Nicolae memandang Altair dan Vega sambil mengangkat alisnya, berusaha menanyakan mengapa mereka begitu bersemangat hendak makan siang bersama Marie.
"Kita kan besok pergi, Pa. Aku ingin bertemu Tante Marie lagi sebelum kita pergi.." kata Altair dengan wajah imut yang membuat Nicolae tidak dapat berkutik. Akhirnya ia terpaksa mengangguk.
"Baiklah, Marie kau yang pilih restorannya..." kata Nicolae ke teleponnya.
Marie yang sempat mendengar kata-kata Altair bahwa mereka akan pergi besok seketika terpaku di tempatnya. Ia hanya bisa menduga-duga kemana ayah dan dua anak itu akan pergi dan apakah pantas baginya untuk ikut campur dengan bertanya.
"Marie?" tanya Nicolae yang belum mendengar jawaban dari gadis itu.
"Eh.. iya, sebentar, aku sedang memikirkan restoran yang enak." Suara Marie yang terdengar riang sesaat membuat Nicolae keheranan, karena gadis itu tidak bersuara seperti orang yang baru kehilangan ibunya.
Teman-teman...
Kalau kalian menyukai novel ini, mohon bantu bagikan di media sosial yaa.. biar banyak yang membacanya. Saat ini pembaca novel "The Alchemists" masih sangat sedikit kalau dibandingkan novel-novel lain di ranking Top 10... hahaha... saya nggak tahu kenapa.
...
Kayaknya sih karena judulnya ya, banyak pembaca pikir cerita ini ga menarik/tidak ada kisah romance atau apa di dalamnya. Nasibb..
Saya bingung, masa diganti judul jadi "Suamiku Seorang CEO Abadi" atau "Istri Pelit Tuan CEO Abadi" wkwkwk... biar laku di mata pembaca Indonesia?
...
Anyway... terima kasihh banyak untuk teman-teman yang selalu setia di novel ini.. Wow! Sudah 553 bab dan hampir setahun umurnya. Tanggal 20 Februari nanti novel "The Alchemists" ini genap berumur satu tahun. Nggak kerasa banget!!
...
Terima kasih atas dukungannya, baik komentar, ulasan, power stone/batu kuasa, juga gift, dll. Tanpa kalian novel ini nggak ada apa-apanya.
...
xxx