Descargar la aplicación
3.84% Black White Side / Chapter 2: Pertemuan Pertama

Capítulo 2: Pertemuan Pertama

Wanita seperti ini tak mungkin membuat ku tertarik pikir Albert . masih banyak wanita lain, toh aku juga tidak tertarik dengan wanita. Manusia lemah,tapi dia bisa jadi mainan ku sekarang. Senyum merekah dari wajah Albert,senyum yang di singung kan disebelah wajah kanan nya senyuman devil

Kenapa dia tersenyum begitu sungguh membuat ku tak bisa lepas dari pandangan wajah nya. Aku sungguh tak bisa berpaling, bantu aku. Ayo lah putar kepalamu kenapa hanya melihat diri nya. Sadarlah jeclyn.

"Wanita seperti mu tidak membuat ku tertarik sama sekali "

"A... apa kau bilang kau? Tidak punya sopan santun. Walau aku tak cantik-cantik banget aku juga masih punya daya tarik. Tidak sopan!!!!" Geram diri ku

"Oh..., ya" sambil menarik tangan Jeclyn dengan kuat hingga Jeclyn tertarik dan bergerak maju ke arah Albert tepat jatuh di dada Albert

" Jadi..., kau ingin membuat ku tertarik dengan mu dengan daya tarik mu itu. Nah..,lakukanlah sekarang"

"A...apa maksud mu. Kau gila? Aku tak mungkin mau membuat mu tertarik denganku"

"Atau kau memang tak tau daya tarikmu sama sekali. Tidak punya daya tarik" senyum Albert terukir lagi diwajah nya senyum geli atas tingkah laku Jeclyn.

Brengsek aku di permain kan sama lelaki satu ini , tidak puas kah diri nya mempermain kan ku setelah membuat ku terlambat dan membuat ku malu. Hari ini benar-benar sial aku benci dengan dia sungguh benci. Lenyap lah dari muka bumi ini jangan ganggu ketenangan hidup ku

"well, kau masih ingin di pelukan ku?"

Dengan cepat aku menjolak diri nya menjauh dari ku, aku benar-benar lupa dan aku merasa muka ku memerah gara-gara pelukan nya. Bukan hari ini terlalu panas membuat muka mu memerah,aku tak bisa membohongi diri ku sendiri jika diri nya memang tampan dan lagi aku tidak pernah berdiri sedekat ini dengan lelaki, keberadaan nya sedekatinimembuatkumenjadi salah tingkah

Albert berjalan menjauh dari Jeclyn menaiki tangga di sisi kanan Albert. Jalan itu menuju keatap gedung , Jeclyn sama sekali belum pernah ke tempat itu. Jeclyn adalah anak yang penakut tidak mungkin dia berani ke atas sendirian sedangkan mungkin dia berpikir diatas adalah tempat yang menyeram kan dan kotor,banyak hewan-hewan menjijikan , karena tempat itu tak pernah di bersih kan dan dilarang untuk di naiki oleh siswa

Albert mengeluar kan kunci dari kantong saku celana SMA nya yang bermotif kotak- kotak bewarna biru muda. Dan memasuki kunci tersebut kelubang pintu yang ada di hadapan nya ,memutar nya dan pintu terbuka

" Tunggu dulu bukan nya kita di larang menaikinya? Dan kunci itu kau dapat dari mana?"

aku cemas dengan apa yang dia lakukan, yang benar aku takut dapat masalah dengan laki-laki devil ini. Image ku yang anak baik ini benar-benar dapat tercoreng dengan berada bersama nya

"Cerewet!!! Aku sungguh malas dengan wanita cerewet seperti mu"

"Kau.. benar-benar tidak sopan. Sungguh kau manusia menyebal kan, sangat...., sangat....,menyebal kan. Kenapa manusia seperti kau bisa...."

