Seketika kepercayaan diri Mu Yuchen melesat dengan tingginya begitu gadisnya itu memujinya. Raut wajahnya menatap lembut, menyelimutinya dengan kehangatannya yang khas.
Tak lama kemudian sang gadis menyadari bahwa dirinya telah sangat bergairah, sehingga dengan kikuknya dipegangnya tangan suaminya, tersipu. "Ehehe… maaf, hanya terlalu gembira ya, jadi…"
Mu Yuchen terkekeh saja melihat reaksi itu, sehingga mengusap kepalanya. "Tak apa. Wajar kalau merasa gembira. Ekspresikan saja semuanya padaku. Tidak salah, lho, kalau menampilkan semua yang kau rasakan."
"Hanya gadis naif saja yang begitu. Aku 'kan wanita kuat, modern."
Jemari sang pria pun menyisiri rambut sang gadis dengan matanya yang menatap berbinar.
"Hmmm… wanita kuat, modern? Wanita yang seperti itu harusnya tegas dan berkepemimpinan. Auranya hanya butuh satu petikan jari untuk bisa membuat orang tercengang. Tak perlu berkata banyak. Yakin kau sudah seperti itu?"