DUAR!!!
Suara ledakan baru saja terdengar kembali, ketika Tetia tanpa sengaja menginjak sebuah bom yang memang ditanam di bawah gurun pasir.
Tubuh Tetia kembali terhuyung ke arah belakangnya, kali ini dia kembali jatuh dengan bunyi dentuman yang keras.
"CEPAT! BERGERAK!" Teriak Dom memberikan perintah penyerangan.
Hunter sudah menyingkap mantel cokelatnya, dengan alat peledak yang sudah siap ia lemparkan ke arah Tetia.
Dia berteriak dengan tangannya yang sudah siap diangkat dengan tinggi, mengarahkan ledakan berikutnya ke arah tubuh Tetia.
Mengetahui hal itu, tentu saja membuat Tetia tidak diam saja. Dia sudah mengulurkan tangannya yang mulai memanjang dan juga meruncing.
Dengan cepat tangan Tetia yang berbahaya itu, sudah menyerang salah satu lutut Hunter.
"ARRGGGHH…." Erangan kesakitan muncul seketika, membuat Hunter menghentikan langkahnya.
"Tidak… aku masih bisa melakukannya!" ucap Hunter ketika dia berusaha keras untuk bangkit dari jatuhnya.