Di kediaman adam, malam pertama adam dan Klarisa.
"sekarang kita sudah saling tahu apa yang sebenarnya terjadi antara kita berdua, biarkan semua orang tahu bahwa kita sepasang suami istri, agar kedua orang tua kita tidak lagi ikut mencampuri urusan kita berdua, perlihatkan kepada mereka bahwa kita baik-baik saja agar fokus mereka tidak lagi kepada pernikahan dan hubungan kita".
Klarissa memulai pembicaraan di malam pertama dirinya dengan Adam yang kini telah resmi menjadi suaminya.
Karena dirinya merasa sudah jujur kepada Adam tentang situasi dia yang sebenarnya, maka Klarissa berfikir untuk mengajak Adam bekerja sama agar kedua orangtua mereka tidak tlterus ikut campur dalam kehidupan mereka berdua.
Terlebih lagi Klarissa bisa menggunakan pernikahan dirinya dengan Adam untuk bisa terbebas dari ayahnya yang selalu mengintruksikan ini dan itu padanya, baik tentang pekerjaan ataupun tentang kehidupan pribadinya.
"Ini akan menjadi malam terakhir kita bersama mereka orang tua kita, pasti kan saat kita pulang ke Jakarta nanti, kita hanya tinggal berdua, tidak masalah itu sebuah rumah atau hanya apartemen, yang penting kita memiliki 2 kamar untuk kita tempati masing-masing nantinya, kamu mengerti maksudku????".
Adam terus mendengar semua rencana yang dimiliki oleh Klarissa. Dia tidak memiliki energi bahkan hanya untuk berpikir seperti apa yang dipikirkan oleh Klarissa malam itu, Adam hanya merasa bahwa yang dikatakan oleh Klarissa ada benarnya, dengan pernikahan ini ayahnya tidak akan begitu ikut campur dengan urusan pribadinya.
Sebagian pikiran adam masih terperangkap dalam bayangannya tentang kinan yang juga akan segera bertunangan dengan pria lain, pria itu tidak lain adalah bayu.
Bayu yang selama ini selalu membuat adam tidak nyaman dengan keberadaannya yang selalu menempel pada kinan.
"Apa yang kamu fikirkan???? kenapa dari tadi kamu hanya diam ???? Apa kamu masih memikirkan gadis yang tadi mengucapkan selamat padamu ??? siapa namanya??? apakah dia gadis yang sampai saat ini masih mengganggu di hatimu????".
Diamnya adam membuat Klarissa bertanya-tanya, apa pikiran adam masih terganggu dengan kedatangan gadis yang bernama Kinan ke pesta pernikahan mereka tadi.
"Dia tidak pernah menjadi pengganggu di dalam hatiku, dia selalu ada di tempat jauh di dalam hatiku yang telah aku sediakan untuknya, sehingga aku bahkan tidak pernah berpikir untuk mengusirnya dari sana, dia adalah cinta pertamaku, Kinan".
Adam merasa Klarissa harus mengetahui tentang dirinya, yang berkaitan dengan alasan kenapa dia tidak menyetujui pernikahan mereka berdua, adam menjelaskan bahwa semua itu karena cinta yang ia miliki untuk wanita lain, yang merupakan cinta pertamanya, ia adalah Kinan.
Klarissa tidak pernah berpikir untuk mencintai Adam, bahkan hanya untuk menyukai nya dia tidak pernah terpikirkan, baik saat dia melihat untuk pertama kali foto Adam, ketika Pak Setya memberitahukan ayahnya bahwa ada pria dari keluarga terhormat yang baik, tampan dan juga pintar dalam berbisnis ingin segera menikah.
Pada saat itu yang ada di benak Klarissa adalah "semoga Adam tidak menyetujui perjodohan ini" karena Klarissa yakin bukan adam yang secara langsung ingin menikah, tapi nasib yang sama dengan dirinya, mereka hanya korban dari perjodohan paksa orang tua yang hanya memikirkan keunggulan menantu mereka tanpa berpikir cinta antara kedua belah pihak.
Namun seiring berjalannya waktu Klarissa mendengar bahwa Adam menyetujui perjodohan mereka, dan pada saat itu Klarissa merasa betul-betul tidak akan pernah menyukai pria seperti adam, yang hanya diam pasrah dan menyerah dengan perjodohan orang tuanya.
Klarissa yang merasa keputusan ada di tangan Adam sebagai pihak laki-laki, benar-benar merasa terperangkap dengan persetujuan adam tentang pernikahan mereka saat itu.
Itu kenapa pada saat hari pertunangan Klarissa dengan kesal melihat adam seperti ingin tidak ingin memasangkan cincin pertunangan di jarinya, karena Clarissa berpikir saat itu sudah terlambat untuk menolak dan memberontak.
Hingga saat itu Klarissa belum mengetahui bahwa Adam sama sekali tidak tahu rencana pertunangan mereka, hingga ketika Adam menceritakan kejadian yang menimpa dirinya dan kinan pada saat hari dimana mereka bertunangan, Klarissa betul-betul terkejut, karena ternyata, adam jauh merasa lebih terjebak ke dalam perjodohan mereka, orang tuanya bahkan benar-benar telah menjebak anaknya sendiri untuk masuk dalam skenario yang mereka inginkan.
Hati Klarissa seperti merasakan sedikit luka yang seharusnya tidak ia rasakan saat itu. Namun melihat wajah pria yang duduk di hadapannya terlihat sangat muram, sedih, merasa tersakiti, dan penuh dengan kegelisahan membuat Klarissa seperti bisa merasakan apa yang sedang adam rasakan saat itu.
"Jika kamu merasa terjebak saat kita bertunangan, Lalu kenapa akhirnya kamu menyetujui pernikahan kita???? bukankah Jika kamu menolak, bukan hanya kamu yang bebas dari perjodohan ini, tetapi juga aku dan aku pasti akan sangat berterima kasih karena penolakan yang kamu berikan".
Bayu yang sedari tadi menundukkan kepalanya sambil menceritakan semua kisahnya kemudian mengangkat kepala dan menatap wajah istrinya saat itu.
Dia kembali merasa terkejut karena memahami situasi mereka berdua saat itu, fakta bahwa mereka benar-benar memiliki nasib yang sama.
"Jika kamukjjj berpikir untuk menggunakan pernikahan ini agar kamu bisa terbebas dari kekangan orang tuamu, begitu juga dengan aku, kenapa akhirnya aku menyetujui pernikahan kita???? karena aku ingin membebaskan Kinan dari kekangan hatiku dan juga terbebas dari kesulitan yang akan selalu diberikan oleh keluargaku padanya, aku ingin melepaskannya dari semua penderitaan yang hanya bisa aku berikan untuknya, Aku percaya dia akan memiliki kebahagiaan ketika tidak bersamaku, semoga pengorbananku ini benar-benar memberikan kebahagiaan untuk Kinan di masa depan".
Mendengar itu Klarissa benar-benar tidak habis pikir, bahwa masih ada pria seperti Adam di dunia ini, yang mengorbankan hidupnya demi kebahagiaan gadis yang ia cintai, dia tidak ingin memaksakan suatu hubungan yang hanya akan melukai cintanya, dan dia memilih untuk hidup dengan jalan yang tidak dia inginkan, setidaknya ada satu hal yang bisa dia selamatkan, meskipun itu bukan hidupnya, melainkan hidup cinta pertamanya yaitu kinan.
Tanpa disadari Klarissa, hatinya seperti memberikan sinyal kecil, bahwa ada seseorang yang mulai berjalan masuk menuju ke dalam sana, hati yang telah lama ia tutup rapat.
"Aku rasa pengorbananmu telah membuahkan hasil ,dia akan segera bertunangan dengan Bayu, bukankah Bayu adalah atasanmu di perusahaan???? dia juga adalah senior saat aku kuliah dulu dan aku jamin Jika mereka benar-benar saling mencintai, maka kinan adalah gadis beruntung, karena sejauh yang aku tahu, Bayu tidak pernah memiliki hubungan dengan gadis manapun hingga saat ini, dan akhirnya jika Kinan adalah pilihannya, jg Aku yakin bahwa bayu telah benar-benar mantap dengan pilihannya".
Klarissa ingin adam bisa menerima kenyataan bahwa kehidupan mereka saat ini adalah jalan satu-satunya yang harus mereka hadapi agar bisa terus bertahan hidup.