London Schneider dengan acuh membiarkan John Wendell terkapar di lantai diiringi tangisan histeris Caroline. Ia hanya mengangguk sedikit kearah Marc dan pengawalnya itu segera memeriksa kondisi John Wendell.
Marc memeriksa pernapasan, detak jantung, dan denyut nadi John, kemudian melambaikan tangan memanggil beberapa dokter yang ada di meja sebelah.
"Ada dokter penyakit jantung di sini? Laki-laki ini sepertinya terkena serangan jantung ringan," katanya.
Seorang lelaki paruh baya bergegas datang menghampiri dan memeriksa keadaan John Wendell. Marc hanya geleng-geleng melihatnya.
"Dasar bajingan beruntung kau ini. Kau jatuh sakit di tengah acara dokter-dokter, sehingga kau bisa ditolong," gumamnya dengan nada muak.
"Ayahku butuh perawatan medis. Tolong lepaskan kami," pinta Caroline. Namun Marc hanya menggeleng.
Dear teman-teman,
...
mohon maaf ya, dua hari kemarin nggak bisa publish bab. Situasi corona virus sekarang bikin saya down banget dan nggak bisa ngapa2in. Rasanya takut sekali keadaan akan menjadi separah di Italia, yang sampai mengalami kematian 700 orang sehari.
...
Banyak pikiran negatif berseliweran dan bikin nggak tenang. Boro-boro mau menulis, yang ada malah stress. Padahal seharusnya di saat seperti ini para penulis bisa menulis banyak bab untuk menghibur pembaca, tapi sayangnya malah jadi nggak kepikiran apa-apa di saat sudah di depan laptop.
...
Semoga keadaan teman-teman selalu baik-baik saja. Usahakan selalu tinggal di rumah dan jaga jarak, biar virusnya tidak tambah menyebar ya. Semoga situasi ini bisa segera berlalu dan kita semua tetap tabah.
...
xx