Belum sempat Jeclyn menyelesaikan kata-katanya Albert menutup mulut Jeclyn dan menarik tangan nya memasuki pintu yang terbuka tadi. Dan menutup pintu nya dengan kaki , kuat sekali pintu tersebut tertutup sehingga suara pintu terbanting tersebut mengejut kan Jeclyn dan Albert sendiri .

Suara pintu itu mengagetkan diri ku yang berusaha melepaskan diri dari si devil satu ini. Dia sendiri juga kaget dengan apa yang dia lakukan, itu terasa saat tangan nya sedikit begetar ketika denteman pintu itu terdengar, raut wajah nya yang terkaget sangat lucu.Raut wajah nya itu membuat ku geli sekali tapi tangan nya masih memengang tangan ku dan mulut ku masih saja di tutup oleh tangan besar nya,sungguh besar kalau sekarang dia ingin membunuh ku dengan tangan besar nya itu aku yakin satu pukulan di muka ku sudah membuat ku terkapar di rumah sakit untuk beberapa hari.

"um...hm...uph....."Berusaha bicara meminta melepaskan tangan nya dari ku sambil memukul-mukul tangan nya

"Ah..., aku lupa"

"Mau bunuh aku ya..." Sambil menarik nafas dalam-dalam karena sesak kekurangan oksigen

Begitu aku melihat ke sekeliling, aku mendapati pemandangan nya indah sekali kau bisa melihat seluruh halaman sekolah dan pohon-pohon yang di tanam di sekitar pemukiman sekolah ,angin-angin bertiup sepoi-sepoi. Albert sendiri langsung mengambil posisi duduk untuk menikmati suasana ini ,dia dudukdi pojokan dinding sambil mengangkat kaki sebelah kanan nya dan memangku kepala nya di sana.

Dia terlihat begitu keren...,tunggu apa yang aku katakan tadi? Keren ..., aku rasa tadi aku hanya pusing dan salah menyebutkan kata-kata, Albert mengeluarkan sepotong rokok dari saku baju nya dan menghisap nya.

"Hei..., tunggu dulu bukan nya kita di larang merokok. Kau mana boleh merokok "

"Hm..., tidak ada yang melihat kok"

" Ada, aku yang melihat..."

" Kau...???? Terus kau mau apa?" sambil menyungging kan senyum khas nya

" Aku mau...kau mematikan nya" Sambil berjalan ketempat Albert ,mengambil rokok tersebut dan membuang nya

" KAU!!!!" berdiri dan mendekati Jeclyn

" Selama kau bersama ku, aku tak ingin kau merokok di hadapan ku. Aku tak ingin terlibat begitu banyak masalah karena mu" Aku mengambil posisi duduk untuk beristirahat dan memilih mencueki muka garang nya

"Suasana di sini sangat menyenangkan kenapa harus di rusak dengan rokok mu ,lebih baik kau duduk di sini menikmati suasana ini" Sambil menarik tangan Albert untuk duduk bersamanya

"Aku membawa makanan apa kau mau?"

"Hm..., aku curiga dengan mu? Kenapa kau sangat sok baik"duduk di samping Jeclyn

" Tenang tidak ada racun , Sungguh kau ini aneh... Aku hanya ingin menikmati suasana ini. Kapan lagi aku bisa ke sini lebih baik aku puas-puasin saja menikmati nya di sini."

"Ini..." meleparkan sesuatu kepada Jeclyn Setelah melempar sesuatu benda Albert pergi dengan membawa seluruh makana Jeclyn

"Jangan membawa orang ke sini " Berlalu sambil tersenyum meninggalkan Jeclyn

Apa ini sambil membuka tangan ku dan melihat benda apa yang dia berikan kepada ku,benda kecil dan mengkilat saat di lempar tadi dan dingin saat memengang nya. Dan benda itu adalah sebuah kunci , tapi ini kunci apa ya? Kunci rumah nya? Tapi untuk apa? Tunggu dulu kalau dia memberi kunci rumah berarti dia ingin aku..... tidak , tidak mungkin. Tiba-tiba saja aku ingat apa yang dia katakanya jadi ini kunci atap.

" Kau dari mana saja jeclyn? "

Terdengar suara wanita di arah belakang ku , aku menoleh dan ternyata dia Sendy teman ku

" Ya...., tadi aku telat jadi tidak ikut pelajaran dan bersembunyi di perpustakaan" hm..., terpaksa berbohong dengan Sendy tapi apa boleh buat tidak mungkin aku bilang tadi aku keatap bersama devil yang satu itu. Lebih parah lagi kalau aku bilang aku menikmati nya

" Benar kah?"

" Benar kok , benar" sambil melihat kearah langit-langit "Bohong!!!!!!!"

"Hah...? A..aku tidak ...."

"Bohong , sejak kapan kau berbohong begitu" "Benar aku tidak... berbohong"

"Jeclyn..., aku melihat sendiri kau dengan si anak nakal. Bukan nya masuk ke kelas dan belajar kau masih berkeluyuran dengan nya"

" Kau..., kau melihat nya?" " Youp..."

" Kau melihat semua nya.....? dan kau juga melihat kami...." Mulai sedikit cemas "Youp....,melihat kalian semua nya."

" Rahasia kan masalah ini, bisa kena masalah nanti jika ketahuan" "Ok, tapi kenapa kau bersama nya"

" Aku benar-benar tidak tau. Yang aku tau aku sudah terlambat dan tidak berani masuk. Kata si devil itu aku bakal di usir dari kelas dan di hukum"

" Itukah yg di katakan nya? Bodoh!!!! Kau di bohongi , jelas-jelas pelajaran belum di mulai saat kau pergi bersama ya. Dia kan murid nakal kenapa kau percaya dengan nya"

" Be..benar kah itu? Kurang ajar aku di permainkan dengan nya . aku harus buat perhitungan dengan nya. Tapi kenapa kau tidak memanggil ku waktu itu?"

" Hah..., kau pasti bercanda " memukul bahu Jeclyn sambil tertawa " Maksud mu... , aku benar-benar tidak mengerti"

" Itu lho...dia kan anak nakal , jadi... ya....,tentu saja aku tidak berani ha..ha..ha.."

Huh..., akhir- akhir ya benar- benar tidak menyenangkan. Jangan-jangan kunci itu juga palsu. aku akan minta pertanggung jawaban nya.

Mereka menuju kantin dan mengambil sebuah tempat duduk dan menduduki nya. Dari arah jauh terlihat sosok Albert berjalan dari kejauhan memandang kearah Jeclyn menatap tajam kearah nya membuat Jeclyn sendiri salting dan rada ketakutan memandang balik tatapan Albert. Semua mata tertuju pada tempat duduk Jeclyn dan Sendy mencari tau tujuan mata si devil ini dan mencari tau apa yang akan di lakukan nya.

Sedangkan Sendy sendiri sudah gemetar ketakutan sambil menunduk memengang meja dengan kuat. Jeclyn memandang kesekeliling mencari tau apa yang mereka lihat. Kenapa aku yang menjadi sasaran semua mata ini aku tak melakukan apapun kan ? Jeclyn memengang tangan sendy

" Kau....., apa yang kau lihat?" Jeclyn menantang si Albert

" Aku...."

Mendekati Jeclyn makin mendekat hingga mata mereka benar-benar beradu ,muka mereka benar-benar beradu. Jeclyn hanya dapat melihat muka Albert dan begitu juga Albert. Terasa hanya tinggal berdua tanpa ada orang lain lagi.dan begitu juga yang lain hanya melihat kea rah mereka berdua , begitu hening hingga lalat lewat pun akan terdengar. berdua menjadi sorotan utama tak ada gerakan apapun dari yang lain , aktifitas makan memakan terhenti.

" ha...ha...ha..." menjauh dan tertawa menyingung kan senyum nya itu. Albert membalik kan badan dan melihat kesekeliling ,semua ketakutan dan masih terbengong dan segera cepat-cepat mengambil sendok memakan makanan yang ada di meja dengan gerakan cepat seolah-olah tak terjadi apa-apa

"Hati-hati kau akan jadi taget permainan nya " kata seorang laki-laki dengan kacamata besar nya mendekati Jeclyn dengan tiba-tiba hingga mengaget kan Jeclyn dan sendy yang baru saja mengambil napas setelah kepergian Albert. Membuat Jeclyn dan Sendy menahan napas kembali.

" Apa maksud mu dengan berbicara begitu?" kata Sendy

" Kau belum tau kah? Berapa banyak sudah korban permainan nya. Pokok nya kalian berhati-hati saja dengan nya"

Jujur dia membuat ku takut , aku pernah mendengar kenakalan nya terhadap anak-anak lain ,bahkan si korban sampai masuk rumah sakit dan pindah sekolah. Aku juga masih heran kenapa dengan kenakalan nya dia masih dapat bersekolah disini? Karena dia anak dokter? Tapi apa pengaruh nya....

Ah... , sekarang aku lah yang jadi mainan nya. Jadi sekarang pulang pun harus bersembunyi begini karena ku dengar kalau sampai rumah mu di ketahui sama sidevil habis lah nasib mu. Pulang dan berangkat sekolah dia akan mendatangi mu, alhasil kau tak bisa melarikan diri lagi dari dia dan kau lah sasaran empuk nya sampai dia bosan dengan mu dan mendapat mainan baru.

Jeclyn yang dari tadi bersembunyi di bawah meja setelah bel jam terakhir berbunyi,mengendap-endap keluar dari persembunyiaan nya perlahan-lahan,melihat arah kanan-kiri memastikan semua aman dan berjalan perlahan dengan waspada masih dengan hati ketakutan melihat kearah kesekeliling. Kalau begini terus aku bisa mati muda ini, aku tidak mau ,aku kan belum menikmati masa-masa SMA ku, belum menikmati pacaran di masa-masa SMA ini. Di depan gerbang pun aku masih saja bersembunyi di balik tembok gerbang sekolah mengintip sambil mengambil posisi ancang-ancang di balik tembok gerbang sekolah.

" Hm... kayak nya si aman-aman saja." Sambil berdiri dengan sikap normal " Apa nya yang aman-aman saja?"

" Ya.., tentu saja aman karena gak ada si no enam" Sambil merapikan rok dan baju nya Jeclyn bicara tanpa melihat kebelakang dan tak tau bicara dengan siapa

" Ituloh..., si devil anak yang paling na...." Pembicaraan terputus saat Jeclyn melihat ke belakang nya, melihat kearah yang bicara

"Hm..., devil?"

" Ka...ka...ka... ka....kau.... huwa...kenapa kau di sini?" sangking kaget yang di lihat adalah Albert , Jeclyn meloncat menjauh sambil terus berjalan mundur

" Kenapa kau begitu kaget dan takut begitu? Kau mau pulang kan ? ayo kita serempak saja"

Matilah , apa yang harus aku katakan. Ingat Jeclyn jangan sampai rumah mu di ketahui kalau sampai di ketahui habis lah kau..., tapi sekarang apa yang harus aku katakan. Kenapa kau datang di hadapan ku.... Kau tak tau aku sangat menderita

" Aku... lagi menunggu teman ku"

" Bohong....!!!!"

"Beneran " Sambil menundukan kepala

" Benarkah? Tadi aku sudah melihat semua kelas tak ada siapapun di sini selain kita berdua" Sambil membungkukan badan sehingga badan Albert lebih pendek dari Jeclyn sambil kepala melihat ke atas berhadapan dengan muka Jeclyn yang menundukan kepala

"Aku bisa pulang sendiri kok ,kau tenang saja"

" Tak masalah aku masih punya waktu kok" Sambil tersenyum

Senyum mu memang benar-benar tak tahan. Uhm aku ngomong apa si ? memang nya kau mau hidup di permainkan dia dan Cuma di bayar senyum nya? Tentu saja tidak mau.bagaimana ini tidak ada jalan keluar untuk ku. Lari aku Cuma bisa lari , ayo lari sekarang

" Bye..." Jeclyn berlari meninggal kan Albert

" Hm... kau mau kemana teburu-buru gitu? " Dengan tampang polos dan berlari lebih cepat dari Jeclyn

" Tolong jangan ikut aku" Aku mohon sekali..., jangan ganggu aku. Aku hanya ingin hidup tenang di masa-masa SMA ku , kenapa aku harus sial begini sebelumnya hidupku benar-benar damai sekali

" Aku akan naik bus yang itu" Kata Albert sambil menunjuk sebuah bus

" Kau juga kan? Hm ...., siapa namamu ? dan aku juga tak mengikuti mu dasar aneh"

" Na...namaku Jesica ...., ya Jesica itu namaku, Jesica"Apa boleh buat harus berbohong demi keamanan siapa tau nanti dia menyelidiki kelas ku dengan nama asli

" Iya.., iya...., aku tau dan tidak tuli sampai kau harus mengulang nya tiga kali. Kau memang makhluk aneh "

Bus dari kejauhan sudah terlihat mereka menaiki bus yang sama. Mereka berdiri tak jauh,mereka berdua hanya diam dan berdiri menunggu perberhentian berikut nya dari bus. Mereka pun tidak bertatapan atau saling melihat, sibuk sendiri Albert berdiri sambil memejam kan mata dan Jeclyn berdiri dengan wajah melihat kearah jendela.

Jeclyn menekan tombol bus yang berada dekat dengan nya itu, bertanda menyuruh bus berhenti di pemberhentian berikut nya. Pintu terbuka dan Jeclyn menuruni bus tersebut tapi kali ini dengan perasaan yang lebih tenang dari sebelum nya karena tidak ada lagi yang mengikutinya.

" Jesica ..!!! wah..., kebetulan sekali kita berhenti di tempat yang sama. Jadi arah mana rumah mu?"

"Kebetulan????" Masih kaget tiba-tiba Albert muncul di samping nya dan bicara dengan nada benar-benar seperti orang yang terkejut akan sebuah kebetulan. "Apa nya yang kebetulan, aku rasa kau mengikuti ku bukan nya kebetulan. Kau benar-benar tidak pandai berbohong" Bicara kecil ,mengomel-ngomel sendiri

" Apa yang barusan kau katakan?"

"Tidak aku tidak mengatakan apapun kau pasti salah dengar ha..ha....ha..." " Kau kenapa masih di sini?" Tanya si Jeclyn

"Hm..., arah rumah ku. Dan rumah sendiri?"

Tiba-tiba saja Jeclyn berhenti dan terdiam sejenak sebelum sempat berkata-kata. Albert juga ikut berhenti mungkin yang di pikir kan Albert saat ini dia adalah wanita aneh yang sering sekali melakukan hal tak terduga. Berlari tiba-tiba ,menjerit sendiri bahkan mengoce tidak jelas. Apa anak ini pernah terbentur?

"Hm..., aku lupa rumah ku. Mungkin belok kiri" Kebohongan yang tak terduga atau kebodohan terbodoh? Tau ah ...,Cuma itu yang bisa di pikir kan

" Kau bilang kau lupa rumah mu? Kau sudah berapa lama tinggal di kota ini? Kau bukan anak baru kan?"

" Hm..., seperti nya aku lupa. Ya..., bisa di bilang aku sudah lama di kota ini"

" Seperti nya kau punya masalah otak yang luar biasa. Ikut aku" Sambil menarik tangan Jeclyn


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C2
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión