Albert berjalan menuju kearah Jeclyn hanya untuk mengambil handuk putih yang tergantung di sebuh tiang yang sudah tua , setelah mengambil kain itu dia mengelap wajah nya yang basah oleh keringat
" Sini kak biar aku saja yang membantu mu mengelap keringat" Mengambil kain yang ada di tangan Albert nya
" Apa yang kau lakukan ? aku bisa sendiri" Melepaskan tangan Aeychan dari wajah
" Kenapa begitu dingin degan ku ? bukan nya kita juga sudah sangat dekat. Tapi itu lah yang aku suka dari kakak, dingin tapi sebenar nya hangat dan pengertian"
"Kau ini bicara apa? Sebarangan saja. Hei... kau yang di sana!"
"Aku...." Sambil menunjuk diri ku sendiri
" Tentu saja , selain kau di sana ada siapa lagi? Ambil kan aku minum"
" Kenapa harus aku yang mengambil kan air minum , dia kan bisa mengambil kan nya" Sambil menunjuk kearah Aeychan dengan tangan kanan sementara tangan kiri ku memengangi sapu. Tidak tau aku lagi sibuk menyapu dan perut ku masih sakit
" Kau berani sekali menentang kakak. Apa kau mau di beri pelajaran lagi?" " Sudah lah, aku ambil sendiri saja"
" Terus apa guna nya kau jadi pacar huh...." Bergumam sendiri lagi
Aeychan berjalan kearah jeclyn , menarik kerah baju Jeclyn yang asyik menyapu. Jeclyn sangat kaget langsung melihat kearah Aeychan dan menjatuh kan sapu yang di pengang nya, sementara Albert asyik mengambil minum
"Hei kau dengar ya, jangan macam-macam dengan ku. Apa yang di perintah oleh kak Albert kau harus menuruti nya. Mengerti!!!! Kak Albert mungkin segan memukul mu karena kau wanita , tapi aku tidak akan segan-segan memukul wajah mu yang mulus ini" Sambil memengangi wajah Jeclyn, jeclyn sendiri terlihat terdiam dan merinding saat wajah nya di sentuh Aeychan
" Kau ini sebenar nya kenapa? Kenapa begitu mengurusi urusan ku dan Albert? Cukup satu devil saja yang ada di samping ku."
"Kau...!!!!" belum sempat Aeychan menyelesaikan kata-kata tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki dan di ikuti oleh suara pria
"apa yang sedang kau lakukan Aeychan? Ada apa dengan kalian berdua?" kata
"Ah.., tidak. Aku hanya melihat keadaan Jesica dan tadi ada debu di kera nya jadi aku bantu bersih kan. Benar kan?"Melepas kan cengkeraman dari kera Jeclyn dan membantu merapikan nya
" Apa nya yang merapikan .... Aduwwww..." Kaki Jeclyn di injak Aeychan
" Kau kenapa Jesica? Ada yang sakit" Sambil tersenyum manis Aeychan bertanya pada ku
Sialan benar-benar rubah bermuka dua,berat mu berapa si? Sakit sekali. Tubuh nya boleh saja kecil tapi begitu dia mengijak kaki terasa berpon-pon berat nya. Berat dosa !!!!! aku tidak mau berurusan terlalu banyak sama wanita gila ini, kalau tidak semua tubuh ku bisa hancur. Aduh...., sakit sekali.
" Hei , kalian berdua mau di sini terus? Bel jam pertama sudah berbunyi!!!" "Aku mau selalu dekat dengan kakak" Dengan tampang manja
"Cih..., apa-apaan itu? Tampang apa itu? Tadi dengan ku tampang nya sangat menyeram kan" Berbisik
" Apa yang kau katakan tadi Jesica?" kata Aeychan
"Tidak ada aku hanya menhapal kan rumus, aku mau ke kelas dulu"
"Siapa bilang aku ingin selalu dekat dengan mu Aeychan?" berlalu pergi mengambil handuk dan berjalan membelakangi Aeychan dan Jeclyn
Ups..., aku tak bisa tahan ketawa . sungguh ini lucu sekali tangan ku sendiri sudah meutup mulut ku agar tidak kelepasan tertawa. Ngit..., ada perasaan aneh. Perasaan ini datang dari arah kiri ku ,perlahan aku memutar bola mata ku kearah kiri beberapa detik kemudian di ikuti oleh putaran kepala ku masih dengan tangan kanan ku menutup mulutku
Aeychan memandang ku dengan sinis seperti ada listrik yang menyengat,mungkin dia tahu aku sedang menertawakan nya , kali ini aku memutar bola mata ku kearah kanan dan perlahan di ikuti putaran kepala ku kearah kanan juga masih dengan tangan menutup mulut ku
" Apa yang kau ketawakan!!!!"
"Kabur!!!!!" aku langsung berlari kekelas ku
" Sendy , apa kau megenal wanita yang bernama Aeychan?"
"Aeychan? Hm..., aku pikir kan dulu seperti nya benar-benar tidak asing dengan nama ini. Memang nya ada apa Jeclyn tiba-tiba beratanya nama ini?"
"Hm...aku juga merasa tidak asing dengan nama ini. Tapi di mana ya? Kau tau dia dengan si no enam sangat akrab. Dia sangat hebat bermain basket"
"Basket? Kau bilang basket Jeclyn? Tunggu dulu Aeychan ? Basket?"
" DIA....!!!!" Aku dan sendy berpikir dan berbicara serempak
"Aeychan si pemimpin basket itu!!!!!! Yang menang dalam ke juaraan nasional" sekali lagi aku dan sendy benar-benar serempak berpikir dan bicara , dia memang teman sehati ku
"Jeclyn..., sungguh kau ini kenapa bisa berurusan dengan kedua orang ini?"
"A...a..aku juga tidak tau , kenapa nasib ku begini?" sambil memengangi kepala ku dengan ke dua tangan ku, aku benar-benar tak bisa berpikir lagi. Kenapa aku ini? Kenapa mangnet kesialan berada didekat ku? Ambil nafas, ambil nafas
" Hei..., Jeclyn kau mau kemana? "
"Bunuh diri" Aku gak habis pikir ,aku berjalan kearah balkon masih dengan memengangi kepala ku
"Kau gila ya?"
"Sendy.., aku tak ingin hidup lagi. Kenapa kedua iblis itu ada di sekitar ku?" Aku terjongkok di dekat balkon dan mulai menghantam kan kepala ku di dinding balkon berkali- kali
"Jeclyn tabah kan hati mu" Sambil mengusap punggung Jeclyn
" Cuma itu yang bisa kau katakan. Bunuh diri ni,aku mu bunuh diri" memanjat balkon
"Owh..."
"Apa yang kau lakukan Sendy , cepat hentikan aku. Tarik aku, aku ini mau bunuh diri"
"Kau kan bilang kau mau bunuh diri, kenapa aku harus melarang mu? Apa yang kau mau katakan pada orang tua mu? Akan ku sampaikan. Dengan begini kau juga akan tenang tak di ganggu mereka lagi. Hati-hati ya di alam sana"
" Apa kau gila?"
Sebenar nya aku ini harus berkata apa? Bersyukur punya sahabat begini atau menderita karena punya sahabat yang rada begini. Aku melihat kearah bawah dan aku merasa sangat pusing. Aku baru ingat ini lantai empat,tubuh ku berasa berputar-putar ,kepala ku pusing ,aku serasa tidak bisa bernafas.
" Kau mau melakukan apa? Mau mati? Tidak semudah itu kau bisa lepas dari ku, mau mati pun harus di tangan ku"
Albert....,kenapa kau bisa di sini. Kenapa kau bisa berada di ketinggian begini tanpa menginjak tanah? Aku sudah di neraka kah? Kalau ketemu si devil berarti aku di neraka?
" Sudah ku bilang kau tidak akan mudah lepas dari aku. sekali pun kau sudah mati aku tetap akan megejar mu." Senyum iblis pun akhir nya muncul
"Jadi kau belum boleh mati sekarang" Sambil menjolak Jeclyn
Jeclyn yang berada diatas tembok balkon tiba-tiba saja terhempas ke belakang dan jatuh ke lantai. Terhempas begitu saja bagai di jolak seseorang dengan kuat oleh seseorang. Semua terkejut melihat Jecyn terhempas begitu kuat hingga menyentuh lantai dan Jeclyn juga tidak terluka saat terhempas
" Kau tidak apa-apa Jeclyn? Ilmu apa yang kau gunakan sampai bisa terhempas begitu jauh? Kayak terbang"
"Sen....sendy.. kau lihat tadi si no enam terbang dan mendekati ku?"
" Kau bicara apa Jeclyn? Apa otak mu sudah terganggu saat kau menhantam kan kepala mu di tembok"
" Albert saat aku mau matipun, kau masih saja menganggu ku." " Aku bantu kau ke Uks saja , kau istirahat saja di sana"