Descargar la aplicación
87.19% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 211: Penyesalan yang Tidak Terasa

Capítulo 211: Penyesalan yang Tidak Terasa

"Aku hanya ingin memberikan ini untukmu, kenapa kamu jadi sangat serius begitu, aku bisa sabar karena hanya tinggal 2 hari untuk aku bisa melakukan apapun yang aku mau, hahahahaha" Bayu meletakkan kotak besar di atas meja dan menggoda kinan sambil tertawa puas karena berhasil membuat lelucon yang akhirnya kinan menjadi marah padanya.

"Apa ini???" Kinan langsung membuka kotak itu, dan bisa langsung ia lihat, disana terdapat satu gaun yang sangat indah berwarna cream dengan model simple namun elegan, kinan langsung membentangkannya karena segera ingin melihatnya dengan jelas.

"Untuk apa lagi gaun ini??? kenapa aku begitu sering mendapatkan hadiah gaun darimu??? apa semua bajuku tidak layak untuk semua acara di keluargamu???? aku bisa menyesuaikan dengan semua gaya yang kalian inginkan, tapi aku mohon, jangan terlalu sering memberiku hadiah-hadiah mewah seperti ini, aku tidak akan pernah bisa mengimbangimu". Kinan mendekat pada bayu dan menjelaskan sesuatu yang sebenarnya mengganjal di hatinya selama ini, adam dan keluarganya begitu sering memberikan hadiah-hadiah yang begitu membebani untuk diri kinan sebenarnya, seperti perhiasan Gelang yang Mr Henry berikan padanya bahkan di hari pertama Bayu mengenalkannya sebagai calon tunangannya, kemudian semua gaun yang di siapkan Ny anggara untuknya sampai satu ruangan penuh lengkap dengan semua aksesoris dan perhiasannya, juga kalung berliontinkan berlian yang harganya pasti bisa seharga mobil mewah di luaran sana.

"Aku memberikan semua ini untukmu bukan untuk membuatmu setara dengan kehidupan yang aku miliki selama ini, aku hanya ingin kamu merasa menjadi wanita yang beruntung karena memilikiku, aku sangat ingin kamu menjadi wanita yang menghabiskan uangku, aku sangat ingin kamu menikmati semua yang aku punya, bukan karena aku memiliki segalanya, tapi selama ini aku bekerja banting tulang, tidak kenal lelah itu untuk siapa???? untukku sendiri??? ayahku?? ibuku??? tentu bukan, mereka sudah terlahir dengan semua kemewahan ini, aku pernah berniat di saat pertama kali aku terjun ke dunia bisnis dan membantu ayahku, aku ingin semua hasil yang aku dapatkan itu akan diserahkan dan di nikmati istri dan anak-anakku kelak juga keluarga besarnya, dan sekarang itu adalah kamu dan keluargamu, dan berikutnya anak kita yang menikmati semua ini". Bayu dengan gaya yang sangat dingin menjelaskan pada Kinan. Dia ingin kinan mengerti dengan kepuasan yang bayu capai selama ini, dan dia bersyukur karena semua itu akhirnya berlabuh pada Kinan, sahabat dan juga cintanya selama ini.

"Kamu tahu??? kamu benar-benar terdengar seperti pria kaya raya yang sangat sombong dan angkuh saat menjelaskan semuanya tadi". Kinan menjawab bayu dengan kata-katanya yang menyindir sikap bayu.

"Lalu??? apa kamu tidak suka pada pria sombong kaya raya sepertiku???" bayu menggoda Kinan sambil mencium tangan kinan.

"Entahlah, aku hanya merasa berat saat menerima semua ini, aku akan mencoba terbiasa dengan semuanya, karena aku juga tidak bisa melepasmu begitu saja". Kinan mulai berani menyatakan perasaannya sambil tertawa kecil karena merasa aneh dengan sikapnya sendiri.

Malam itu berlalu dengan kedekatan Kinan dan Bayu yang semakin sering di tunjukan.

Pak setya dan Ny andara terbang ke Singapura keesokan paginya, mereka berdua sepakat untuk tidak mempermasalahkan soal perjanjian itu, Ny andara memohon kepada pak setya suaminya untuk datang ke acara pernikahan bayu karena itu adalah pernikahan yang akan banyak di hadiri orang-orang penting yang mungkin akan memperlebar jalan bisnis mereka di Asia.

