Descargar la aplicación
33.96% My Doctor is My Husband / Chapter 18: BAB 17

Capítulo 18: BAB 17

Sedikit deg-degan Ilyas berjalan kecil menuju ruangan tempat Ayisa saat ini sedang menyendiri.

Dia mulai membuka pintu ruangan itu dan mendapati Ayisa yang sedang duduk dengan tatapan kosong.

Berkali-kali Ilyas mengucapkan salam tapi Ayisa yang saat ini sedang melamun entah apa yang dipikirkan oleh gadis itu.

Tak ada cara lain Ilyas dengan cepat memasuki kamar itu dan mendekati Ayisa.

"Assalamualaikum Ayi" ucapnya pelan.

"waalaikumsalam! kak Ilyas ngapain disini??" ucap Ayisa

Ilyas sedikit tersenyum kemudian duduk di samping Ayisa.

Ayisa memukul pelan jidatnya.

"upss.. maaf kak aku lupa kalau kita udaaah.."

"nggak apa apa!" ucap Ilyas memotong pembicaraan Ayisa.

Ilyas menjangkau pucuk kepala Ayisa dan menciumnya tak lupa dia membacakan doa di ubun-ubun nya.

"kakak mau ngapain??" ucap Ayisa selalu terkejut.

Ilyas tak menjawabnya dan tetap fokus membaca sebuah doa untuk Ayisa.

Seusai membacakan sebuah doa dia menatap mata indah Ayisa yang menatap fokus wajahnya.

"lagu baca do'a buat kamu!" ucap Ilyas.

"do'a apa??" tanya Ayisa mendongak menatap Ilyas.

"d'oa supaya kamu jadi istri yang Solehah jadi wanita yang baik dan berbakti kepada suami!" ucap Ilyas.

Ayisa mengerucutkan bibirnya."cuman itu!!"Ucapku sedikit kesal.

"emangnya Ayi mau di doain apa??" tanya Ilyas sedikit lembut.

"doain jadi istri yang cantik, yang baik dan penyayang atau semacamnya lah!!" ucap Ayisa dengan wajah polosnya.

"yaudah sekarang Abang doain semoga Ayi jadi istri yang cantik dan penyayang dan juga baik, Amiin!" ucap Ilyas.

Ayisa seketika tertawa lepas dengan wajah lucu Ilyas yang sangat polos seperti anak kecil yang habis dimarahi oleh ibunya.

"kok ketawa??" tanya Ilyas.

"lucu mukanya!! lucu banget" ucap Ayisa mencoba menahan tawanya.

"Sholat Dzuhur berjamaah yuk!" ucap Ilyas.

Ayisa tersenyum manis sambil mengangguk dan bersama mereka mengambil air wudhu.

mereka sholat berjamaah dikamar dengan khusyuk menyembah Allah SWT dan meminta keridhaannya.

Arisa yang tak sengaja mendapati mereka yang sedang sholat merasa sangat sedih dan sempat meneteskan air mata.

Yang ternyata jelas kejadian ini bukanlah mimpi buruk walaupun mungkin baginya ini adalah mimpi buruknya yang menjadi nyata.

Rasa sedih yang dirasakan Arisa saat ini membuat jantungnya berdetak kencang dan merasa sesak melihat mereka yang kini sudah sangat dekat.

yang awalnya Ayisa sangat tidak suka pada Ilyas ternyata dialah jodohnya yang sesungguhnya.

Sungguh sebuah takdir tak bisa ditebak yang sangat berbeda saja bisa menjadi satu. Karena takdir dari Allah itu nyata untuk hambanya.

[SESEORANG YANG BAIK AKAN MENDAPATKAN YANG BAIK PULA 😊🙏]


Capítulo 19: BAB 18

Seusai sholat tak lupa Ayisa mencium punggung tangan Ilyas dengan penuh cinta.

Dengan mudah kini ia berusaha untuk menerima Ilyas atas izin sang pemilik cinta itu sendiri.

Allah yang menciptakan segalanya yang juga menciptakan Ilyas untuk Ayisa beserta cintanya yang kini sudah mulai bersatu.

***

Arisa yang melihat hal itu semakin sesak dirasakan, jantungnya semakin berdebar kencang seakan sesuatu telah menyumbat pernapasannya.

Air matanya jatuh seperti air terjun yang tak bisa berhenti mengalir, walaupun sudah dicobanya untuk berhenti tetapi tetap saja isakan itu semakin mengeroyok hatinya.

"Kak Ari!!"

Panggilan itu membuatnya semakin sesak, semakin ia menahan semakin sesak pula rasanya.

Dengan cepat dia menghapus air matanya dan menoleh kearah adiknya itu.

"kamu di panggil sama Umi!" ucapnya dengan dada mengembas-gembus.

"oh iya nanti aku turun sama kak Ilyas!" ucap Ayisa sambil melontarkan senyum manisnya.

Dengan sedikit berlari kecil Arisa pergi dan menjauh dari mereka takut jika Ayisa melihatnya menangis.

Jika Ayisa melihat Arisa menangis dia pasti akan melontarkan seribu pertanyaan yang mungkin akan sangat sulit untuk dijawab oleh Arisa.

***

Ayisa dan Ilyas keluar dari kamar dengan rasa deg-degan dan juga sedikit malu-malu Ayisa menggenggam erat tangan Ilyas.

Sedikit senyum dilontarkan ke semua orang.

"Ayisa sakit!!" ucap Ilyas sedikit membisik.

Ayisa semakin menggenggam tangan Ilyas yang kini merasa kesakitan akibat dari genggaman Ayisa yang sangat erat.

Dengan cepat Ilyas menepis tangannya yang digenggam oleh Ayisa."Ayisa sakit!!!" ucapnya dengan nada tinggi.

Ayisa sedikit kaget saat Ilyas menepis tangannya yang diiringi oleh suara keras dari Ilyas.

"kakak kenapa??" tanya Ayisa sedikit heran.

"tangan aku sakit!!" jawabnya pelan.

Semuanya tertawa kecil melihat tingkah konyol dari pengantin baru itu. Seperti anak kecil yang berebutan permen.

Dengan cepat Ani menghampiri anak dan menantunya dan memeluknya erat dengan penuh cinta dan harapan indah untuk mereka.

"Anak umi!!!"

Ayisa dan Ilyas tersenyum manis saat dipeluk oleh Ani.

"hehe, iya Umi! ucap Ayisa sedikit malu.

"cieee pengantin barunya udah keluar kandang nih!!"

"pengantin barunya malu-malu kucing tuh!!"

Mereka merayu Ayisa dan Ilyas dan berhasil membuat pipi imut dari gadis cantik itu merah merona.

Ayisa hanya bisa tersenyum tersipu malu dengan banyaknya rayuan dari para tamu yang datang yang tak lain adalah keluarga Ayisa dan Ilyas sendiri.

"besok sore kita bakalan balik ke Jakarta!" ucap Ani.

"beneran Mi?? besok kita pulang! yeah besok pulang jadi besok lusa Ayi udah bisa balik sekolah!!" ucap Ayisa bersorak gembira.

Semua memperhatikan Ayisa yang kini bertingkah seperti anak kecil yang telah dibelikan mainan oleh Uminya. Semua kembali tertawa lepas dengan tingkah konyol Ayisa.

[Follow My Instagram : @aku.rinaa nd Account Support aku @story.nasrinasir_ 😊🙏]


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C18
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank 200+ Clasificación PS
Stone 0 Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión

tip Comentario de párrafo

¡La función de comentarios de párrafo ya está en la Web! Mueva el mouse sobre cualquier párrafo y haga clic en el icono para agregar su comentario.

Además, siempre puedes desactivarlo en Ajustes.

ENTIENDO