Rune adalah seorang pemuda yang sangat santai. Ia dapat menyesuaikan diri dengan baik di tempat baru dan ia juga tidak manja. Ia menikmati duduk di ruang tamu Rose sambil bekerja dan menikmati sandwichnya.
Setelah beberapa jam bekerja, ia lalu meregangkan tubuh dan bangkit berdiri. Ternyata, duduk di ruang tamu Rose ini nyaman juga sampai ia tidak merasa berjam-jam telah berlalu. Rune mengangkat wajahnya dan melihat kearah loteng. Tidak ada tanda-tanda Rose sudah bangun.
Astaga tidur siangnya lama juga, ya, kata Rune dalam hati.
Ia menduga bahwa di balik sikapnya yang selalu santai, Rose sebenarnya menyimpan sesuatu. Ah... jangan-jangan ini ada hubungannya dengan keluarganya. Rune ingat bahwa tadi Rose tampak agak sedih saat mereka membicarakan tentang saudara-saudara Rune.
Akhirnya pemuda itu memutuskan untuk tidak mengganggu Rose. Biarlah, nanti Rose membuka sendiri isi hatinya setelah ia merasa siap.