Lauriel sangat terkejut menerima SMS tidak terduga dari nomor tidak dikenal itu.
Kalau Pangeran Siegfried memang Alaric Rhionen ... bukankah ini berarti orang yang mereka cari-cari adalah orang yang kini mengirimnya SMS ini?
Ia buru-buru membalas. [Silakan kirim nomor akun kemana aku harus mentransfernya].
[Aku mau informasi senilai satu juta dolar. Informasi tentang Aleksis. Setelah ini tidak ada lagi utang piutang di antara kita.]
Lauriel tertegun. Ia menjadi semakin yakin ini memang Alaric. Dengan menarik napas panjang ia lalu mengetik balasannya.
[Informasi apa?]
[Di mana Aleksis sekarang?]
[Kenapa kau ingin tahu?] balas Lauriel.
[Aku tidak punya maksud buruk kepada Aleksis. Kau tahu bahwa kau bisa mempercayaiku. Aku sudah tiga kali bertemu dengannya dan aku tak pernah menyakitinya.] Alaric menahan diri untuk tidak mengatakan bahwa Aleksis adalah istrinya. Ia ingat keengganan gadis itu untuk membuka rahasia tersebut kepada keluarganya.
Ini bab kedua hari ini. Sedih banget ya, ternyata Lauriel memilih berbohong kepada Alaric. Kalau suatu hari nanti dia tahu Alaric anaknya sendiri dan ia berbohong yang mengakibatkan sesuatu terjadi kepada Alaric ... bayangkan betapa akan menyesalnya Lauriel.
Btw, TERIMA KASIH banyak teman-teman, karena sudah setia mengikuti novel ini, bersabar, dan dengan murah hati mengirimkan vote dengan power stone (batu kuasa) dan memberikan hadiah (gift) kepada The Alchemists baik yang versi Indonesia maupun Inggris.
Saya ga bisa menyapa satu persatu dan berterima kasih secara pribadi. Saya terharu dan tersentuh, senang sekali novel saya bisa disukai dan didukung oleh teman-teman. Terima kasih, matur suksma, hatur nuhun, matur nuwun.
xx