Ara mulai merenungi nasibnya dalam mendekati ibu Rania. Selain Perbedaan Usia maka ada 2 hal lainnya yaitu perbedaan Latarbelakang dan Perbedaan Karakter. Jika perbedaan usia adalah hal yang sangat muda diatasi yaitu hanyalah perlu menjadi dewasa, terutama dari pihak Ara terhadap ibu Rania. Namun yang menjadi masalah berikutnya adalah perbedaan latar belakang. Maksudnya adalah bukan kepada latar belakang budaya atau ras atau suku , namun semacam sebuah perbedaan keyakinan. Ara muslim dan ibu Rania muslim. Namun Problem nya adalah bahwa Ara bukan lah seorang muslim yang menjalankan sholat dan juga menghindari maksiat. Ara masih sering lupa sholat dan masih bermaksiat. Ara masih melihat bahwa ibu Rania terlalu ekstrim kanan dalam menjalankan agama sementara Ara melakukan sebatas ritual saja. Ara sering terlihat tidak peduli dengan sholat lima waktu. Maka inilah yang menyebabkan ibu Rania 2 kali berfikir keras untuk menerima kondisi Ara dan Ara pun tidak mau diubah dengan cepat. Ara punya rasa nyaman dengan kebebasan dalam hidupnya. Ara masih suka membiarkan diri nya berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya atau berpacaran. Ara masih suka merokok, dan terkadang juga minum-minuman keras. Ara masih labil di dalam kehidupan nya. Ara baru bisa berubah ketika ada ibu Rania disampingnya namun ketika Ara berpacaran dengan orang lain maka Ara akan lupa sholat dan lupa segalanya. Kehidupan bebas tanpa aturan agama adalah hal yang menarik dalam hidup nya. Maka setelah Ara menjadi bjauh dari ibu Rania , dia merindukan saat-saat ibu Rania memberikan nasehat agar dia menjadi manusia yang berkualitas dan juga beragama dengan baik. Ara pun terkadang menghadapi perbedaan karakter dimana dia adalah pribadi yang perfectionist namun labil dan sering galau sedangkan ibu Rania adalah pribadi yang mandiri dan memiliki prinsip yang kuat dalam urusan agamanya.