Dia adalah semesta yang bergejolak pada peraduannya.
Tambahkan nafsu dan sedikit harapan dari segelenyar rindu tertahan. Maka napasmu menjadi sekian dari begitu banyak hal terindah yang Tuhan pernah ciptakan. Ketika dicampur dan diaduk, diarak dan dihempas, dipuja dan diberi nyawa, maka hal hidup itu adalah yang terindah di seluruh semesta yang acuh dan bimbang.
Dia adalah segelintir pesona di tiap petang datang. Mengangguk asertif mendapati pernyataan bahwa dia adalah makhluk tercantik. Dia adalah peraduan doa dan lara. Peraduan adalah tempat luka tak pernah sembuh dan terus berdarah meski sudah dijahit beribu kali.
Dia adalah semesta. Semestaku adalah dia.