Putri tidak bisa melewatkan hari minggunya dengan tenang, kejadian bersembunyi bersama Irfan sudah sangat cukup membuatnya malu. Kejadian itu masih terus terngiang-ngiang di pikirannya.
"Putri.. apa kau akan terus menatapku?" Ucap Irfan yang membuyarkan lamunannya, "Ahh.. aku sudah mulai kehabisan nafas, celah ini sempit sekali." Ucap Putri kesal. "Aku sering bersembunyi disini ketika aku masih kecil." Ucap Irfan dengan bangga dan Putri semakin bingung dengan senyum bangga yang ia tampilkan.
"Aku akan keluar terlebih dahulu." Putri berkata dengan ketus, ia pun mulai mendorong dirinya sendiri. Tapi ruang itu begitu sempit, semakin Putri menggeser tubuhnya semakin juga ia mendorong dirinya ke arah Irfan. Putri sendiri bingung, bagaimana mungkin masuk kedalam celah tersebut lebih mudah ketimbang untuk keluar.
Terimakasih untuk yang sudah membaca sampai bab ini.
Jangan lupa untuk dukung saya. caranya.
1. Vote dengan Power Stone.
2. Berikan Review dan komentar anda.
3. Beritkan Rate bintang lima untuk bab yang sudah dibaca
4. Share Cerita ini pada teman dan keluarga ya.
Terimakasih :)
Find me on IG Sita_eh