Di tangga itu menjadi saksi..
Di tangga itu kau berujar sesuka hati.
Tunggu dan lihat...
Tanah yang dipijak itu akan terasa bahang...
Maka...fikir sebelum berbicara dengan senang...
Kadang...aku ingin seperti tuala yang ingin mendamaikan rasa di hatimu...
Kadang...aku mahu seperti lampu yang mahu mencari tahu akan dukamu..
Mengapa engkau terlihat sepi yang terpinggir...
Mengapa engkau di renungi seumpama jiwa yang tertinggal...
Bagai ada dendam yang masih menjadi sembilu pada hati yang dibina...
Seolah-olah ada rasa yang masih menjadi tunggul yang disalah ertikan....
Engkau punya anak yang bisa menjadi penawar...
Engkau punya adik yang boleh memberi nasihat...
Tidak sakit jika sesekali mendengar untuk sedetik masa agar kau faham dan mengerti...
Kau rehatkanlah diri dari membukus pakaian untuk orang lain....persiapkan jiwamu yang kini, masih ada baki yang tertinggal...
Hidup...jangan jadi ladang yang memusnahkan...tetapi jadikan dia seperti wang yang mendatangkan hasil.