Descargar la aplicación
34.18% kecupan Kecil Dari Alam Mimpi / Chapter 40: Kejayaan Nippi

Capítulo 40: Kejayaan Nippi

___Nadin yang menemani Indah merasa sedikit jengkel sekarang, bagaimana tidak Demian yang sejak tadi pagi bertemu dengan mereka, tak perna membiarkan Indah pergi dan bahkan terus menempel di samping Indah.

Awalnya Nadin sedikit terkejut ketika melihat Demian, dia bahkan sangat senang dan meminta tanda tangan pria itu. Namun beberapa jam kemudian, Nadin merasa ada sesuatu yang salah. Mengapa Demian tak membiarkan Indah sendirian, bahkan dia mencoba melucu di hadapan Indah.

Dia mencoba membuat Indah tertawa atau pun tersenyum sekali saja, namun hal itu malah membuatnya menjadi terlihat konyol. Apakah Demian berusaha menarik perhatian Indah? Tidak kah dia buta bagaimana tampilan Indah sekarang yang terlihat menjijikan?

Melihat tindakan Demian, Nadin merasa rasa kagumnya pada Demian sedikit memudar. Nadin merasa dia harus memperhatikan pria satu ini, siapa yang tau pikiran apa yang di miliki oleh laki-laki yang terkenal suka mempermainkan perempuan itu.

Indah yang sedari tadi terganggu dengan keberadaan Demian, merasa jengkel saat berusaha mencari sebuah ketenangan.

Indah berusaha tidak menggubris keberadaan Demian, bahkan dia sengaja memperlihatkan ekspresi tidak senangnya secara jelas kepada Demian. Tapi sepertinya Demian tidak memperdulikan hal itu sama sekali, dan malahan semakin mendekati Indah.

"Aku suka sama kamu!" ucap Demian tiba-tiba di hadapan Indah.

Deg... Indah yang sedang berjalan hampir terjatuh saat mendengar ucapan Demian.

Dan di belakangnya Nadin bahkan melotot tak percaya dengan apa yang dia dengar.

Huk..huk.. Indah terbatuk ringan sebelum melihat ke arah Demian dengan ekspresi yang aneh. Tidak kah kau melihat wujudku yang sekarang? Apakah kau buta? Atau pikiranmu sudah tidak waras?

Melihat Indah yang menatapnya secara tiba-tiba membuat Demian semakin senang, akhirnya Indah menatapnya secara langsung.

"Aku sangat sangat menyukaimu Indah!" ucap Demian dengan nada serius.

"Kamu adalah gadis tercantik dan mengagumkan yang perna ku lihat!" suaranya terdengar semakin lembut.

Sekali lagi Indah seakan kehilangan pijakan di kakinya dan hampir terjatuh kembali.

Di belakang Nadin seakan memuntahkan darah ketika mendengarkan ucapan Demian, ini semakin luar biasa dan tidak masuk akal!

"Apakah kau sudah gila!" akhirnya Indah menyuarakan pikiran nya di depan Demian.

"aku tidak gila, semua ucapanku keluar dalam kondisiku yang sangat waras saat ini!"

"maukah kamu menjadi pacarku?" ucap Demian dengan ekspresi yang penuh harap di wajahnya.

"sebaiknya kamu pergi memeriksakan otakmu ke dokter spesialis penyakit jiwa!" ucap Indah ketus kemudian berlalu meninggalkan Demian di belakangnya, sementara Nadin mengikuti Indah dari belakang.

___Pukul lima sore di dalam perusahaan, di ruang kerja Ceo seakan terlihat sebuah kabut tipis akibat udara yang terlampau dingin.

Di balik meja duduk sosok pangeran iblis yang seakan tenggelam dalam kolam es, seolah jika hawa dingin itu menghilang pangeran iblis itu akan mengeluarkan bara apinya yang sangat panas.

Tapi sebaliknya, sumber kedinginan yang tak dapat di jelaskan itu berasal dari tubuhnya. Dengan di sertai aura yang menekan serta mendominasi, membuat siapa saja yang berada di dekatnya akan menggigil ketakutan.

Rafel terus termenung sejak tadi, meninggalkan rapat di tengah-tengah diskusi dan menyerahkan semua tugas kepada Aldy. Hal itu membuat semua petinggi perusahaan bernafas lega.

Sekarang di benak Rafael sosok gadis buruk rupa dan menawan terlampir di kepalanya, rupa dua orang gadis. Kedua gadis itu memiliki rupa yang sangat mirip, namun berpenampilan berbeda.

Dengan menggunakan tangan kirinya, dia menekan pelipisnya. Mengapa akhir-akhir ini aku selalu memikirkan perempuan itu? Apa yang terjadi denganku? Pikir Rafael.

Bagi Rafael yang tak perna memiliki perasaan khusus terhadap perempuan, bahkan berpikir bahwa perempuan itu adalah sosok yang sangat merepotkan. Membuatnya tidak terlalu nyaman berada di dekat seorang perempuan.

Namun tidak untuk Indah, berada di dekatnya terasa sangat nyaman. Sampai sekarang Rafael masih bisa merasakan sensasi kelembutan di tangannya, saat semalam dirinya menyentuh pipi Indah.

Samar-samar ingatannya di waktu malam itu bersama Indah muncul kembali, dia mulai merasakan sesuatu yang membara di dalam tubuhnya.

Rafael tidak perna merasakan perasaan seperti ini sebelumnya, Indah adalah perempuan pertama baginya. Namun dia tidak tau bagaimana perasaannya sekarang terhadap Indah, dia takut yang dia rasakan hanyalah karena nafsu belaka.

Jika Rafael tertarik pada Indah hanya karena nafsu, dia takut akan menyakiti gadis itu lebih dalam lagi. Namun dia juga harus bertanggung jawab atas tindakannya terhadap Indah.

Sekarang pikiran nya hanya di penuhi dengan Indah dan Indah. Jika dia mengingat kembali tatapan Demian terhadap Indah di malam itu, dia yakin Demian memiliki maksut tertentu terhadap Indah.

Jika hal itu adalah hal yang buruk, Rafael tidak akan tinggal diam. Indah sudah cukup menderita selama ini karena dirinya, jika seseorang menambah penderitaannya Rafael tak mampu membayangkan nya.

___Puluhan pengawal dan pelayan berbaris dengan teratur, berdiri sambil menundukkan kepala mereka saat seorang pria paruh baya berjalan di atas karpet merah bersama dengan dua orang pengawalnya di belakang.

"Selamat datang Tuan besar, Ibu Anda sudah menunggu kedatangan tuan!" Ucap seorang kepala pelayan yang menyambut kedatangan nya.

Kediaman itu merupakan milik keluarga Nippi, keluarga yang memiliki status bangsawan dan terpandang yang sangat di hormati di kota B.

Keluarga Nippi merupakan keturunan langsung dari keluarga kerajaan, dan memiliki banyak cabang perusahan terkemuka di berbagai daerah dan wilayah.

Perusahan keluarga Nippi yang di kenal dengan Kejayaan Nippi, sangat di kenal karena reputasinya yang sangat baik dan jujur dalam berbisnis.

Dengan kejujuran dan latar belakang yang sangat kuat, perusahaan itu berkembang pesat hanya dalam beberapa tahun saja. Hingga sekarang Kejayaan Nippi selalu menjadi incaran kemitraan bagi perusahan-perusahaan besar lain nya.

Setelah mendengar perkataan kepala pelayan, pria paruh baya itu berjalan masuk dengan di dampingi oleh kepala pelayan.

Mereka akhirnya sampai di depan sebuah pintu, kepala pelayan tersebut segera mengundurkan diri dengan etiket yang sempurna sebagai seorang pelayan yang profesional.

Pria paruh bayah itu lalu mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam, setelah mendengar suara seorang perempuan tua dari dalam yang mempersilahkannya masuk, dia segera membuka pintu dan berjalan masuk.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C40
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión