setelah menempuh perjalanan yang Sangat panjang, mereka akhirnya tiba di kota Makassar. aqhila masih terlelap di pangkuan Shin Yuan wi. acara pernikahannya menguras semua tenaganya. ditambah ritual Adata yang seperti tak ada habis habisnya.
" aqhila,,,bangun. kita sudah sampai." Shin Yuan wi menggoyang pundak aqhila.
" apa sudah sampai?"
" iya.,, bangun dulu. nanti kalau mau istirahat, lanjutnya di kamar hotel saja"
" yasudah"
setelah asisten Shin Yuan wi memesan beberapa kamar vip. mereka segera berjalan ke kamar masing masing. Shin Yuan wi terus menggenggam tangan aqhila sejak mereka turun dari mobil. dia seakan takut aqhila menghilang dari hasapannya.
" apa kamu tidak lapar?"
" lapar sih, tapi kalah sama capek. aku mau istirahat dulu. entar baru cari makanan di pinggir jalan."
" kok di pinggir jalan?"
" uangku bisanya segitu. aku belum sempat gajian udah di jadiin pengantin."
" terus suamimu ini apa gunanya"
" baguslah kalau kamu ngerti"
" jadi ceritanya kamu nyindir"
" aku nggak ngomong loh."
" kamu butuhnya berapa?"
" katanya udah belajar agama? keuangan di pegang istri loh? lupa?"
"baik- baik,.. ini ATM aku,, kartu ini no limit, jadi kamu bisa pake sepuasnya. entar gaji ku aku transfer lewat situ. nah yang ini semua kartuku yang lain."
" terus kamu pake apa?"
" kan semuanya udah sama kamu. mau periksa dompetku?"
" tadi aku cuma bercanda. ini aku kembalikan semuanya. kamu kalau mau ngasih seikhlasnya saja."
" aku ikhlas aqhila. semua yang aku punya juga milik kamu. aku pegang kartu yang ini saja.uangnya paling sedikit."
" kamu nggak takut uangmu aku bawa kabur?"
" memang kamu mau kabur?"
" ya enggak lah. nama baik keluarga aku bisa rusak. itu sudah menyangkut harga diri."
" makanya aku percaya sama kamu."
" kenapa rasanya aku dapat harta Karun yah?"
" hahahhahahah....kamu tuh yah.dasar..."
" udah, aku mau tidur."
" aku juga mau tidur."
" yasudah, sini tidur samping aku."
" emang nggak apa apa?"
" nggak apa-apa. kan sudah aku bilang aku akan belajar beradaptasi. lagian kamu suamiku yang sah. mau nolak bagaimanapun, kau tetap suamiku. sebagai seorang istri wajib menuruti suami. tapi dalam kebaikan saja."
" akhirnya... tambah sayang aku sama kamu."
" sejak kapan kamu sayang sama aku?"
" sejak kamu bantu aku dulu."
" itu bukan sayang. itu kamu berterimakasih saja aku sudah bantu."
" mungkin. tapi sekarang,aku beneran sayang sama kamu"
" oh....kita cari makan saja. sudah hilang capek ku dari tadi di ajak ngomong Mulu."
" ok...didepan kayaknya ada restoran. kamu yang bayar."
" siap....pake kartu apa saja boleh kan?"
" boleh"
"kita berdua saja?"
" iya berdua saja"
aqhila dan Shin Yuan wi menuju ke restoran untuk makan malam.mereka duduk di sebuah meja dan memesan makanan. tak lama makanan Mereke di antar.
" aqhila??... kamu ada disini?" mendengar namanya disebut, aqhila memalingkan wajahnya. dia terkejut melihat orang yang berdiri di sampingnya.
"apa dia suamimu? pantas saja kamu milih dia ketimbang aku." pria itu tersenyum merendahkan.
" kak Fauzan.."
Shin Yuan wi masih diam mencoba mengerti apa yang sedang terjadi. tapi setelah melihat senyuman nya merendahkan . emosinya tersulut.
" yah, aku suaminya. kenapa?"
" oh... perkenalkan. saya mantan pacar aqhila."
"oh, cuma mantan kan?"
" sebenarnya kami masih belum memutuskan hubungan kami. belum ada kata perpisahan. tapi anda tiba-tiba masuk kehubungan kami."
"antara pacar dan suami,menurutmu status siapa yang lebih kuat?. apapun hubungan kalian dulu, semuanya berakhir saat kami melakukan akad. jadi terima saja."
" aku tau, tapi aku punya hak untuk bertanya pada aqhila mengapa dia mengingkari janjinya."
" sebenarnya dia tidak mengingkari janjinya. dia menolak pernikahan kami.tapi aku yang terlalu ingin memilikinya. dan paman nya yang memaksanya."
" tapi sepertinya dia sangat menikmatinya sekarang."
" hentikan kak, apa mau kakak?"
" tidak ada , memangnya aku bisa apa kalau aku punya mau?"
" sama seperti aku. memangnya aku bisa apa? dia sekarang sudah jadi suamiku. itu adalah kenyataan nya. sekarang kalau aku mau memberontak apa gunanya? pernikahan bukan cuma menyatukan dua orang saja. dua keluarga ikut andil di dalamnya. aku membawa nama keluarga ku, harga diri mereka ada bersamaku."
"tapi yang kulihat bukan hanya itu"
" terserahlah. aku ngomong sampai berbusa pun kakak tidak akan percaya. bahkan jika aku berbicara menggunakan emas kakak tidak akan perduli karena apa yang kakak yakini itulah kebenaran bagimu. tuan Shin aku mau pulang"
" baik, kita pulang sekarang. aku suruh asisten ku saja untuk memesan makanan."
aqhila meninggalkan Fauzan yang terdiam.
setelah menelpon asistennya. Shin Yuan wi mengikuti aqhila.
"sebenarnya aku tidak tau kalau aqhila sudah punya pacar sampai kamu menelponnya. tapi meskipun aku tau, aku akan tetap menjadikannya milikku. lepaskan dia dan lanjutkan hidupmu." Shin Yuan wi menepuk pundak Fauzan yang menunduk
" jaga dia baik baik. jika nanti dia kembali kesini tanpamu aku akan merebut nya lagi."
" tenang, itu tidak akan pernah terjadi."
Shin Yuan wi meninggalkan Fauzan dan beberapa lembar uang diatas meja untuk membayar pesanan yang di batalkan nya..
aqhila berdiri di pinggir ranjang menghadap ke dinding kaca sambil melihat keluar.memandangi langit malam di kota itu.
Shin Yuan wi yang melihatnya .mendekat dan memeluknya dari belakang.
" apa kau sedih?"tanya Shin Yuan wi. aqhila berbalik dan menghadap suaminya.
" merasa sedih bukan kah manusiawi? bagaimanapun saya manusia.apa kau benar-benar menganggap ku robot?" aqhila tersenyum kepada suaminya.
" tentu tidak. wajarlah kalau kau merasa seperti itu."
" maaf tuan Shin kalau kau merasa tidak nyaman. tapi aku janji ini tidak akan berlama-lama."
" aku tau. maaf sudah membuat mu sedih"
" tidak apa-apa. bukankah sudah kukatakan . nikmati saja."
" benarkah? apa aku bisa menikmati mu sekarang?"
"otakmu benar benar di pengaruhi bagian bawah tubuh mu. lepaskan, jauhkan pikiran mesummu."
" apa kau akan menghindari tanggung jawab mu lagi?. ingat, pamali membantah suami."
" sepertinya itu akan menjadi jurus pamungkas mu."
" tentu saja. apa itu berhasil?"
" yah, itu brrhasil. selamat." aqhila bersungut-sungut jengkel.
" hahhahahahahhshahshhshshahahhshahah kau tau? kau semakin terlihat cantik saat marah"
" kau hanya akan memuji jika pikiran mu dipenuhi nafsu"
" maka sudah jadi tugasmu menghilangkan nafsuku sekarang. dan yah itu akan hilang kalau aku sudah berolahraga sedikit. jadi apa kau siap nyonya Shin?"
" kalau aku menolak apa kau akan melepaskan ku?"
" tentu saja tidak. mari laksanakan kewajiban masing masing." belum sempat aqhila menjawab dia sudah didorong keranjang dan di tindih Shin Yuan wi. dia tidak memberi kesempatan aqhila berbicara atau menolak. dia ingin memiliki dirinya seutuhnya. aqhila pasrah dan menuruti suaminya.