Descargar la aplicación
98.66% Indonesian Love Girl For Iraq Army / Chapter 74: Seasion 2. 6 Taman Indonesia الحديقة الاندونسية

Capítulo 74: Seasion 2. 6 Taman Indonesia الحديقة الاندونسية

Sepanjang perjalann Jnas pusing dengan ocehan Sarjan, bahkan bocah itu duduk di pangkuan Elif dengan wajah yang berbinar-binar. Bahkan Elif lebih fokus mendengarkan ocehan Sarjan dibandingkan dirinya. Suaminya !

istrinya telah mengacuhkan dirinya ! Jnas mendengus kasar melihat dua manusia yang teetawa lepas di sampingnya.

"Kita akan kemana Jnas ?" tanya Elif sambil memeluk sarjan di pangkuannya.

" Aku punya kejutan untuk mu Elif , diamlah dan nikmati saja perjalaan Kita, kalian terlalu berisik ! " ucap Jnas cuek dengan penuh rahasia.

Jnas mengiringi laju Mobil dengan satu tangan kiri terus menggenggam tangan Elif.

Jnas memaju mobil SUV hitam itu meninggalkan pelataran taman dan toko toko yang berderetan di tengah Kota amman menuju rute yang sudah ada di benak Jnas.

di siang ini hujan masih turun rintik rintik yang menghiasi negara Yordania yang panas, Jnas ingin mengajak Elif refresing menikmati keindahan kota amman salt, sebelum mereka kembali lagi ke negara Iraq.

Elif terkagum-kagum dengan bangunan bangunan kuno di sepanjang jalan kota Salt, Elif merasa ia berada di dalam musium hidup yang tidak pernah membosankan. Elif melihat beberapa wanita yordania lokal berpakain tampa hijab di kepala mereka yang berjalan-jalan santai di pinggiran jalan, sangat berbeda dengan negara Iraq, yang mayoritas semua perempun berpakain tertutup dengan berhijab rapi, dan jika yang mau keluar rumah harus selalu di temani oleh kaum laki-laki di dalam keluarganya, "Yordania dan Iraq sama sama negara bangsa arab (Timur tengah) tapi tradisi mereka sangatlah berbeda "batin Elif

Elif yang duduk di samping jnas sangat menikamati perjalan ini sambil sesekali mencium pucuk kepala sarjan yang sudah terlelap di pangkuannya.

" Kota ini memiliki pesonanya sendiri. sangat indah " lirih Elif sambil tersenyum memandang keluar kaca mobil di sampingnya.

perlahan Jnas menepikan mobilnya dan berhenti di parkiran mobil.

" Sayang Apakah kita sudah sampai ?" tanya Elif sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

" ya sayang, ayoo sekarang kita turun biar aku yang gendong Sarjan, " kata Jnas sambil melihat Sarjan yang terlelap di pangkuan istrinya.

Jnas turun dari mobil dan segera membukakan pintu untuk elif lalu mengambil sarjan yang tertidur di pangkuan Elif layaknya seorang ayah, setelah menutup pintu jnas menggandeng tangan elif sambil menggendong bocah kecil itu menuju taman di tepi bukit, mereka seperti keluarga kecil. Sepasang ayah anak dan ibu.

" Jnas taman apa ini, dan sepertinya aku tidak asing dengan jenis tanaman yang ada di dalam sana " tanya Elif sambil menunjuk ke beberapa pohon di dalam taman.

" Dasar gadis tidak peka, coba kamu baca di gerbang itu apa tulisannya " jawab Jnas

Elif terbelalak saat membaca sebuah tulisan " TAMAN INDONESIA - الحديقه الاندونسية " dengan tulisan indonesia dan Arab

" Jadi ....?" ucapnya dengan rasa terkejut

" iya Elif, ini asli tanaman dari Indonesia asal Negara mu ayo masuk, nanti kamu pasti akan merindukan Tanah kelahiranmu " ajak Jnas sambil menarik tangan Elif untuk mengikutinya.

Taman Indonesia merupakan hasil kerjasama antara KBRI dengan pemerintah Kota Salt, Yordania dan Jordan-Indonesia Friendship Association (JIFA) sebagai bentuk dukungan terhadap penghijauan di Yordania sekaligus sebagai promosi Indonesia hijau.

Taman yang memiliki luas lahan dua belas hektar tersebut berlokasi di tepi bukit dan menghadap hamparan hijau disebelah barat berbatasan dengan Palestina. Taman ini merupakan inisiatif Walikota Salt, Khalid Khashman yang bekerja sama dengan KBRI Amman setelah KBRI meresmikan dua Taman Indonesia sebelumnya di Kota Amman dan di Univesitas Philadelphia, kota Jerash.

***

" Woowww sungguh menakjubkan sayang, ini benar-benar tanaman dan beberapa pohon yang ada di indonesia, aku mengenal beberapa dari mereka aku merasa berada di Indonesia saat ini " ucap Elif dengan mata berkaca kaca dan terkagum kagum dengan hamparan hijau di depannya.

Sarjan terbangun saat mendengar suara triakan Elif " kak Elif dimanakah kita sekarang ?" ucapnya sambil mengucek kedua matanya.

" aduuh maaf sarjan sayang, kamu terbangun gara gara suara kakak ya, kita berada di taman indonesia ayo turun dari gendongan kak jnas sekarang " ucap Elif sambil menurunkan sarjan dari gendongan Jnas.

Elif menggandeng tangan Sarjan membawanya ke pinggiran pohon pinus dan pohon cemara yang ada di hadapan mereka

" Sarjan kamu tau pohon apa ini dan dari mana asalnya ?" tanya Elif kepada anak kecil di sampingnya.

Sarjan menggelengkan kepalanya " Tidak tau, memang dari mana pohon-pohon ini kak ?"

" ini dari negara kakak di indonesia kalau yang ini namanya pohon cemara dan yang di sebelah selatan itu namanya pohon flanboyan indah bukan ?" tunjuk elif ke arah beberapa pohon di hamparan taman.

" iya sangat indah, terus kenapa pohon indonesia berada di sini kak, kenapa tidak di indonesia saja ?" tanya sarjan dengan polosnya.

jnas tertawa yang berada di samping elif lalu mengusap rambut sarjan dan memjawab pertanyaan bocah kecil itu " karena Asosiasi persahabatan antara negara indonesia-yordania dalam rangka menyambut hari pohon seduania pada tahun kemaren 2016 sarjan " jelasnya

" Waah hebat, apakah semua ini adalah pohon indonesia kak ?" tanya sarjan

" Heemmm kakak kurang tau juga ya, yang kakak tau di sini ada empat ratus pohon yang di tanam, mungkin kak Elif yang tau " ucap Jnasmelirik istrinya dan yang di angguki antusias Sarjan.

Satu jam lebih Mereka jalan-jalan di pinggiran taman dan melihat-lihat beberapa macam pohon yang ada di taman itu, elif tertawa melihat tingkah nakal sarjan yang lucu.

setelah cukup lama meraka berkeliling taman jnas mengajak elif dan sarjan untuk kembali ke mobil mereka yang berada di parkiran taman, jnas membuka pintu mobil untuk mereka berdua

jnas mengemudikan mobilnya meninggalkan area taman menuju kota salt.

Setelah mereka cukup lama meggajak sarjan main di beberapa tempat permainan dan taman anak-anak, lalu mereka mengunjungi salah satu kafe yang berada di pinggir jalan raya, mereka memesan hidangan makan siang ala Yordania yang tersaji di sana, elif memandangi sarjan dan jnas yang makan dengan lahap, ia tersenyum gemas melihat kedua pria itu seperti berlomba makan. "Akankah seperti ini suatu hari nanti jika aku sudah memiliki seorang anak bersama jnas ?" batin elif sambil tersenyum

satu jam kemudian mereka keluar dari kafe itu. mereka kembali ke mobil untuk pulang, di belakang kursi kemudi dengan wajah yang berlepotan coklat sarjan tertidur pulas dengan sangat menggemaskan.

Langit mulai mendung kembali, rintik-rintik hujan semakin deras, elif tersenyum dan mengeluarkan tangan dari jendela mobil menikmati dinginnya air hujan di tangannya.

" Elif tutup kacanya, hujan semakin deras ntar tubuhmu akan basah sayang " ucap jnas

" Kamu sangat tau jnas, jika aku sangat menyukai hujan " jawab elif cuek

jnas menghela nafasnya dan memberhentikan mobilnya di tepi jalan. lalu dia turun dari mobil dan mengajak elif untuk keluar.

" kita mau kemana lagi ? kenapa kamu tidak memakai payung, lihatlah bajumu jadi basah jnas " ucap elif hawatir.

" tidak apa apa, ayo turun Sekarang puaskan dirimu bermain hujan baby " ucap jnas sambil menarik elif untuk keluar dari mobil

Elif terkejut lalu tertawa bahagia saat hujan telah membasahi tubuhnya, ia berlari layaknya anak kecil di tengah hujan dan menarik tubuh jnas untuk mengikutinya.

" mau kemana elif ?" tanya jnas

" aku ingin es krim "ucap elif

" Apa ?"

" aku ingin beli es krim sayang " ucapnya lagi

" kamu gila !" triak jnas.

elif hanya tertawa melihat wajah cemberut jnas, " Satu hal yang tidak kamu tau tentang kesukaan ku sayang, aku sangat menyukai makan es krim ketika saat bermain hujan hujanan, rasanya dua kali lipat nikmatnya " ucapnya terkekeh

" tidak ! tidak boleh elif, nanti kamu akan terkena flu, kamu sangat aneh "

" Tapi kamu mencintai ku kan " ucapnya terkekeh

" terserah kamu mau bilang apa, yang pasti tidak ada es krim dan kita pulang sekarang juga "

" ayolah sayang satu aja, tuh di sana ada penjual es krim " tunjuk elif pada toko eskrim di seberang jalan.

" tapi elif-

" please .... " rengeknya.

" Baiklah, saat ini saja aku menurutimu tidak ada lain kali "

" terimakasih " elif lalu mencium pipi suaminya.

Elif tersenyum dan berlari kecil ke arah toko es krim. Jnas hanya menggelengkan kepalanya dan memijat tengkuknya, ia tidak bisa terus berdebat dengan elif yang keras kepala, ia hanya mengikuti langkah elif ke arah toko eskrim.

" Waah nikmatnya " ucap elif sambil menjilati es krim yang ada di tangannya.

" Aku menyesal telah mengajakmu bermain hujan elif " ucap jnas setengah marah

elif tertawa mendengar ucapan jnas, " sayang cobalah es krim ini sangat nikmat di makan saat hujan "

jnas meraih tangan elif dan menarik tubuh gadis itu menempal di dadanya lalu melumat bibirnya dengan kasar. " ini yang lebih nikmat sayang " bisik jnas di telinga elif.

" jnas jangan lakukan ini di depan umum, banyak yang akan melihat kita "

" Biarkan saja kita bukan di Iraq, kamu telah membuatku marah elif " jnas terus mengusap pinggang elif dan bibirnya terus melumat bibir elif yang dingin dengan sisa rasa es krim vanila di bibirnya.

hujan semakin deras membasahi kota salt, dua insan yang saling memadu kasih tidak sadar dengan banyaknya mata yang menonton mereka berdua di tengahnya hujan yang lebat.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C74
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión