"Pengumuman, ini lah hasil dari pertandingan. Di rintangan ke 2 kamar bo 3 anggota nya terjatuh seorang yang berarti makan siang akan di masak oleh kelompok kamar 3, rintangan no 2 mendapat kan bola biru yang paling sedikit maka makan malam akan di masak kamar no2 dan rintangan ke 4 kamar no 2 yang kalah jadi sarapan akan di masak oleh kamar no 2, rintangan terakhir kamar no 1 yang kalah mereka akan memasak untuk makan malam untuk besok" Jelas ketua osis pada peserta dan hukuman nya
Memasak? Aku tidak pernah memasak, paling mentok juga Cuma bisa masak air sama memanaskan makanan. Untuk memotong sayuran saja aku tidak bisa.., mata ku mulai melirik satu persatu anggota kelompok ku, hembusan nafas berat keluar begitu saja dari mulut ku, tidak ada harapan...,Aku pasti yang di suruh untuk memasak.. di lihat dari sifat Albert tidak mungkin dia mau, Aeychan sendiri? Mustahil... hanya Sendy dan itu pun tidak mungkin dia sendirian yang memasak
"Gara-gara kau.. aku tidak pernah kalah tapi karena kau aku jadi kalah. Pokok nya kau yang memasak aku tidak ikut bantu " Menunjuk Jeclyn dan berjalan memutari badan Jeclyn
"Aku juga tidak mau... pokok nya kau kerjakan sendiri" Aeychan benar-benar mengikuti jejak Albert dan lagi benar kan kata ku dia pasti tidak mau membantu
"Sekali-kali gagal juga tidak masalah kan Albert? Ini pelajaran dan pengalaman yang baik untuk mu.. ayo kita sama-sama membantu" Bujuk Maurer.
Kak Maurer benar.., kak Maurer emang paling mengerti aku.. ayo kita kerjakan bersama dan saling bantu, Jeclyn tersenyum kepada Maurer sambil menganguk-anguk kan kepala nya senang.
"Jangan harap" Tegas Albert berlalu pergi...
"Kau juga tidak ingin membantu Aeychan?" Seperti nya Maurer punya siasat
"Tentu saja tidak "
"Benar?" Mendekati Aeychan dan membisikan kata-kata yang sama sekali tidak aku ketahui "Ingat ini kalau tiba-tiba kau berubah pikiran hahahaha"
"Kita terperangkap dengan orang-orang seperti ini. Ini membuat ku frustasi !!!!! bagaimana kalau kita pergi ke kolam" Kata Sendy yang mengacak-gacak rambut nya sendiri benar-benar sepeti fustasi
"Kolam?" Tanya ku, dari kemarin aku mengelilingi tempat pengginapan ini belum pernah aku melihat kolam. Begitu tersembunyi kah kolam itu?
"Iya, aku dengar di belakang sana.., lewat pepohonan ada sebuah kolam kecil dan bisa melihat langit. Kita akan merasa sangat dekat dengan bulan dan bintang-bintang benda langit akan terlihat indah. Hanya satu hal ... kolam itu terbuka kau harus hati-hati saat membuka pakaian"
"Kalau begitu jangan pergi!!!" Sendy kadang-kadang suka nekat dan ini membuat ku sedikit takut untuk mengikuti nya... dan bujukan maut nya biasa selalu kena , aku pasti langsung tergoda untuk mengikuti nya
"Sudah sampai sini kita harus mencoba nya dan katanya kita bisa mudah dapat pasangan. 1 lagi legenda yang ada di sini. Jika kita satu kolam dengan laki-laki , laki-laki itu akan menjadi pasangan kita. Ini lah yang paling special dari kota ini, jangan sampai di lewat kan" Makin menyakin kan Jelcyn, tubuh nya mencondong kearah Jeclyn, memasang mata penuh cahaya, menatap tajam, sambil sesekali menganguk-anguk kan kepala di setiap celah kata yang ia keluarkan
"Apa tidak apa-apa?" Legenda nya memang membuat ku tertarik, tapi apa tidak begitu mengerikan berendam di kolam terbuka tanpa berpakaian kalau tiba-tiba ada orang atau hewan liar.. bagaiamana? Tanpa sadar tangan ku langsung menutupi bahu ku
"Ayo kita pergi" Menarik tangan Jeclyn
"Tapi ini sudah malam...., apa lagi kalau kita harus lewat semak-semak seperti ini. Apa nanti kita tidak akan tersesat?"
"Kau tenang saja aku sudah menghapali jalan nya berkali-kali "
Kami melewati belakang pengginapan, menelusuri semak-semak yang cukup tinggi. Tinggi nya setinggi lutut ku di tambah lagi banyak sekali pohon-pohon besar di sekitar nya, tidak jelas pohon apa itu karena sudah malam aku tidak dapat melihat dengan jelas pemandangan di sini.
Sinar yang menerangi kami hanya sinar bulan dan hp, aku sendiri tidak dapat melihat jalan yang kami telusuri,semakin kuat dan erat aku mengenggam tangan Sendy yang memimpin arah perjalanan kami. Srek...sresk.. srek... suara yang berasal dari hutan ini di semak-semak dan berada di dekat kami.. membuat ku makin takut.
"Bunyi apa itu...." Tanya ku yang semakin takut
"Paling juga binatang hutan"
"Tunggu.., binatang hutan? Harimau ? singa? Lebih baik kita pulang saja" Aku menghentikan langkah ku dan menarik Sendy untuk berhenti
"Bukan!!! Tapi tupai... sudah cepat jalan. Kita sebentar lagi sampai" Sendy menarik tangan ku agar aku mengikuti langkah nya
"Lihat.. itu kolam nya" Lanjut Sendy
"Wah..." Decak kagum menyelimuti ku, ternyata kolam terbuka nya sangat indah, sinar rembulan langsung menembus gelap nya hutan, bila kau mengangkat tangan mu kau seolah-olah dapat mengambil bintang. Air nya jernih sekali dan tenang sekali-kali, bergerak lembut karena tiupan angin yang cukup kencang, pantulan bulan tampak jelas di kolam ini tapi dasar kolam sama sekali tidak terlihat
"Tapi aku tidak tau kalau di sini ada dua kolam.. ah..,ya sudah lah yang penting kita berendam saja. Kamu di kolam itu dan aku di kolam sebelah" Sambil menunjuk kolam pertama yang di jumpai adalah kolam Jeclyn dan kolam yang di sebelah nya adalah kolam Sendy
"Kenapa kita tidak sama-sama saja?" Tanya ku yang tidak ingin di tinggal
Tersenyum " Kalau ada laki-laki di kolam yang sama apa kita akan jadi istri pertama dan istri kedua ?Kau tidak mau kan?"
"Tidak ..,tapi.. kalau ada laki-laki ...,kita pulang saja sekarang"
"Lihat!!! Kolam kosong tidak ada orang. Ingat kau harus melepaskan semua pakaian mu agar legenda itu manjur"
"Te.. telanjang.. di tempat terbuka? Kenapa tidak menggunakan handuk saja.. apa lagi ini tempat terbuka kalau ada orang bagaimana?"Raut kekhawatiran ku muncul
"Konon .. dewi bulan akan turun di kolam ini. Tubuh kita yang polos melambang kan kebersihan jiwa luar dan dalam... dengan begitu baru dewi bulan akan membantu perjodohan kita. Tenang-tenang tidak banyak yang tau tempat ini..kau cepat masuk"
"Handuk mu aku letakan di batu ini biar lebih gampang mengambil nya saat kau berada di kolam" Lanjut Sendy meletakan handuk di batu di pinggir kolam tepat di samping ku berdiri
"Iya.."Aku berjalan ke kolam pertama dan membuka kaus baju ku, perlahan aku memasuk kolam dengan berpengangan dengan kolam alami itu, memastikan kedalaman kolam
Albert berada di dalam kolam yang sama dengan Jeclyn, Albert sedang menyelam di dasar kolam menikmati air yang terasa hangat di malam yang dingin ini. Ada orang? Albert melihat kaki di dasar kolam,dia melihat sampai sebatas lutut. Dengan cepat Albert naik kepermukaan mengambil nafas.