Pak setya tidak hanya fokus pada usahanya, namun juga dia mulai berpikir ingin menyaksikan pernikahan putrinya.

Semenjak malam setelah hari pertunangan Kinan satu bulan lalu, pak setya terus di rundung rasa penyesalan namun tetap berpikir bahwa kinan tetap akan menjadi ancaman baginya karena ketakutannya akan kinan yang bisa saja cepat atau lambat akan membongkar jati dirinya di hadapan semua orang.

"Apa sebenarnya yang membuat kamu awalnya tidak ingin datang ke acara pernikahan pak bayu???" Ny andara di tengah perjalanan mereka menuju singapura, masih merasa penasaran, kenapa suaminya begitu tidak ingin datang ke pernikahan bayu sebelumnya.

"Apa karena calon istrinya itu adalah gadis yang kita hina saat dia terus mendekati adam???? aku sendiri awalnya berpikir begitu, aku takut untuk datang ke acara pernikahan mereka, karena khawatir dia mungkin sudah menceritakan kisah lamanya kepada Pak Bayu, namun aku kembali berpikir, dia tidak mungkin mau menceritakan kisah memalukan itu di hadapan calon suaminya yang memiliki level jauh di atasnya.

"Kita sudah salah menilai gadis itu, dia memiliki jalan yang sangat mulus setelah terlepas dari adam, dan dengan mudahnya dia mendapatkan pak bayu, yang jauh di atas adam levelnya, dia tidak bisa di anggap remeh, kekuatan dan auranya betul-betul terpancar dan penuh kepercayaan diri setiap aku melihat matanya, meskipun sedikit terlihat seperti mata yang penuh duka, namun dia selalu berbicara dengan tegas dan pasti, dia tahu apa yang dia lakukan, itu membuatnya terlihat sepadan jika bersanding dengan Pak Bayu bagi orang-orang yang tidak mengetahui latar belakangnya, yang ternyata hanya putri dari seorang penjual roti". Ny Andara sedikit memuji kepribadian kinan dan juga tidak lupa dengan terus menjatuhkan harga diri kinan dengan menghinanya.

"Sudah, hentikan berbicara yang tidak baik tentangnya!!!! apa salah dia kepadamu??? kenapa kamu bisa begitu mudah menghinanya???? bahkan untuk menjadi putri seorang penjual Kue juga tidak ada yang salah dengan itu semua, semua orang memiliki jalan masing-masing untuk bertahan hidup, jadi hargai mereka dan cara mereka untuk nempertahankan kehidupannya". Pak Setya seperti tersulut emosi saat istrinya terus menjatuhkan harga diri kinan di hadapannya, dengan terus mengatakan bahwa kinan tidak sepadan dengan kalangan mereka.

Pak Setya seperti langsung tersadar saat akhirnya dia menatap wajah istrinya yang sedang begitu terkejut mendengar pembalaannya terhadap kinan, gadis yang juga pernah ia hina dan di pisahkan secara kejam dengan adam olehnya.

"Ada apa denganmu??? apa yang sedang kamu bicarakan??? apa kamu yakin kamu sedang membela gadis rendahan itu???". Ny Andara terkejut dan langsung mempertanyakan semua kata-kata suaminya barusan.

"Hentikan aku bilang!!!!! dia bukan lagi gadis rendahan seperti yang kamu katakan, meskipun ia tidak menikah dengan pak bayu, bukan berarti dia bisa kamu rendahkan seperti itu, aku bilang dia juga sama seperti kita yang bekerja untuk bertahan hidup, dan jalan setiap orang berbeda-beda, namun tujuannya sama, untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

"Dan jangan sampai kamu lupa!!!!! setelah ia menikah dengan bayu, kamu bahkan tidak sebanding dengan ujung kuku jarinya untuk di tingkatkan dalam level yang sama dengannya, jadi jaga ucapanmu yang seperti anak kecil itu, kamu tidak memiliki masalah dengan gadis itu, jadi jangan pernah mempersulit hidupmu ke depannya dengan mencari masalah dengannya".

Pak Setya kemudian bangun dari kursinya dan pergi ke toilet, perjalanan di pesawat itu terasa menjadi sangat lama karena setelah pak setya kembali lagi dari toilet, suami istri itu hanya saling terdiam tanpa berkata-kata lagi. Mereka berdua sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C211
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión