Guru Li sempat terdiam dan ditolaknya, "Jangan. Aku tidak bisa selalu menerima uang darimu setelah semua pemberianmu pada kami…"
Sebelum dia dapat menyelesaikannya, Xi Xiaye keburu menyerahkan uang itu ke tangannya. "Ambillah sebagai uang jajan untuk anak-anak."
Guru Li akhirnya mendesah, menyerah. Dia tidak punya alasan kuat untuk menolak.
"Tidakkah kau mampir untuk melihat mereka sebentar? Setidaknya mereka akan tahu kaulah yang mendukung mereka beberapa tahun ini, jadi mereka bersyukur saat dewasa nanti…"
Xi Xiaye menggeleng sambil melihat anak-anak yang penuh keceriaan itu dan senyumnya melebar di wajah cantiknya. "Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja selama mereka senang. Setiap anak pantas mendapatkan masa kecil yang bahagia." Dia masih tersenyum sebelum akhirnya beranjak dari situ.
Guru Li masih berdiri di sana. Matanya penuh dengan rasa syukur selagi melihat sosok ramping Xi Xiaye yang perlahan menjauh dari situ.