"Hmm.. aku sangat lega..." bisik Ren sambil menoleh ke arah Fee yang berbaring di pelukannya. "Aku belum pernah bersikap impulsif begini... dan ternyata aku menyukainya."
"Impulsif bagaimana?" tanya Fee.
"Hmm.. aku tidak berencana melamarmu secepat ini," Ren mengaku. "Tetapi rasanya itu adalah hal yang paling tepat untuk dilakukan. Dan aku senang karena kau bersedia menerimaku, walaupun kau memiliki keraguan dan keresahanmu sendiri..."
Fee tersenyum bahagia mendengarnya. Tadi, ia memang masih ragu, tetapi sikap Ren yang begitu tegas membuatnya yakin dan kini ia merasa mantap untuk menikah dengan laki-laki yang baru dikenalnya selama 12 hari ini.
Firasatnya mengatakan Ren adalah orang yang tepat untuknya dan mereka akan dapat hidup bahagia bersama. Kalau Ren bersedia melepaskan takhta kerajaan Moravia demi bersamanya, maka Fee pun akan melakukan apa pun untuk bersama dengan pria ini.