Descargar la aplicación
95.04% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 230: Mulai Mencari

Capítulo 230: Mulai Mencari

Di Hotel tempat Klarisa dan adam menginap, mereka berdua telah bersiap untuk kembali ke jakarta siang itu.

"Aku harus memastikan sesuatu terlebih dahulu, kamu bisa bersiap sementara aku akan melakukan panggilan kepada tanteku" Adam keluar dari kamar dan klarisa terus sibuk di kamarnya merapihkan semua barang bawaan mereka selama 2 hari di singapur.

"Hallo tante,,,,,, kenapa ponsel om setya tidak bisa di hubungi??? dari tadi pagi aku mencoba terus menghubunginya, tapi terus saja tidak aktif, apa tante sedang bersamanya sekarang??? bisa tolong bantu aku untuk bisa berbicara dengannya??? aku ingin menanyakan sesuatu". Adam menelpon Ny Andara untuk berbicara dengan pak setya yang sedari pagi tidak bisa ia hubungi.

"Adam, pamanmu telah pergi dari tadi pagi, dan hingga sekarang dia belum bisa di hubungi, tante sendiri sedang mencemaskannya, tante masih belum mendapatkan kabar dari orang-orang yang telah tante sebar untuk mencarinya".

Adam terkejut mendengar semua penjelasan tantenya dan setelah selesai berbicara dia langsung mematikan sambungan telpon dan segera memanggil klarisa.

"Klarisa batalkan penerbangan kita hari ini, aku harus mencari seseorang terlebih dahulu" Adam langsung tergesa-gesa mengenakan jaketnya dan meminta klarisa menunggunya di hotel.

"Kamu tetap disini, tunggu sampai aku memberikan kabar!!!". Adam mencium kening klarisa dan berjalan menuju pintu.

"Apa aku tidak bisa mengetahui apa yang sedang terjadi sebenarnya????" klarisa menahan tangan adam dan mengatakan rasa penasaran yang dari tadi menganggunya.

"Tunggu aku, nanti akan aku beritahu semuanya, aku harus cepat pergi sekarang". Adam melepaskan genggaman tangan klarisa dan pergi setelah itu.

Adam melakukan panggilan ke beberapa kenalannya di singapur dan kepada ayahnya juga.

Pak Gunawan telah pulang ke Jakarta pagi tadi, dia berangkat lebih dulu karena ingin segera menemani ibu di Rumah Sakit.

"Apa kamu bilang??? om setya menghilang???? apa yang kamu bicarakan sebenarnya???" Pak Gunawan betul-betul terkejut mendengar berita itu dari putranya.

"Ayah sebaiknya segera menghubungi siapa saja dan dimana saja orang yang bisa memungkinkan untuk di datangi oleh om setya pada saat situasi seperti ini". Adam meminta ayahnya untuk ikut mencari pak setya.

"Tapi adam, apa sebenarnya yang terjadi????" Pak Gunawan tak bisa begitu saja mendwngarkan putranya, dia ingin tahu apa masalah yang terjadi pada pak setya sampai harus pergi dan menghilang.

"Ayah, kita bantu saja Tante Andara untuk mencari paman, nanti kita bicarakan soal semua penyebabnya, yang terpenting sekarang kita harus segera menemukan paman". Adam fokus pada bagaimana bisa menemukan pamannya terlebih dahulu.

"Baiklah" Sambungan telpon dimatikan, adam langsung menuju ke tempat Ny andara untuk menemuinya terlebih dahulu.

Dikediaman Kinan, Bayu sudah siap di meja makan bersama Kinan, semua orang sudah tersenyum menyambut pengantin baru itu.

"Apa kalian tidur nyenyak????" pertanyaan dari Ny Anggara membuat semua orang tertawa pagi itu, suasana langsung hangat ketika senyum mulai menghiasi setiap orang yang berada di ruang makan itu.

Acara sarapanpun selesai dengan langsung di sambung acara pamitan Ibu ranti kepada keluarga Mr Henry.

"Apa kalian tidak bisa tinggal beberapa hari lagi disini??? putra putri kita bahkan besok akan langsung terbang menuju tempat bulan madu mereka, rumah ini akan berubah menjadi benar-benar sepi kembali, aku tidak menyukainya" Ny anggara meminta Ibu ranti dan keluarga tinggal di rumah itu karena dia tidak begitu suka dengan keheningan yang selalu menghiasi rumahnya.

"Mungkin lain kali kita akan mampir ke rumah ini lagi, untuk sekarang ada banyak hal yang harus saya selesaikan di rumah, belum lagi Genta dan menantu saya sudah di tunggu oleh pekerjaan mereka, toko kue saya membutuhkan saya agar bisa berjalan lebih normal, kita pasti memiliki waktu untuk berkumpul lagi nanti, semoga Tuhan memberikan umur panjang dan kesehatan pada kita semua". Kemudian Ny Anggara memeluk besannya itu dan saling mengucapkan terimakasih.

Kinan dan Bayu telah menunggu mereka di depan rumah untuk mengantar ke bandara.

Semua orang bahagia dengan perpisahan yang indah itu, hubungan baru telah terjalin dan ibu ranti pulang membawa kisah manis putrinya bersamanya.

Tiba di bandara, kinan memeluk sang ibu dan meminta ibunya untuk tidak terlalu lelah.

"Ibu janji untuk tidak terlalu lelah di toko sepulang dari sini, istirahatlah dulu, kak keysa akan membantu ibu, ibu pasti lelah, jangan melakukan hal berat terlebih dahulu, Kak,,,, pastikan ibu akan istirahat sebaik mungkin setelah dari sini, aku percaya pada kakak". Kinan mengkhawatirkan ibunya yang gila kerja, dia khawatir ibunya akan langsung ke toko kue dan membereskan semuanya hari itu juga.

"Iya, aku juga putrinya, bukan cuma kamu, aku akan pastikan ibu baik-baik saja dan istirahat". Keysa menjawab dengan sangat meyakinkan dan itu bisa membuat kinan tenang.

Akhirnya semua orang telah pergi, Kinan dan bayu langsung keluar dari bandara dan pergi ke sebuah tempat yang bayu janjikan sebelum mereka berangkat mengantar keluarga kinan ke bandara.

"Apa kita akan ke suatu tempat seperti makan malam yang terakhir kali kita kunjungi???? apakah ini akan lebih romantis dari itu?????". Kinan terlihat sangat menantikan sesuatu yang romantis lagi dari bayu.

"Apa kamu sangat ingin di beri kejutan seperti itu lagi????" Bayu tersenyum melirik istrinya yang terlihat sangat penasaran.

"Ada apa dengan pertanyaanmu itu?? apa sesuatu seperti itu pantas untuk di tanyakan pria kepada wanita????? Aaah kamu mengacaukan moodku". Kinan berubah menjadi kesal karena pertanyaan bayu yang membuatnya sedikit malu.

"Iya maafkan aku, aku hanya bercanda" bayu langsung meminta maaf tanpa melepaskan senyum di bibirnya.

Kinan hanya diam dan merajuk di kursi penumpang, sampai akhirnya mereka tiba di tempat yang bayu sudah rencanakan untuk membawa kinan kesana setelah hari pernikahan mereka.

"Apa ini bayu??? apa ini tempat pemakaman????" Kinan terkejut saat bayu membawanya ke suatu tempat yang biasa orang kunjungi untuk menemui keluarga mereka yang telah tiada.

"Ayo masuklah" bayu menggandeng tangan kinan dan membawanya masuk, disana tempat yang sangat sunyi dan begitu berbeda dari TPU yang kinan tahu selama ini.

TPU ini begitu mewah dan megah, mungkin itu adalah tempat pemakaman kelas VIP yang ada di singapur.

Selama di sana kinan hanya diam sampai akhirnya tiba di satu sisi dimana tertulis di sana nama wanita yang tidak lain adalah ibu dari bayu.

"Ini adalah tempat ibuku beristirahat, aku ingin kita menemuinya setelah resmi menjadi suami dan istri, aku ingin mengenalkanmu secara langsung sebagai istriku, dia pasti akan sangat menyukaimu" bayu mengenalkan ibunya dan begitu juga kinan yang di kenalkan kepada ibunya bayu disana yang telah terbaring di liang lahat.

Ziarah mereka pun selesai, bayu telah merasa benar-benar puas karena semua ritual yang ingin ia lakukan sejak lama, untuk mengenalkan seorang istri kepada ibunya.

Saat mereka berdua berjalan ke luar menuju parkiran mobil, ponsel kinan berbunyi

"Bayu, ini adam,,,,,, ada apa dia menelponku sekaranh?????" Kinan terkejut karena yang menelponnya saat itu adalah adam dan dia tidak memiliki alasan dalam pikirannya kenapa adam harus menelponnya saat itu.

"Angkatlah, mungkin ada hal penting, kita tidak akan tahu jika tidak mengangkatnya, angkat lah sekarang!!!!" Bayu dengan santai meminta kinan untuk mengangkat telpon dari adam itu sambil membukakan pintu mobil untuk istrinya, dan merekapun akhirnya pergi dari tempat peristirahatan terakhir ibunya bayu.

"Iya adam, ada apa????" kinan langsung menjawabnya setelah mendapat persetujuan dari suaminya dan menggunakan mode pengeras suara.

"Kamu dimana??? aku memiliki hal yang harus di bicarakan denganmu, apakah bisa kita bertemu sekarang?? kamu pasti masih di Singapur kan?". Adam tanpa basa basi meminta kinan bertemu dengannya saat itu juga.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C230
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión