Capítulo 19: keras kepala Deni
Ruth kembali ke meja makannya mahes sudah ada disitu,dia tidak membuka percakapan dengan ibunya,hanya mempersiapkan nasi dan lauk pauk dipiting untuk ibunya.
"mami makanlah lalu istirahat jangan banyak pikiran dulu ingat bekas operasi dikepala mami" Mahes menyajikan makanan didepan Ruth,mareka berdoa masing-masing lalu Ruth menyantap perlahan makanan yang dibawa Deni,ada sedikit luka tapi dia mengabaikan nya.
"Meis , gimana kabar mobil mami?"
"besok sudah siap, pagi-pagi orang dari bengkel akan mengantar kemari"
" terimakasih ya Meis" Ruth memandang anak semata wayangnya,walaupun baru kelas 1 SMU tapi dia cukup bertanggung jawab untuk mengurus mami dan segala sesuatu baik di perusahaan atau dirumah.
Deni menelpon Ruth,ketika diangkat terdengar dia dan istrinya sedang saling berteriak,sepertinya Deni sengaja memencet kontaknya untuk mendengarkan keributan mereka.
"kamu manusia yang tidak tau balas Budi Deni! kamu lupa siapa yang mengangkat kamu dari kemiskinan supaya bisa masuk akademi kepolisian? lalu mendukung kamu smpe jadi sesukses ini?"Maya bicara dengan nada sangat tinggi
"kamu yang memberi aku tidak pernah meminta ,orang tuamu yang menginginkan aku meneruskan pekerjaan papamu" Deni menjawab tak acuh
"jadi begini caramu membalas Budi pada aku dan keluarga ku?".
" ijinkan aku menikahi Ruth dan kita tetap bersama" Maya ingin mencabik-cabik Deni rasanya
" kamu bertindak sesuka kamu tanpa memikirkan perasaanku"
"ijinkan atau kita bercerai?"
"k*p*r*t kamu Deni! silahkan kita bercerai keluar dari rumah dengan baju dibadan jangan bawa apapun bahkan mobil ini!* Maya membara nada suaranya bergetar kecewa.
"memangnya selama ini aku tidak bekerja keras demi kalian?seenaknya saja kamu mengusirku ?" Deni tidak mau kalah
dan mereka masih terus saling berteriak,Ruth mematikan ponselnya dia tidak mau mendengar tentang mereka
lagipula siapa yang mau disebut pelakor dengan membiarkan mereka bercerai apalagi jadi istri muda,tidak terbayang sedikitpun dibenak Ruth masih banyak lelaki baik yang tidak perlu dia harus merusak keluarga nya Deni menelpon lagi tapi Ruth menolaknya.
"aku tidak mau kita berpisah ! " tulis Deni di WhatsApp nya
"harus den...tidak ada yang harus dibahas lagi terimakasih" Ruth membalas tegas walau hatinya sedikit sedih tapi itu keputusan yang tepat, mahes menatap Ruth dengan senyum,
"bawa tenang ya mam" Ruth mengangguk lalu mereka menonton sebentar sebelum segera beristirahat,Ruth merasa lelah jiwa.
Deni menelpon lagi, Ruth segera memblokir nya lalu mematikan ponselnya dia ingin istirahat dengan tenang.
lelaki keras kepala dan egois,apa yang dia cari dari aku? toh istrinya lebih muda dari aku dan cukup menarik,kenapa harus mengorbankan anak demi napsu pribadi Ruth menggeleng pelan tidak mengerti jalan pikiran Deni.
sementara Deni menyadari no nya diblokir dan ponsel Ruth mati bertekad kambali lagi ke berlian residence,tapi Maya memegang kunci mobilnya dan KTA nya ditangannya.
Estado de energía semanal
-- Ranking de
Poder 
-- Piedra de
Poder