West Dungeon
[Kota Arcadia]
Hiro dan teman-temanya kini tengah berada dalam dungeon barat kota Arcadia.
Mereka bertiga menyusun formasi dengan Hiro yang berada di garis belakang. Karena sword skill miliknya telah habis usai digunakan tadi, Reinhart menyuruhnya untuk menggunakan magic skill dan menunggu coldown dari sword skill itu selesai.
"Owh,, sial. Kenapa masih ada pengganggu ini" keluh Hiro yang melihat dua Ogre besar itu teapt di depanya.
"Hei Hiro,, karena kau sedang tidak memiliki sword skill, maka bantulah kami dengan magic skill mu" seru Reinhart yang kini mengambil pedang besarnya.
"Oke, baiklah senpai"
(Agrrrerrrgh!!!!) Sekali lagi suara keras dari kedua Ogre itu menggema di dalam goa tersebut.
"Argh.. brisik sekali " ucap Stella
Kemudian Stella mengambil anak panah lalu diucapkanlah sebuah skill.
[Magic Shoot]>>Active
Sebuah anak panah melesat dan berbelok dengan anehnya , kemudian anak panah itu menancap di area vital dari Ogre itu.
"Fufu, sudah kuduga area vitalnya adalah mata mereka. Karena mereka bukan monster Nocturnal, maka dia tak dapat membaca gerakan kita lagi. Monster itu hanya menghancurkan area sekitarnya, maka berhti-hatilah" jelas Stella yang kembali mengambil anak panahnya lagi.
"Baiklah jika begitu,, aku akan kugunkan Fire Slash" ucap Reinhart yang kini tengah berlari menuju dua Ogre itu.
Seketika itu sebuah api terpancar dari pedang besar Reinhart yang kemudian mengenai salah satu dari Ogre itu.
Nampak Ogre itu merasakan efek dari serangan tadi. Tiba-tiba salah satu Ogre, meloncat dan mengangkat sejantanya yang berupa batu berbentuk seperti pemukul baseball. kini Ogre itu telah berada di atas Reinhart dan siap untuk memukul.
Hiro yang sedari tadi berada di garis belakang, tengah mengeluarkan sebuah magic skill yang baru dia lihat dalam menu Ability miliknya.
(Hmmmh,, coba kita lihat apa yang akan terjadi dengan ini)
[Mana Void]>>Active
Kemudian terbentuklah sebuah lubang berwarna hitam berada diatas Ogre itu dan munculah cahaya hijau yang tadinya menyelimuti senjatanya, kini terhisap oleh lubang hitam tersebut. Seketika itu, Ogre yang sedang berada di udara jatuh dan tersungkur lemas seperti kehabisan energi.
Perlawanan dari Ogre itu tidak selesai sampai disitu. Kini Ogre yang terkena Fire Slash bangkit dan menloncat ke arah Reinhart.
Mengerti dengan kondisinya yang tidak menguntungkan, Reinhart meloncat kebelakang sejauh 5 meter. Namun sebelum Ogre itu menghantam tanah, ia mengayunkan senjata yang tengah dipegangnya ke arah Reinhart.
(Brukkk!!)
"Ghuk!! Uhuk"
Reinhart terpental ke arah dinding goa itu. Hal tersebut membuat Hiro kesal. Lalu dia berlari menuju Ogre itu dengan skill Dash miliknya.
Terlihat Stella membantunya dengan sebuah skill Rangernya. Kini sebuah anak panah melesat menuju kedua Ogre tersebut. Dan nampak anak panah itu berubah menjadi sebuah tali yang mengikat kedua Ogre itu menjadi satu.
(Padahal aku telah mengenai vital area milikya) Gumam Stella yang kini tengah berlari menghampiri Reinhart.
"Apakah kau tidak apa-apa Reinhart?"
"Yheah,, damagenya tak seperti yang aku kira. Mungin karena malam, monster mob ini menjadi semakin menggila" Jelas Reinhart sembari berdiri dengan bantuan Stella.
Kini Hiro berlari menuju kedua Ogre yang tengah terikat itu.
"Awas kau mahkluk sialan!!!"
Hiro berlari dengan kencang lalu meloncat di atas Ogre itu.
Disisi lain Reinhart mulai bangkit dan membantunya menggunakan Poison Dagger. Dua buah pisau melesat dengan cepat ke arah Ogre itu dan menancap di dadanya. Hal itu membuat HP dari Ogre it terus berkurang karena efek dari skill tersebut.
[Realitiy]>>[Shadow Blade]>>Active
Munculah sebuah bayangan yang mirip dengan Hiro menggegam dua buah pedang bayangan. Hiro dan banyanganya itu menukik kebawah dengan cepat dan menebasnya secara vertikal dengan pedangnya itu. Seketika itu, Ogre tersebut hancur berkeping-keping.
Hiro
Lv. Up to 30
Soldier
Reinhart
Lv. 31
Soldier
Stella
Lv. 33
Ranger
Setelah perlawanan dengan Ogre itu, mereka hanya bertemu dengan monster nocturnal Vlumb. Monster kelelawar malam yang siap meyerang siapa saja di wilayah mereka. Walaupun begitu, mereka tidak terlihat kesusuahan melawan monster itu. karena monster nocturnal seperti Vlumb mudah dikalahkan dengan elemen khususnya (Fire Element dan Light Element).
Vlumb
Lv. 16
Hp 560/560
Exp 350
"Hah,, kurasa tidak susah melawan kelelawar ini" Ucap Reinhart.
Kerena Reinhart memiliki Fire Element, maka tidak susah baginya untuk menebas para Vlumb itu. Namun hal itu tidak berlaku kepada Hiro yang memiliki Dark Element.
"Hoi,,, kenapa cuman aku yang terlihat kesusahan melawan Kelelawar ini" seru Hiro yang tengah meloncat ke udara dan menebas beberapa dari keleawar itu. namun tidak satupun tebasanya itiu mengenai monster tersebut.
"Hahah itu karna kau memilih Dark Element Hiro-kun" jelas Stella dari belakangnya.
Mendengar perkataan itu, Hiro merasa 100 tombak menancap di dadanya. Kemudian dia menoleh ke arah mereka yang nampak mudah membunuh para kelawar itu
"Tch,, Lalu bagaimana denganku" Ucap Hiro merenungkan diri yang tidak dapat berkutik.
Stella mengambil anak panah kemudian mengaktifkan sebuah Aim Skill miliknya. Aim skill adalah sebutan dari skill yang dimiliki oleh player ber class Archer.
[String Shoot]>>Active
Sebuah anak panah melesat ke arah para Vlumb yang berada di atas Hiro. Kemudian anak panah itu berubah menjadi sebuah tali berwarna hijau terang dan mengikat para Vlumb itu. Melihat hal itu, Hiro tak menyia-nyiakan bantuan itu.
Kemudian Hiro meloncat dan menebas kelelawar yang terikat itu dengan Dark Flame. Seketika kelelawar yang ditebasnya langsung mati dan damage yang di terima kelelawar itu sangat kritikal. Mungkin itulah keuntungan dari Dark Element.
"Yoshaa,,, Trimakasih Stella-san,, akhirnya aku dapat melampiaskan sesalku dengan menghancurkan Vlumb itu" Ujar Hiro tersenyum.
(Tapi kalau dipikir-pikir, serangan tadi berhasil karena Stella. Seberapa tak bergunanya aku ini)
Gumamnya yang menerima keadaan tersebut.
Stella tersenyum ke arah Hiro dengan raut wajah yang licik.
"Ayo kita lanjutkan,, sebelum hari terlalu larut. Setidaknya aku dapat tidur setelah ini" ujar Reinhart tengah berjalan membawa pedang besarnya itu di pundaknya.
"Lihat saja jika telah sampai di ruangan Boss tersebut. Akanku perlihatkan semua kemampuanku" Seru Hiro dengan raut wajah yang kesal namun hal itu membuatnya bersemangat.
"Fufufu,, hoo. Kau sangat percaya dri sekali. Mari kita lihat nanti" ucap Stella mengejeknya.
"Hei,, sudah-sudah. Aku ingin cepat menyelesaikan ini"
Reinhart berjalan di depan meninggalkan mereka berdua.
"Hoi,, tunggu Senpai!!!" Seru Hiro berlari mengejar Reinhart yang berada jauh di depannya.
Setelah cukup jauh berjalan dalam lorong goa tersebut, mereka melihat sebuah pintu besar dengan tinggi mencapai 5 meter menghadang di depan mereka.
Mereka berhenti sejenak dan memulihkan tenaga untuk bertarung melawan boss dungeon itu. Setelah merasa cukup. Hiro langsung membuka pintu besar itu dengan mendorongnya menggunakan kedua tangan.
"Oke,, semua Sword Skill miliku telah kembali, saatnya beraksi" Hiro sangat bersemangat karena sebentar lagi tujuanya tercapai.
"Baiklah,, mari kita lakukan dengan semangat" seru Reinhart kini mengankat senjata besarnya itu dari punggung.
"Huft,, kau begitu semangat Hiro-kun. Baiklah mari kita lakukan" hal itu membuat Stella juga bersemangat.
Merekapun memasuki ruangan boss itu. Pintu besar itu menutup setelah mereka memasuki ruangan tersebut. seketika itu semua obor menyala dan menerangi semua sudut area itu.
Nampak dari kejauhan monster besar berbentuk seperti banteng, namun juga seperti kambing jantan tengah berdiri mengengam sebuah kampak besar di tangan kanannya.
Minotaur
Lv.30
HP 3250/3250
EXP 2170
Dari semua musuh yang telah mereka lawan sebelumya, monster yang sekarang berada di depanya itu memiliki 3 Bar Hit Point diatasnya. Dan monster tersebut adalah monster dengan level terbesar yang pernah mereka lawan.
"Hah,, level 30 ya.. baiklah.. ini membuatku semakin bersemangat" seru Hiro berada di depan mereka berdua.
"Hemh, jangan percaya diri seperti itu Hiro-kun. Kita harus membuat strategi untuk melawanya" ujar Reinhrat yang tengah berdiskusi bersama Stella.
"Maaf Senpai, tapi gaya bertarungku berbeda denganmu. Dari pada bertahan dari serangan, lebih baik menyerang untuk bertahan" ucap Hiro yang kemudian berlari menuju Minotaur tersebut.
"Sial,, kenapa dia sulit dinasehati sih. Mau bagaimana lagi ayo kita juga beraksi" kini bukan hanya Hiro saja yang menyerang monster itu. Stella juga ikut maju dan beraksi bersamanya.
(Dasar mereka, tak tahu strategi bertarung. Yah, jika seperti ini mau bagaimana lagi)
Kemudian Reinhart berlari mengejar mereka berdua.
Setelah jaraka mereka bertiga tidak terlalu juah dengan Minotaur itu, Stella mengambil anak panah yang ada di punggungnya.
[Magic Shoot]>>Active
Sebuah anak panah melesat ke arah Minotaur itu, nampak anak panah itu akan di tebas dengan kapak besarnya. Namun anak panah itu berbelok dan menancap di lengan Minotaur tersebut.
Hit point monster itu hanya berkurang 4% saja. Hal itu nampak pada Minotaur yang seakan kebal dari serangan tersebut. Kemudian Hiro berlari kencang ke arah monster itu menggunakan skill Dash miliknya.
Hiro mengangkat senjatanya selaras dengan bahu menggunakan dua tangan.
[Dark Flame]>>Active
Keluarlah sebuah api hitam menyelimuti pedangnya. Kini Hiro berada tepat di depan monster itu, lalu dia meloncat setinggi 4 meter dan menebaskan pedangnya itu secara vertikal.
Namun Minotaur itu tak sebodoh yang mereka kira, monster itu menahan serangan dari Hiro yang kemudian beradulah kapak besar milik Minotaur dengan pedang yang kini Hiro pegang. Percikan api kecil mulai bermunculan , seketika itu Hiro terlempar kebelakang karena perbedaan kekuatan fisik.
Karena memang fisik Minotaur itu memanglah kuat, sehingga player baru dapat di desaknya dengan mudah.
Terlihat Minotaur itu mengangkat kapaknya dan siap untuk melancarkan serangan kepada Hiro. Sontak, Reinhart berlari menuju Hiro dan menahan serangan itu menggunakan Tameng.
[Shield Barrier]>>Active
Minotaur segera melancarkan seranganya dengan seluruh tenaga. Sehingga anginpun berhembus kearah Reinhart dan Hiro.
Kemudian munculah cahaya pembatas di depan tameng yang bertujuan untuk menahan segala serangan fisik dan magic. Kapak besar milik Minotaur itu tertahan oleh skill pertahanan dari Reinhart. Namun karena saat ini level Reinhart masih terbilang kecil, pertahanan itu sempat nyaris di tembus oleh Minotaur itu.
Melihat itu, Stella kembali mengambil empat anak panah sekaligus. Lalu diucapkanlah sebuah skill yang terdengar asing di telinga mereka berdua.
[Piercing Needle]>>Active
Empat anak panah itu melesat dengan cepat seperti sebuah peluru dari senjata api. Dan kemudian anak panah itu mengenai tangan kanan dari Minotaur itu. Seketika itu tangan kanan Minotaur itu patah dan menghilang menjadi kepingan Kristal.
(Arffggghhhhhaargh)
Raungan keras dari Minotaur itu terdengan sampai semua penjuru ruangan tersebut.
Kini Hit Point dari monster itu menjadi 63% dari 90%. Nampak skill itu sangat menguras HP dari boss dungeon tersbeut. Skill milik Stella itu adalah skill dengan damge terbesar di Party mereka. Hal tersebut dikarenakan Minotaur itu terpaut tiga level dengan Stella.
Kini Kapak yang tadinya di pegang itu jatuh ke tanah dan sekarang adalah kesempatan Hiro dan Reinhart untuk menghabisi Minotaur itu sebelum kembali mengambil kapak itu dengan tangan kirinya.
[Fire Slash]>>Active
[Reality][Shadow Balde][Shadow Wave]>>Active
Reinhart terlebih dulu berlari ke arah Minotaur tersebut, dengan magic skill miliknya Shield Break. Defense dari boss dungeon itu menurun 20 persen. Kini dia meloncat dan menebasnya menggunakan Fire Slash ke arah tangan kiri monster itu.
Dampak yang diterima cukup besar, namun hal itu tidak membuat Minotaur terjatuh. Dan sekarang Hiro berlari menuju Minotaur yang juahnya 10 meter di depan.
Skill Reality Hiro aktif dan selanjutnya skill Shadow Blade akitf. Gabungan dari skill yang hiro aktifkan adalah kombo andalanya. Karena hal tersebut membuat damage yang diterima monster bertambah drastis ditambah lagi dengan 6 stak Shadow Wave.
Hiro berlari dengan menggenggam kedua pedang ke arah belakang, diikuti dengan kedua bayanganya yang juga menirukan gerakan itu. Nampak Minotaur sangat marah dan dengan cepat mengambil senjatanya.
Melihat itu Hiro langsung menebaskan kedua pedangnya secara diagonal dan serangan itu mengenai kedua kaki dari Minotaur tersebut. Terlihat boss dungeon itu kesakitan dengan enam tebasan Shadow Wave tercipta dari dua pedangan yang dipegang Hiro dan kedua bayanganya.
Kemudian Hiro meloncat diikuti bayanganya dan menebaskan semua Shadow Wave yang tersisah ke arah tangan kiri Minotaur itu. Sehingga tangan kirinya itu juga hancur menjadi kepingan-kepingan kristal kecil lalu menghilang.
Minotaur itu terjatuh akibat serangan Hiro tadi. Kini Hit Point dari boss dungeon itu terkuras hingga menjadi 30%
Minotaur
Lv. 30
HP 975/3250
Minotaur itu berdiri kembali dengan kedua tangan yang telah hancur. Kini monster itu hanya dapat menyerang menggunakan kedua kakiknya.
"Hei Senpai, ayo kita akhiri ini!" Seru Hiro yang masih memiliki dua bayangan di sampingnya.
"Oke,, namun aku ingin kau mendapat last hit Hiro-kun, supaya exp yang kamu terima menjadi dua kali lipat dari biasanya!"
Mereka berkumpul menjadi satu dan mendiskusikan sebuah serangan gabungan untuk mengakhirinya.
Setelah semua siap di posisi masin-masing, Hiro memberikan sebuah kode untuk meyerang langsung Minotaur itu yang tengah berdiri.
Stella mengambil sebuah anak panah yang berada di punggungnya.
[Chains Drive]>>Active
Kini anak panah itu melesat ke udara dan tepat berada di atas Minotaur itu lalu menukik ke bawah dengan cepat. Setelah mengenai monster itu, efek dari Chains Drive keluar. Yaitu empat rantai yang mengikat kedua kaki dan badan Minotaur tersebut.
"Sekarang senpai!!!" Hiro berteriak kencang
Lalu Reinhart berlari kencang menuju boss dungeon itu kemudian sebuah skill dia ucapkan dengan mengarahkan pedang besarnya itu kebelakang.
[Fire Tornado]>>Active
Reinhart berhenti dan sebuah cahaya berwarna merah keluar dari pedang besarnya itu.
(Argghaargghaaarrrrgh)
Nampak Minotaur itu seperti berusaha melepaskan diri dari jeratan rantai tersebut. Namun usahanya gagal karena rantai itu terlalu kuat.
Setelah beberapa detik, Reinhart menebaskan pedangnya ke arah Minotaur itu dan seketika itu sebuah tornado api kecil tersempas menuju boss dungeon yang kini tengah terikat itu.
Tornado api itu mengenai tubuh dari Minotaur tersebut dan damage yang di terima lumayan besar.
Kini HP dari boss dungeon itu tinggal 10%.
Selesai dengan tugasnya, Reinhart kembali mundur kebelakang dan Hiro berlari menuju Minotaur itu dengan kedua bayangannya yang masih memiliki waktu 30 detik.
Hiro meloncat dan menebasnya bersamaan dengan bayanganya itu. Boss dungeon itu hancur berkeping-keping menjadi Kristal kecil.
Congratulation
You has defeated the Boss
Tulisan kemenangan tergantung di udara. Dan kini Hiro terduduk lemas.
"Huft huft, aku lelah sekali"
"Memang hanya kau saja yang merasa lelah, akupun juga begitu" Ucap Reinhart yang juga terduduk.
"Hah kalian, begitu saja sudah kalah. Ayo kita lanjtukan perjalananmu Hiro-kun" ujar Stella yang berdiri lalu berjalan keluar dungeon tersebut.
"Dasa kau.. Tungga aku" Reinhart dan Hiro kini juga ikut pergi keluar dungeon itu.
"Dia memang seperti monster Hiro-kun" ujar Reinhart
Kini mereka berdua pergi menuju kota Hiln yang telah terlihat di depan untuk merubah base job Soldier menjadi Monk.
.
.
.
.
.
Kembali ke pertarungan saat peresmian MyRo untuk public, ketika Hiro berlari menuju dugeon timur.
Tiba- tiba terdengar suara keras dari belakang Hiro yang melesatkan sebuah anak panah.
"Hei, awas!!!" ucapnya.
Kini Hiro tersadar dari lamunanya itu. Entah mengapa dia masih bingung apakah gerakan yang barusan dilakukan adalah diluar system, atau mungkin system dapat membaca gerakan apapun yang dilakukan player dalam game tersebut. hal itu masih menjadi misteri tersendiri bagi Hiro.
Namun bagi seorang yang belum mengenal tehnik yang kini Hiro lakukan pasti berkata tidak mungkin, karena memang butuh pengorbanan yang tinggi. Dan hanya keluarga Hiro saja yang dapat menguasai tehnik itu.
"Owh,, maaf aku terlamun sebentar. Ah ternyata kau Araka"
"Hah,, Hiro ternyata. Dimana pedangmu?"
"Karena aku telah berganti base job menjadi monk, maka untuk cepat menguasainya aku akan menggunakan kedua tanganku saja" jelas Hiro kepadanya.
Walaupun sebenarnya Hiro dapat menggunakan pedangnya, namun hal itu tidak dia lakukan. Karena jika dia menggunkan pedang untuk bertarung maka base job monk tidak dapat berkembang dengan baik.
Disinilah kesalahan dari kebanyakan player. Mereka tidak mengetahui bahwa hal tersebut membuat base job yang mereka tambah tidak sempurna. Akibatnya damage yang dihasilkan tidak maksimal.
"Baiklah,, aku akan menjadi support dari belakang"
Hiro berlari ke arah segerombolan Goblin dan Goblin Spear yang berada di depanya itu. Lalu dia mencoba menggunkan sebuah tehnik bela diri yang di ajarkan kakeknya.
Araka telah mengambil anak panah dari punggungnya, lalu dia ucapkan sebuah skill.
[String Shot]>>Active
Segerombolan goblin itu terikat oleh sebuah skill milik Hikawa. Hiro masih terdiam sejenak karena ragu untuk menggunakan sebuah tehnik bela diri yang di wariskan oleh keluarganya secaa turun temurun.
"Apa yang kau lakukan, cepatlah sebelum mereka melepaskan diri" ucap Araka yang kini tengah memanah beberapa Goblin Spear.
"Huft,," Hiro menghela nafas dengan pelan tanda dia telah membulatkan tekadnya.
Tak lama kemudian Hiro menghilang dan dalam beberapa detik beberapa goblin yang terikat telah hancur berkeping-keping. Kini Hiro berada di udara untuk menghajar Goblin Spear yang tersisah menggunakan kakinya.
Araka yang melihat itu sempat tidak percaya, seorang player dapat melakukan itu. Ekspresi heran bercampur tidak percaya tergambar di wajahnya.
Setelah selesai denga n msushnya, Hiro berjalan menuju Hikawa(Araka) dengan kepala yang menunduk ke bawah. Sontak hal tersebut membuat Hikawa berkeringat dingin karena yang dia lihat mungkin orang lain.
Saat wajah Hiro menoleh ke depan, nampak sebauh senyuman lebar tergambar diwajahnya.
(Mmwuehehehe)
"Hoi,, kau ini kenapa?" ujar Araka terheran melihatnya.
"Aku berhasil!!!!!! Lihat Yuuki, kakakmu dapat melakukanya" seru Hiro.
"Apa yang kau maksud adalah gerakan itu?"
"Yeah,, itulah tehnik turun temurun dari keluargaku"
Araka masih tidak percaya bahwa dalam game Myth if Ragnarok, player dapat melakukan gerakan seperti itu, karena hal tersebut mustahil dilakukan <<apakah sistem dapat membaca gerakan pemain atau sistem memperbolehkan pemain bergerak sesuai kemampuannya>> hal itu masih menjadi sebuah misteri yang belum diketahui oleh banyak pemain.
tehnik yang Hiro gunakan itu tidak sembarangan orang mengetahuinya. Hanya keluarga Hiro yang dapat melakukanya.
Keep Support me yaw,, jangan lupa tinggalkan jejak kalian berupa kritik maupun saran. Dan rate dari kalian membantu kemajuan Project Novel ini. Nantikan cerita selanjutnya..
See you again minna-san ??