Descargar la aplicación
93.75% MENGEJAR BAHAGIA DENGAN ORANG YANG RUMIT / Chapter 30: Jodoh Alex 2

Capítulo 30: Jodoh Alex 2

"Zahra aku fikir Alex melakukan hal yang benar."Amira datang ketika mendengar suara Alex berteriak.

"Kamu tau apa? jangan campuri urusan orang."Renata memberi peringatan oada Amira dengan jari telunjuknya.

"Kamu akan menghadapiku sebelum membuat hati Zahra terluka.Aku takkan membiarkan itu terkadi.Jangan paksakan cinta atau kamu akan menangis darah."Amira serius dengan kata-katanya.

"Amira....."Zahra memberi isyarat pada Amira untuk berhenti.

"Ada apa ini?"Bram dan istrinya datang untuk melihat keributan itu.

"Pergilah dari sini,aku masih memberikan maaf,atau aku akan menghancurkan kalian hingga tidak ada yang tersisa lagi."Alex berkata tanpa emosi.

"Re...apa yang sedang kamu lakukan,kenapa Alex marah?"Sukma berpura-pura tidak tahu.

" Alex....Maafkanlah Rere,dia belum mengerti."Bram berusaha membuat hati Alex luluh.

"Apakah tidak sebaiknya kalian memelihara kerbau,jika kalian sudah bangkrut kalian bisa menjual atau menyembelihnya untuk dimakan."Alex memberi pukulan telak.

"Alex kau....."Sebelum Renata selesai dengan teriakannya Sukma menghentikannya.

"Plak....."Tamparan mendarat dipipi Renata.

"Mama sangat kecewa.....kamu tidak tau sopan santun,kamu berteriak dirumah orang,apa seperti ini mama mendidikmu?"Sukma berpura-pura menangis.

"Ajak Rere kekamarnya,papa ingin berbicara dengan Alex."Bram memberi perintah pada sukma istrinya.

Zahra dan Amira terdiam menyaksikan pertunjukan palsu itu.Untuk Alex dan Amira itu sangat terlihat drama,namun untuk Zahra,itu adalah keributan dalam keluarga yang sangat tragis.

"Alex.....om sangat menyesal dengan sikap Rere,maafkan lah dia."Bram melanjutkan dramanya.

"Aku tau om bangkrut,tidak usah bertele-tele.Jangan ungkit-ungkit perjodohan palsu itu,om sudah tau jawabannya."Alex sangat to the point.

Wajah Bram memanas seketika,seperti guyuran air mendidih disiramkan ke wajahnya.

"Jangan buat keributan disini,aku akan menstranfer kerekening om,ini yang terakhir,jika om membuat masalah lagi,aku tidak akan membantu lagi."Alex semakin membuat Bram menahan rasa malunya.

"Kalian berdua oergilah untuk bersiap-siap,kita akan menjalankan misi kita malam ini juga."Alex memberi perintah pada Zahra dan Amira seperti pada bawahannya.Mungkin dia masih terbawa emosi.

Zahra tidak bergerak dari tempatnya,matanya menyipit memberi isyarat pada Alex bahwa dia tidak senang diperlakukan seperti itu."

"Maaf kan aku sayang...."Alex membelai wajah Zahra dengan tangan kanannya.

"Aku tidak sengaja melakukan itu."Alex sangat buruk ketika dalam keadaan emosi.

"Amira... bantu aku merayu Zahra."Alex meminta bala bantuan.

"Kalian selalu membuatku iri."Amira mendengus.

Bram melihat pertunjukkan itu dengan mengutuk dalam hatinya.Dua bersumpah akan menghancurkan kesombongan Alex.Saat ini mungkin dia berada di dasar tapi suatu saat dia akan memegang seluruh kendali,dan membuat Alex bertekuk lutut dikakinya.

Mereka bertiga meninggalkan Bram berdiri melamun dan bermain dengan imajinasinya.Dia fikir akan begitu mudahnya membuat Alex jatuh.Dia tidak pernah berfikir tentang kekuatan yang dimiliki Alex.

"Kamu sangat beruntung."Amira melemparkan tubuhnya diatas kasur di kamar tidur Zahra.

"Kamu akan menemukan pria yang baik juga."Zahra tersenyum pada Amira.

"Apakah aku mengganggu?"Zahra dan Amira terkejut melihat Alex tiba-tiba di kamar Zahra.

"Alex....ada apa? Kenapa kesini?"Zahra tampak keberatan.

"Hei....tenang sayang aku tidak akan macam-macam,ada Amira disini."Alex tersenyum licik.

"Apakah itu isyarat untuk mengusirku?"Amira sangat pintar.

"Jangan pergi,aku tidak merasa aman sekarang."Zahra melarang Amira untuk pergi dari kamarnya.

"Hahahhaahahaha...aku hanya ingin menyuruh Amira menghubungi om Anton,ajak ketemuan di Cafe,aku sudah mempersiapkan semuanya."Alex berhasil menggoda Zahra.

"Kalian akan bersamaku kan?"Amira terlihat khawatir.

"Zahra akan menemanimu,aku akan memantau di balik layar.Aku juga sudah menyuruh orang-orangku untuk berjaga-jaga."Alex meyakinkan Amira.

"Apa kamu siap Amira?"Alex melihat keraguan pada Amira.

"Aku takut..."Amira berkata jujur.

"Kita harus menyelesaikan masalah ini secepatnya."Alex kembali meyakinkan Amira.

"Baiklah..."Amira menarik nafasnya dalam-dalam.

"Okey,hubungi dia sekarang."Alex meminta Amira untuk menelepon Anton.

"Sayang,sudah menjelang maghrib,bersiap-siaplah."Alex meminta Zahra untuk bersiap-siap.

"Apa aku memberikanmu izin untuk manggilku dengan sebutan itu?"Zahra sengaja mencari masalah dengan Alex.

"Ayolah....jangan membuatku gemas,ada Amira disini."Alex menanggapi Zahra dengan fikiran kotornya.

"huuuhhh....baiklah,aku akan memberikan kalian kesempatan untuk berdua."Amira pergi kekamarnya.

"Sekarang apa?"Tanya Alex pada Zahra setelah tinggal mereka berdua didalam kamar.

"Kamu bisa melakukan apa?"Nada suara Zahra terdengar menantang.

"Kamu yang meminta."Alex mendekat pada Zahra.

"Hey jangan mesum."Zahra mengancam Alex dengan jari telunjuknya.

Alex semakin mendekatkan tubuhnya oada Zahra,kemudian menggigit jari telunjuk Zahra yang mengacung didepan wajahnya.

"Aw....."Zahra spontan menarik jari telunjuknya dari mulut Alex.

"Jangan macam-macam Alex."Zahra mendorong tubuh Alex agar menjauh darinya.

Alex mengunci gerakan Zahra dan menyudutkan tubuhnya ke tepi ranjang.

"Kamu yang menantangku.Ada apa?Apa kamu takut."Alex sengaja menggoda Zahra.

Zahra bermaksud mendorong Alex dengan kedua tangannya,namun tenaganya tidak sekuat tenaga Alex,Alex menangkap kedua tangan Zahra dan semakin membuat tubuh Zahra terpojok,alhasil Zahra tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dan jatuh diatas tempat tidur,gerakan ini otomatis menarik tubuh Alex.Alex dengan sengaja membiarkan hal itu.Tubuhnya saat ini menimpah Zahra.Wajah mereka begitu dekat,saling menatap namun tidak bersuara.Nafas keduanya saling memburu.Jarak yang begitu dekatbiat keduanya tetap terpaku tanpa kata.Mata mereka masih saling memandang jauh kedalam satu sama lain.

"Apakah kalian serius akan berbuat sesuatu?"Amira berdiri menyilangkan tangannya didada sambil melihat adegan itu.

"ssssshhhh.....sejak kapan kamu disitu? Mengganggu saja."Alex menolehkan wajahnya,tanpa merubah posisi tubuhnya.

"Sejak tadi."Amira masih memandangi mereka berdua.

"Awas...."Zahra berusaha menyingkirkan tubuh Alex dari tubuhnya.Mau tidak mau Alex melepaskan posisi tubuhnya.

"Aku belum berbuat apa pun,kamu datang mengganggu kami."Alex menggerutu pada Amira.

"Kamu sangat payah,banyak jedah yang kamu buang,aku heran kalian sedang berbuat apa?Aku fikir kalian tadi patung."Amira membuat Alex dan Zahra meras malu.

"Bicara apa kamu?"Zahra terlihat kesal.


Capítulo 31: Menjalankan Misi.

Tiba waktu malam ini tepat pukul 8.

Zahra dan Amira sudah duduk dan menunggu di dalam kafe.

"Bagaimana perasaanmu?"Zahra tau kalau Amira sedikit tegang.

"Ha....aku sangat takut sekali."Amira tidak yakin semua akan berjalan sesuai rencana.Namun dirinya tidak punya pilihan yang jauh lebih baik selain memutuskan ikatannya dengan Anton.Dalam ingatannya Anton adalah suami yang baik,selalu menuruti semua keinginannya.Namun sekali lagi Anton melakukan kesalahan yang sangat fatal yaitu kebohongan.Andai saja Anton bukanlah ayah Denis,tentu saja Amira tidak merasa sangat bersalah seperti ini.Keputusan yang telah diambilnya sangat berat untuk dijalani,tapi Amira sangat yakin itu sangat baik untuk semuanya.Setelah ini dia tetap dengan rencananya,pergi menjauh dari Denis dan sebelum itu terjadi Amira akan memberitahukan semuanya.Amira tidak ingin berbohong lagi pada Denis,meskipun awalnya tidak ada niat sama sekali untuk membohonginya.Denis pasti akan sangat kecewa saat semuanya sudah terungkap,tapi jujur jauh lebih baik dari pada pergi meninggalkannya dalam kebohongan.

"Jadi...."Zahra menarik Amira untuk kembali dalam kenyataan ini.

"Aku akan tetap berbicara."Amira mencari kekuatan untuk dirinya.

15 menit menunggu.

"Apa dia akan datang?"Zahra melirik jam di tangannya.

"Dia selalu menepati janji."Amira masih dalam ketegangan.

Zahra menarik layar ponselnya,kelihatannya sedang menghubungi seseorang.

"Apa kamu masih disitu?"Zahra bertanya pada seseorang lewat panggilan dari ponselnya.

"Tentu saja,jangan khawatir aku menjaga kalian,beberapa orangku juga berada didekat kalian."Itu Alex yang sedang berbicara dengannya di telepon.Tentu saja dia tidak akan membiarkan calon istrinya menghadapi Anton sendirian.

"Baiklah."Zahra menutup teleponnya.

Ini sudah 20 menit lebih.

"Apakah tidak sebaiknya kamu menghubunginya?"Zahra khawatir melihat Amira gelisah.Sepertinya Amira berharap agar Anton tidak datang.

"Dia datang."Amira memberi isyarat pada Zahra.bibirnya yang mungil membentuk kerucut seperti menunjuk ke arah belakang Zahra.

Amira dan Zahra terlihat sama tegangnya,namun keduanya berusaha untuk mengatasi dan bersikap untuk terlihat tenang.

"Kenapa dia disini?"Suara Anton terdengar sedikit dingin.Sepertinya dia kecewa atas kehadiran Zahra ditengah-tengah mereka.

"Dia harus ikut bersamaku,aku sudah cerita."Amira berusaha untuk terlihat tidak gugup.

"Oh...."Anton menjawab singkat sambil menyerahkan sepaket mawar merah pada Amira.

Amira menerimahnya dengan ragu-ragu,perasaanya sedikit terganggu dengan sikao romantis Anton.Kalau saja sejak awal dia tau inti pertemuan ini,Amira tidak yakin akan mendapat perlakuan romantisnya.

"Aku tidak perlu memperkenalkan kalian,karena kalian sudah saling mengenal."Amira masih tetap dengan usahanya agar bersikap tenang.

"Ada apa sehingga kamu membawanya bersama kita?"Anton mulai mencium gelagat yang tidak beres.

Saat ini jantung Amira berdetak dengan cepat,ingin rasanya ia menyudahi adegan ini dan berlari keluar meninggalkan Anton.

"Amira...."Zahra mengingatkan Amira akan tujuan utamanya.

"Suamiku....aku ingin kita bercerai."Akhirnya Amira berani mengutarakan niatnya.

"Pengaruh apa yang kau berikan padanya?"Anton menuduh Zahra,dan berkata sinis padanya.

"Bukan dia,tapi ini murni keinginanku,maafkan aku,aku tidak bisa hidup bersamamu,aku tidak ingin melukai tante Kartika dan Denis."Amira segera membantah tudingan Anton terhadap Zahra.

"Sayang....jangan seperti ini,aku sangat mencintaimu dan kamu juga mencintaiku,aku tau itu."Anton tidak mau menerimah keputisan Amira untuk bercerai dengannya,dan masih merayu agar Amira merubah keputusannya itu.

"Maaf....aku tidak pernah mencintai kamu,selama ini aku hanya ingin membalas kebaikkan kamu."Amira tidak terpengaruh dengan kata-kata Anton.

"Apa ini karena Denis?Pasti telah terjadi sesuatu di antara kalian.Aku akan memberikan pelajaran pada anak itu."Anton mulai mencari-cari penyebab mengapa Amira mempunyai niat ini.

"Aku pastikan tidak akan terjadi apa-apa antara aku dan Denis,alasanku ingin berpisah aku tidak ingin melukai tante Kartika lagi."Amira sangat menegaskan kata-katanya pada Anton.Itu adalah sebuah peringatan yang keras atau sebuah perintah pada Anton agar tidak melakukan tindakan yang merugikan Denis.

"Sayang kami sudah sepakat untuk bercerai,kamu jangan khawatir."Anton tidak kehabisan alasan untuk tetap mempertahankan Amira.

"Tapi aku tetap ingin berpisah,karena aku juga tidak ingin bersamamu lagi."Sedikitpun Amira tidak ingin memberikan kesempatan pada Anton.

"Aku tau aku bersalah karena telah membohongimu,tapi tolong berikan aku 1 kesempatan sayang,aku mohon padamu.Aku sangat mencintaimu."Anton meraih tangan Amira dan menggenggamnya.Kini ia mulai menangis menunjukan wajahnya yang putus asa.

"Aku tidak mencintaimu."Amira menarik tangannya dari genggaman Antin.

"Tolong sayang,aku mohon."Anton menangis sambil menunjukan wajahnya yang memelas.

"Aku akan melakukan apapun untuk membahagiakan kamu,jangan pergi dariku."Anton semakin emosi dan tangisannya semakin menggila.Orang-orang disekelilingnya mulai mengarahkan pandangannya pada mereka.

"Om jangan paksa Amira,dia sudah mengambil keputusan tolong hargai itu."Zahra menenangkan Anton yang menangis dengan kata-katanya yang lembut.Berharap Anton dapat mengerti dan memahami keadaan ini.

"Diam kau jangan ikut campur dengan urusan rumah tangga kami."Anton membentak Zahra,suaranya yang lantang dan keras dengan wajah yang penuh dengan emosi,sontak membuat Zahra dan Amira terkejut.

"Kamu orang luar dalam hubungan kami,kamu tidak punya hak untuk bicara perihal rumah tangga kamu."Tangan kasar Anton dengan cepat meraih dagu Zahra dan dengan kasar mendorongnya kebelakang.Zahra hampir terjatuh bersama kursi yang ia duduki.

"Jangan sakiti Zahra,setelah ini bertambah satu alasanku semakin kuat untuk berpisah denganmu."Amira mulai berteriak pada Anton dan menghampiri Zahra untuk melihat kondisinya.

"Ayo pulang bersamaku."Anto tiba-tiba mencengkeram dengan kuat pergelangan tangan Amira dan menyeret tubuhnya bersamanya untuk meninggalkan tempat itu.

"Lepaskan Aku tidak mau."Amira memberontak.

"Lepaskan tangannya."Zahra mencoba menolong Amira.

Tiba-tiba orang-orang disekeliling mereka datang dan memghalangi Anton.

"Siapa kalian,jangan ikut campur dengan urusan pribadiku."Amira terlepas dari cengkeraman Anton.Ini sangat membuat Anton marah.Wajahnya yangbtersulut emosi seketika terlihat merah.Dia seperti babi dengan hidungnya yang kbang kempis,

"Pergilah sebelum mereka melukaimu."Zahra memeluk Amira dan memerintahkan Anton untuk pergi.

"Perempuan jalang,kamu fikir kamu siapa,kamu akan sangat menyesal telah berurusan denganku.Dasar pelacur murahan.Cuih...."Anton meludah setelah mengeluarkan sumpah serapahnya untuk Zahra.

"Hati-hati bicaramu."Alex tiba-tiba menedang bagian perut Anton.Gerakan dan kedatangannya yang tiba-tiba membuat Antin terjatuh dan membuat meja dan kursi di tempat itu berantakkan.Zahra dan Amira menjerit karena terkejut melihat adegan itu.

"Berdiri ayo hadapi aku."Alex menarik kerah kemeja Anton.Dan memberikan tinjunya ke pipi sebelah kanannya."Bughhh...."Itu untuk tanteku.

Dan ini untuk Denis"Bughhh....."Lagi disebelah kiri pipinya.

Anton meringis kesakitan,tubuhnya ambruk lagi menimpah meja dan kursi hingga patah.Alex dengan kekuatan penuh diseluruh tinjunya.

"Anjing....beraninya keroyokan,cuihhhh."Anton bergumam dan meludahkan darah dari mulutnya.

"Berdiri brengsek,lawan aku....jangan jadi banci yang bisanya menyakiti perempuan."Alex semakin tersulut emosi.Keoalan tangannya sudah membulat.

"Alex jangan,sudah....jangan membuat keributan."Zahra menarik tangan Alex.

Emosi Alex meredah sedikit demi sedikit ketika tangan halus Zahra menyentuhnya.

"Jangan kotori tanganmu lagi."Zahra menarik tubuh Alex untuk mundur.

"Sekarang siapa yang banci,kau anak ingusan dibawah kendali pelacur murahan itu,cuih..."Anton masih berani mengejek dan menghina Alex dan Zahra.

Alex melepaskan tangan Zahra dari lengannya kemudian menerjang Anton yang hampir berdiri.Kaki kanan Alex mendarat tepat didada Anton.

"Brughhhhhhhh."Lagi-lagi tanpa perlawanan Anton terpental kebelakang.

"Dasar benalu,manusia sampah sepertimu pantas mati."Alex sudah tidak bisa mengendalikan emosinya.Jika dirinya yang dihina mungkin dia akan masih dengan tenang menerimahnya,tapi kali ini Anton sudah tidak bisa diberi toleransi.

"Jangan coba-coba untuk menghina Zahra dengan mulutmu yang kotor itu,Bugh...."Alex meminggalkan tinjunya tepat dibatang hidung Anton.Darah mengalir dari sana.

Amira hanya terpaku melihat kejadian demi kejadian itu,bahkan dia sudah kehilangan kata-katanya.

Anton mengalihkan pandangannya pada Amira,berharap ia akan memberi belas kasihan padanya dan mengurungkan niatnya.

"Kamu pantas menerimahnya,aku semakin membencimu setelah kejadian ini."Amira melangkah pergi meninggalkan Anton yang terluka parah.

"Amira tunggu aku."Zahra menarik lengan Anton dan segera menyusul Amira.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C30
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank 200+ Clasificación PS
Stone 0 Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión

tip Comentario de párrafo

¡La función de comentarios de párrafo ya está en la Web! Mueva el mouse sobre cualquier párrafo y haga clic en el icono para agregar su comentario.

Además, siempre puedes desactivarlo en Ajustes.

ENTIENDO