Sekaligus ingin melihat siapa yang ada di kolam, Jeclyn memebelakangi Albert masih berpengangan dengan pinggir kolam sambil memperkuat pijakan di kaki nya.
"Ingat Jeclyn kau harus telanjang" Kembali sendy menginggat kan Jeclyn
Jeclyn.. te.. telanjang??? Albert menutup mata dengan tangan dan mulai menenggelam kan kepalanya
"Air nya hangat" Aku membalikan badan sambil menyenderkan tubuh di pinggir kolam yang batas air nya hanya dada orang dewasa, aku duduk di dasar kolam sambil meletakan tangan di dada.
Gawat bagaimana aku bisa keluar kalau begini, apa aku langsung keluar saja? Tunggu.. aku lupa di mana posisi aku meletakan pakaian, aku juga tidak bawa handuk. Pikir Albert yang mencari cara keluar
"Pasti mengasyikan kalau ada laki-laki yang satu kolam dengan kita , dia bakal jadi jodoh kita"
Jodoh...? Satu kolam... aku....? Jeclyn....? Mungkin ini lah yang di pikir Albert setelah mendengar percakapan mereka
"Kenapa kau menutupi diri mu dengan tangan mu? Santai saja. Kita datang untuk menikmati kau malah ketakutan" Kata Sendy yang merasa risih dengan yang di lakukan Jeclyn
Jangan dengar dia...,begini saja sudah menyesengsarakan apa lagi jika kau membuka tangan mu.. aku tidak jamin kalau tidak melihat nya
"Tidak apa-apa.. aku menikmati nya dan aku merasa risih kalau harus melepaskan tangan ku. Aku ingin menikmati air ini sambil memejam mata" Memejam kan mata
Albert menaikan kepala kepermukaan untuk mengambil nafas dan melihat ke Jeclyn dalam waktu yang cukup lama. Hangat nya air di padu dengan udara dingin dari luar kolam di tambah suara rerumputan dan pepohonan yang bergoyang di tiup angin membawa ketenangan , suara yang alami begitu nikmat di banding dengan pemandian air panas biasa.
Sinar rembulan yang tenang dan lembut menerangi hutan sekitar nya... bulan Nampak begitu dekat dan besar, bintang-bintang berkelap-kelip bagai rumah beratap kan langit. Cahaya bulan begitu indah , saat menyinari kolam membuat kolam tampak bersinar,mematul kan bentuk bulan yang bulat sempurna malam itu.
Cahaya bulan menyinari wajah Jeclyn yang sedang memejam kan mata , menyenderkan tubuh dan kepala di pinggir kolam dengan tangan menutupi tubuh bagian atas nya. Di tambah sinar rembulan yang menyoroti nya membuat tetesan-tetesan air kolam yang masih tersisa di wajah nya bersinar berkelap-kelip karena pancaran sinar rembulan yang membuat nya tampak seperti dewi
Cantik nya... tunggu ada apa ini? Pasti lagi sakit...terpesona melihat Jeclyn ,melihat tetesan air kolam bersinar yang di wajah Jeclyn menetes jatuh ke leher Jeclyn
Tiba-tiba muncul sebuah cahaya yang sangat terang yang berasal dari bulan, sinar itu membentuk sebuah sosok wanita yang terang sekali. Wanita itu menunjuk kea rah kolam tempat Jeclyn dan Albert berendam menimbul kan cahaya yang terang di kolam terang sekali
Jeclyn dan Albert melihat kearah sinar itu , Jeclyn melepaskan sebelah tangan nya dari tubuh nya dan menggunakan tangan nya untuk menangkis cahaya yang menyilaukan itu agar tidak menyilaukan mata nya, begitu juga Albert .... Tiba-tiba cahaya itu menghilang
Apa itu tadi? Apa hanya aku yang melihat nya? Aku berdiri dengan menutupi bagian atas ku dengan tangan , sedangkan perut ke bawa ditutupi air kolam. Albert melihat Jeclyn berdiri dari samping, sedikit terkejut dan menutup mata nya kembali ke bawah kolam
"Sendy .. apa kau tadi melihat nya? Sebuah cahaya dari bulan tadi?"
"Cahaya apa?"
"Cahaya yang sangat terang membentuk sebuah dewi"
"Tidak..., aku tidak melihat nya. Apa kau tertidur saat memejam kan mata?"
Tidak ... tidak , aku yakin aku juga melihat nya. Apa hanya kami berdua yang dapat melihat nya? Tanya Albert dalam hati nya
"Tidak... aku yakin aku tidak bermimpi" Kata ku.. dan jelas sekali itu bukan mimpi... benar-benar nyata kolam saja ,
"Kalau begitu kita pindah siapa tau aku juga melihat nya"
Jangan....!!!! Jeclyn saja sudah cukup , tidak perlu dua orang wanita telanjang lagi masih sambil menutup mata
"Tidak perlu, aku sudah nyaman di sini" Tapi aku yakin itu tadi bukan mimpi, benar- benar bukan mimpi. Sudah lah lebih baik aku menikmati air hangat ini, aku duduk kembali
"Aku tidak akan memejam kan mata agar tidak salah lagi" Kata ku lebih menekan kan pada diri sendiri
Dua menit telah berlalu sejak kejadian sinar aneh itu, Jeclyn menatap serius air di kolam, sedangkan Albert sendiri udah tidak tahan lagi ingin mengambil nafas ,pejamkan mata mu Jeclyn blup...blup..blup.. gelembung udara yang di lepaskan oleh Albert dari mulut nya
"Sendy.. apa di kolam bisa mengeluarkan gelembung" Tanya ku melihat kearah Sendy dan menunjuk gelembung udara yang keluar dari kolam, Albet memecet hidung nya sambil mengap-mengap di dasar kolam
"Mungkin gelembung dari tanah .. sebentar lagi juga hilang. Itu biasa terjadi di dalam tanah kalau ada gerakan"
"Owh.." Aku menganguk kan kepala mengerti sambil terus mengamati gelembung udara yang semakin lama semakin banyak itu, karena cemas aku kembali bertanya
"Sendy... Sendy.., gelembung nya semakin banyak.., sangat banyak" Aku takut ada sesuatu di dasar kolam dengan cepat aku berdiri menghadap Sendy,
Albert melihat kaki Jeclyn yang berputar arah ke samping dan melihat samar-samar dari bawah Jeclyn menghadap ke arah Sendy dengan cepat tanpa mengulur waktu Albert naik ke permukaan mengambil udara sebanyak-banyak nya dan kembali ke dasar kolam
"Mana?" Sendy berdiri dan melihat kea rah yang di tunjuk oleh ku "Tidak ada" lanjut nya setelah selesai mengamati
"Ada coba kau lihat!! Eh, sudah tidak ada tadi ada"
"Aku rasa kau terlalu lama berendam air hangat di sini hingga membuat mu berimajinasi"
"Sendy ... ayo kita pulang. Ini sudah terlalu malam sebentar lagi penjaga akan mengecek kamar kita"
"Sebentar lagi"
"Tidak bisa" Sesudah memakai pakaian ku , aku berjalan ke arah Sendy mengambil handuknya dan meletakan handuk nya dikepala nya
"Baik lah....." Nampak cemberut dan memelas Aku dan Sendy berjalan pulang.., tapi kali ini jalan lebih susah di kenali karena lebih gelap dari pada sebelum nya.
"Huwa.... Aku hampir mati untuk ke dua kali nya gara-gara orang yang sama...."
Albert mengambil nafas sebanyak-banyak nya
"Dasar wanita bodoh ... percaya saja dengan takhayul seperti itu dan datang malam- malam melewati hutan yang bisa mengancam ke selamatan mereka. Jodoh apaaan!!!" Berdiri mengambil baju
"Dia wanita di kolam itu adalah jodoh mu" Terdengar suara wanita yang entah dari mana suara itu muncul menganggetkan Albert
"Siapa itu? Cepat keluar jangan hanya berani bersembunyi" Melihat ke sekeliling Hening....
"Seperti nya ... aku juga terlalu lama berendam"
yeahhhh.... author memutuskan untuk memposting semua nya hari ini.., iya.. benar.. cerita ini akan tamat hari ini...
ya karena author ingin fokus untuk menyelesaikan cerita I don't believe my destiny season 2...