Descargar la aplicación
33.33% SHINee Lucifer / Chapter 2: Takdir

Capítulo 2: Takdir

"Di di di di di dia~ dia~ dia~" ucap Jaerin terbata-bata.

Hyunkyo memalingkan tubuhnya.

"Nah itu yang ingin aku katakan padamu." cletuk Hyunkyo.

Jaerin mencengkram tangan Hyunkyo.

"Jonghyun~ sekolah di sini." ucap Jaerin.

Ia tampak terkejut.

"Aku tahu kau terkejut. Tapi bisakah kau tidak mencengkramku." ucap Hyunkyo kesakitan.

Jaerin melemparkan tasnya kemudian ia menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Ia memejamkan matanya.

'Ia sudah berhari-hari satu sekolah denganku tapi aku tidak menyadarinya.' batin Jaerin.

Tak seorangpun yang tahu bahwa Jaerin menyukai Jonghyun kecuali Hana, Chiyu, Sachi dan Hyunkyo. Tapi saat semester 2, sepertinya Jonghyun dan temannya tahu.

Sejak Jaerin mengambil foto Jonghyun di mading, Jonghyun dan c

temannya bersikap aneh. Padahal saat mengambil foto sekolah sepi karena hari itu hari libur.

Jaerin seringkali merasa Jonghyun menungguinya di tengah jalan. Saat di kantin, di kopsis bahkan saat ia ke toilet. Setelah dari kantin atau kopsis, Jonghyun pasti mengikutinya dari belakang atau jalan berjajar.

Jonghyun seringkali memberikan perhatian lebih kepada Jaerin.

FLASH BACK

Chiyu berdeham. Jaerin tertunduk ia mengerti mengapa temannya itu berdeham. Karena Jonghyun tepat ada di sampingnya. Mereka berjalan bersama.

Chiyu, Hana dan Sachi berjalan cepat meninggalkan Jaerin. Jaerin ingin menyusul tapi ia malah terjatuh. Ia terdorong dari arah samping. Jonghyun terjatuh bersamanya. Jonghyun segera bangkit dan membungkuk untuk minta maaf.

"Apa yang kau lakukan lihat aku terjatuh dan mengenainya. Jangan lakukan itu lagi." Ucap Jonghyun berbisik kepada temannya.

Jaerin berdiri. Ia dapat mendengar apa yang di katakan Jonghyun.

Jonghyun menatap Jaerin dan membungkuk meminta maaf.

Jaerin langsung pergi begitu saja meninggalkan Jonghyun. Ia melangkah cepat ke arah kelas. Wajahnya merah.

FLASH BACK END

Jaerin memandangi layar HPnya. Tertera tulisan JH K dan sederet nomer. Beberapa detik kemudian ia mendesah.

'Aku tidak berani mengiriminya pesan ataupun menghubunginya.' Batin Jaerin.

Beberapa hari kemudian…

"Apa yang kau lihat?" tanya yeoja berambut panjang.

"Tidak ada." Ucap Jaerin.

"Kau sedang memperhatikan namja itu ya." Cletuk yeoja itu.

"Tidak kok Hyejin." Elak Jaerin.

"Ku lihat akhir-akhir ini kau sering memperhatikan namja itu. Waktu SMP dulu kau juga begitu." Ucap yeoja bernama Hyejin.

"Ehm…"

"Sudah mengaku saja." Potong Hyejin.

"Iya aku memperhatikan namja itu. Aku menyukainya." akuh Jaerin.

"Lupakan dia~ dia sudah mempunyai pacar." Cletuk Hyejin.

"Mwo?" sahut Jaerin.

"Iya, pacarnya adik kelas kita dulu sekaligus tetanggaku." Ucap Hyejin.

Jaerin terdiam tak percaya. Ia menatap namja yang sedari ia perhatikan. Namja itu sedang bergurau dengan chingunya.

"Jika kau tidak percaya lihat saju akunnya, statusnya pasti sudah berpacaran." Cletuk Hyejin.

"Akunnya? Tunjukan padaku!" sahut Jaerin.

"Mana HPmu akan ku tunjukkan padamu." Ucap Hyejin.

Dada Jaerin terasa sesak sekali. Ia menatap layar HPnya.

"Berpacaran dengan…" gumamnya.

Ia membuka akun namja bernama Kim Jonghyun. Ia terdiam begitu lama melihat status hubungannya. Lalu Jonghyun online, ia mengetik sesuatu di berandanya. Dengan cepat Jaerin memberi komentar, ia tak pernah seberani itu. Mungkin karena dunia maya. Karena ia ada di dunia maya ia dapat seberani itu. Tak berepa lama kemudian seseorang ikut mengomentari status Jonghyun. Orang itu tidak lain adalah pacar Jonghyun.

Sejak itu Jaerin akrab dengan Jonghyun dan pacarnya. Tapi itu berlangsung hanya di dunia maya. Di situs jejaring sosial saja. Antara suka dan duka. Ia berada di tengah-tengah hubungan orang lain. Sebelum dekat dengan pacarnya Jonghyun, Jaerin pernah di tanyai oleh yeoja yang membuatnya iri itu.

Apakah hubunganmu dengan Jonghyun?

Jaerin membalas

Teman.

Yeoja itu bertanya lagi.

Kau dekat dengannya?

Jaerin mulai mengerti. Yeoja itu curiga kepadanya.

Tidak~ aku hanya mengenalnya. Kami tidak pernah sekelas. Aku hanya seangkatan dengannya.

Oh ya kau adik kelasku dulu bukan?

Beberpa hari kemudian….

"Jaerin~ kau tahu~ Jonghyun putus dengannya." Cletuk Hyejin tiba-tiba.

"Putus?" sahut Jaerin.

"Iya putus. Ia putus dengan tetanggaku. Katanya dia selingkuh dengan yeoja lain. Dia selingkuh di situs jejaring, pantas saja ketahuan. Dasar namja bodoh tak tahu diri." Ucap Hyejin kesal.

Jaerin buru-buru mengecek akun Jonghyun. Status hubungannya sedang rumit. Itu tandanya dia belum-belum putus.

"Statusnya masih rumit tuh." Cletuk Jaerin.

"Mungkin dia bingun memilih yeoja yang ingin di jadikan kekasihnya. Simpanannyakan banyak." Sewot Hyejin.

Jaerin terdiam. Ia tidak mengira Jonghyun memiliki sifat seperti itu.

Pulang Sekolah

Jaerin pulang dengan lesuh. Ia tertudnduk.

"Hey!" seru Hyunkyo mencoba mengagetkan Jaerin tapi tidak berhasil.

"Kau kenapa?" tanya Hyunkyo.

Jaerin terdiam. Ia memandang ke dapan. Jonghyun baru saja melintas di hadapannya.

"Kau ada masalah dengan dia?" tanya Hyunkyo lagi.

Jaerin menarik nafas dengan berat.

"Kau seharusnya mengatakan perasaanmu kepadanya. Aku sering melihatnya memandangimu." Cletuk Hyunkyo.

"Mwo? Memandangiku?" sahut Jaerin.

"Iya~ saat kau tak tahu dia ada di sekitarmu~ dia memperhatikanmu." Ucap Hyunkyo.

"Dia sudah memiliki kekasih~ apakah kau tidak salah?" ucap Jaerin.

"Mungkin saja dia tidak mencintai kekasihnya saat itu. Tapi dia mencintaimu~ dia menyukaimu~ dia berpacaran dengan yeoja itu hanya demi status palsu. Mungkin saja bukan?" ucap Hyunkyo.

Dada Jaerin terasa sakit.

'Apa mungkin dia mencintaiku? Apa dia putus dengan pacarnya karena aku?' batin Jaerin.

"Oh ya apa hubungannya dengan kekasihnya baik-baik saja?" tanya Hyunkyo.

"Tidak~ mereka ada masalah. Ku dengar mereka sudah putus." Ucap Jaerin.

"Bagus dong!!! Ini kesempatanmu untuk menyatakan cinta kepadanya." Cletuk Hyunkyo.

"Mereka putus karena orang ketiga. Karena Jonghyun selingkuh." Sahut Jaerin.

"Mwo?" sahut Hyunkyo.

"Selama ini aku berada di tengah-tengah mereka. Aku takut aku penyebab mereka putus." Ucap Jaerin.

"Jangan berpikiran seperti itu. Mungkin saja mereka putus karena salah paham. Merekakan tidak satu sekolah lagi. Hubungan jarak jau memang seperti itu. Jangan menyalakan dirimu. Apa yang kau katakan dan apa yang ku katakan sebelumnya belum tentu benar." Hibur Hyunkyo.


REFLEXIONES DE LOS CREADORES
Lyra03 Lyra03

Aku tidak pandai membuat judul bab. Karya ini merupakan cerpen. Akan terlalu panjang jika aku menerbitkannya dalam satu bab. Aku memutuskan untuk membagi baginya. Mungkin banyak kesalahan di sana dan di sini, aku ingin merubahnya tapi yang ada aku malah merubah alurnya. Maaf jika kurang berkenanan.

Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C2
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión