Capítulo 80: Mariam
Kagumnya pada karya si kulit putih...
Walau aku tahu, isi ceritanya digubah dan diubah..
Masih kagum akan fantasi dunia seni..
Kagumku pada lakaran dan olahan cerita..
Hingga mengispirasi diriku pada tinta..
Ingin punya cerita seindah dunia mereka...
Hingga...detik ketika...
Kisah Maryam membuka sinar mata..
Menyingkap kisah yang tulen dan nyata..
Kini...aku gambarkan lembaran si bayi..
Gadis yang suci dipelihara Ilahi..
Kedua menginjak usia tua tanpa anak atau generasi..
Makin hari, makin meresah buat jiwa-jiwa si abid hamba Ilahi....
Lantaran itu, dipuput sekalung doa sungguh-sungguhan..
Jika punya..anak itu milik Sang pencipta..
Tiada ragu dan gusar..hatta, janjinya Allah pengangi..
Maka..lahirlah si Mariam putih bersih..
Berseni dan menjadi satu khabar kebahgiaan...
Ramai manusia yang jatuh kasih...
Pada bayi yang baru dilahirkan...
Nama Mariam menjadi saksi nama di bait..
Nama diulang dan dijulang hingga kini..
Estado de energía semanal
-- Ranking de
Poder 
-- Piedra de
Poder