Aku mulai berpacaran dengan Dea, dan hubungan kami berjalan sangat baik hampir 2 minggu, kehidupanku mulai normal, aku memiliki pacar yang sangat cantik begitu perhatian terhadapku dan aku memiliki ajir yang telah menjadi teman baik dan partner kerja yang sangat baik denganku. dalam 2 minggu itu aku tak pernah lagi bertemu kak Kinan, pikirku aku sudah melupakannya, dan tak lagi memiliki perasaan kepadanya, namun kenyataan itu hilang ketika aku mendengar kabar bahwa kak Kinan mengalami kecelakaan ketika naik gunung dan terjatuh ke jurang, dan sampai saat ini belum ditemukan, kejadian tersebut 2 hari yang lalu.
Aku mendengar kabar itu saat sedang dikantin bersama Dea, ajir dan wina, alangkah kaget nya Dea melihat ekspresiku yang tiba-tiba pucat pasi dan meneteskan air mata sambil berkata pelan "kak kinan, apa yang terjadi denganmu".
Dea langsung memegang tanganku sambil bertanya dengan ekspresi penuh tanda tanya "Kenapa yud? kenapa tiba-tiba kamu pucat dan menangis?".
Aku pun langsung merespon "Gak kok De, aku hanya kasian sama kak Kinan, lagian kan kita kenal dia". jawabku seakan menjawab ekspresi wajah Dea.
Lalu aku pun berlalu dengan meninggalkan Dea bersama ajir dan Wina, "Kamu mau kemana yud?" kata yudi sambil menarik tanganku keras.
"Oh aku akan ke toilet sebentar" kataku sambil menepis tangannya ajir pelan.
Aku pun berlalu, langsung saja aku mencari basecamp tempatnya club pencinta Alam berada. kebetulan basecamp nya terletak diantara jurusan Teknik Mesin dan Teknik Kimia, aku pun langsung menghampiri beberapa senior yang sedang terduduk di kursi luar basecamp seakan sedang membahas masalah yang penting.
"Kak" kataku, dan melanjutkan "Aku kemari mau cari kak Kinan" kataku sambil memojokkan mereka.
"Oh Kinan?, dia masih belum ditemukan, tim sar sudah mencari kemana-mana, bahkan jika dia meninggal mayatnya saja tak ditemukan, jadi ada kemungkinan dia masih hidup, lagianpun sebagian dari club pecinta alam masih di mencari-cari keberadaannya, bahkan mereka membangun kemah setiap 500 meter dari tempat kejadian, berharap kinan datang menjumpai mereka" jawab salah seorang senior cowok sambil menjelaskan padaku.
"Apa katamu? kak kinan masih belum ditemukan?" jawabku seakan marah kepada mereka. "Lalu apa yang kalian lakukan sampai-sampai kinan bisa jatuh ke jurang? kalian tak menjaganya? seharusnya, kalian yang cowok melindungi yang cewek, tapi apa yang kalian lakukan? kalian kehilangan dia bukan?" kataku sambil berteriak ke arah mereka sambil frustasi.
Mereka hanya terbengong melihatku, dan mungkin mereka tak menyangka aku akan marah seperti itu, tapi mereka tidak menjawabku, malah mereka saling berpandang-padangan, dan beberapa detik kemudian keluar seorang senior cowok rambutnya panjang diikat seperti ekor kuda ke belakang, dengan tingginya yang mungkin lebih dariku, dan memiliki kecakapan diatas rata-rata, jika aku seorang cewek aku akan tergila-gila kepadanya, dan dengan raut wajah tak senang dia keluar untuk menetangku.
"Kamu siapa? berani-beraninya kamu mengatakan hal-hal yang kamu sendiri tidak tau kebenarannya, atas dasar apa kamu bisa menyalahkan teman-temanku? jika kau menyalahkan mereka, maka aku yang lebih bersalah karna mengizinkan pacarku untuk mengikuti petualangan yang mainstream seperti itu" katanya sambil menatap tajam ke arahku.
Pacarnya? aku tak tau sama sekali jika kak kinan memiliki pacar yang begitu cakap, kataku dalam hati. Dalam beberapa detik setelah melamun aku langsung menjawabnya "Aku? aku temannya kak kinan, aku kemari untuk bertanya keberadaannya, jika kamu adalah pacarnya, seharusnya kamu menjaganya, bukan membuat dia hilang seperti ini" jawabku kembali menantang.
"Pffftttt,,, kamu hanya seorang bocah ingusan, bahkan kamu tak mengenal baik kinan, dia adalah wanita yang paling keras kepala yang pernah kutemui, kuharap, jika kau memang temannya, bantulah kami untuk menjelajah hutan dan gunung untuk mencari kinan, bagaimana? kamu siap untuk menjelajahi hutan yang seram? kurasa kau tak akan berani, jika tak mau maka pulanglah saja biar kami yang mengurusnya " katanya kepadaku sambil menantang kembali.
Aku pun dengan berani menjawab "Oke, aku setuju, aku akan ikut kalian mencari kak kinan, lagipun aku sudah lama berencana bergabung dengan club ini berkat kak kinan, jadi siapa takut". kembali aku menantangnya.
"Oke baiklah, aku patut memberi acungan jempol kepadamu, kalau begitu bersiaplah, jam 16.00 sore kita bertemu di sini untuk berangkat pergi, disana nanti kita akan bertukar peran dengan beberapa anak yang sudah terjaga dari kemarin" katanya sambil menepuk bahuku menyuruhku pergi.
"Oke baiklah" aku pun berlalu, namun baru beberapa langkah.
"Hey, kau!!! siapa nama mu? sambil berbalik arah aku bertanya kepada senior yang tadi menentangku.
Dia tersenyum kecut dan lalu "Aku Ray, ketua club pecinta Alam, sekaligus pacarnya kinan" jawabnya dengan nada mempermainkanku.
"Aku Yudi, sampai bertemu jam 16.00 disini Ray" kataku dan langsung berlalu dari pandangan mereka.
....
....
....
*bersambung*