"Kenapa enggak kasi kabar? Tahu begitu aku bisa jemput di bandara, jadi kakak tidak datang sendiri kesini." Ucap Putri yang masih heran, karena mereka sudah menerima tamu istimewa di pagi hari itu.
"Tidak apa-apa Putri, lagi pula aku kesini karena dia... suamimu yang bodoh itu!" Tunjuknya pada Irfan dengan sengaja.
"Hei, siapa kamu? Seenaknya datang, dan mengatakan aku bodoh?" Irfan tersinggung, dan dia sudah tidak memiliki nafsu untuk menghabiskan sarapan paginya.
Wanita itu menghampiri Irfan dengan cepat, pandangannya menjadi garang dan kesal. Sedangkan Irfan masih bingung, dengan wanita yang lebih tua darinya dan sudah berada didekatnya. Tanpa ragu wanita itu sudah menepuk punggung Irfan dengan kencang, tidak hanya sekali tapi berkali-kali ia memukul punggung Irfan.
Terimakasih untuk yg sdh menyempatkan bc novel ini. Maafkan ya jika ada kekurangan dalam penulisan, apalagi kalau ada typo. ;)
Dukung Auhtor ya, mudah kok
1. Berikan Power Stone
2. Berikan Review setiap kali selesai baca, jadi Auhtor tahu kira2 reader suka gak dengan jalan ceritanya
3. Rate bab yang sudah dibc, yang gambar bintang itu :)
4. Gift, Kalau Reader's ada lebih koin banyak, bagi2 tips ya ke auhtor. Hehehe..
Happy Reading.
Terimakasih untuk semua saran dan kritikan yang membangun.