Ny.Andara hanya tahu soal kinan yang anak seorang penjual kue di pinggiran kota bandung, yang mencintai keponakannya dan sangat di benci oleh pak gunawan.
Kemudian dia memandang kinan dari ujung kaki hingga kepala, dia memperhatikan dengan betul detail pakaian dan aksesoris yang di kenakan kinan malam itu.
Ny.Andara tahu betul semua yang kinan kenakan malam itu bisa mencapai kisaran harga 3-4M harganya, Kalung yang kinan kenakan adalah yang paling menonjol baik dari segi harga maupun keindahan yang tidak lain adalah hadiah dari bayu yang tidak kinan ketahui sama sekali bahwa itu benar-benar berharga dalam segi materi.
Kinan tahu itu pasti mahal namun kinan tidak akan menyangka berapa harga dari kalung yang sedang ia kenakan saat itu.
Ny.Andara benar-benar takjub dengan apa yang di kenakan kinan malam itu.
"Gadis itu benar-benar beruntung". Dia berbisik kepada suaminya yang tidak lain adalah pak setya, dan itu membuat pak setya menjadi sangat tidak nyaman berada disana.
Pak setya betul-betul seperti kehilangan akal ketika melihat kinan putrinya berada diantara semua tamu di pesta adam malam itu.
Terlebih saat kinan menjabat tangannya dan memeluknya sambil berkata.
"Semoga ayah selalu sehat".
Dari semua kata yang ingin kinan sampaikan pada ayahnya, kinan hanya mengatakan kata-kata penuh perhatian pada sosok ayah yang tidak mengakuinya itu.
Kinan berpikir, kata-kata itu akan lebih menyakiti perasaan ayahnya.
Namun kinan percaya, kinan masih memiliki harapan, ada setidaknya 1% saja nama kinan di dalam hati ayahnya dan membuatnya terusik bahkan menyesal karena melepaskan kinan di tengah kesengsaraan dan kesedihan selama ini.
Dari semua harapan kinan itu, yang sudah pasti di rasakan oleh pak setya adalah kecemasan dan ke khawatiran melebihi rasa yang di miliki pak Gunawan karena merasa terancam dengan keberadaan kinan di ruang lingkup dunia bisnis mereka.
Pak setya langsung berkeringat dingin, saat mendengar kinan memanggilnya dengan panggilan "ayah" di depan umum.
Meskipun kinan mengucapkan itu dengan sangat pelan, namun kekhawatirannya sangat tidak bisa di tutupi.
Dia langsung mengeluarkan sapu tangannya dari saku celana dan terus menyeka keringat di dahinya.
"Apa anda kurang sehat?????? Ny.Andara saya rasa suami anda sedang kurang sehat".
Bayu sengaja menyinggung soal itu, karama terus melihay pak setya berkeringat bayu segera memberi tahu Ny.Andara soal situasi suaminya.
Bayu tahu pak setya sedang sangat cemas saat itu karena berhadapan langsung dengan putrinya di depan umum.
"Ah tidak, aku hanya merasa sesak saja, mungkin sudah terlalu banyak tamu yang datang, aku permisi sebentar".
Kemudian pak setya langsung pamit keluar saat bayu ingin berbicara dengannya.
"Maaf pak Bayu, dia memang terkadang memiliki tingkat kecemasan tinggi, mungkin karena terlalu stres oleh banyaknya pekerjaan yang tiada hentinya".
Bayu hanya tersenyum dan berlalu bersama kinan setelah menyelesaikan semua prosesi ucapan selamat.
Kinan kemudian berpisah dengan bayu karena ada beberapa orang yang menghampiri mereka, sepertinya orang-orang dari kalangan petinggi perusahan yang membicarakan soal bisnis bahkan di dalam sebuah pesta, itu membuat kinan bosan dan memisahkan dirinya.
Dia mencari minum untuk menghilangkan rasa bosannya, melihat adam yang terus disibukkan oleh tamu-tamu dan sesekali dia melihat bayu yang masih juga sibuk dengan orang-orang itu.
Akhirnya kinan memilih untuk duduk dan menikmati minumannya, namun tanpa ia sadar dirinya telah di apit oleh dua orang pria yang akhirnya menggiring dirinya untuk ikut ke satu ruangan lain di hotel itu.
Kinan tidak membuat keributan, dia langsung mengikuti apa yang dua orang lelaki itu katakan padanya saat mereka menyebutkan nama ayahnya, yaitu Pak Setya.
Dia seperti langsung mengerti, bahwa pak setya pasti ingin berbicara dengannya.
Tiba di ruangan itu, kinan langsung di tinggalkan sendiri disana oleh dua lelaki tadi yang membawanya.
Tak lama satu orang masuk ke dalam dan mengunci pintu, kinan sudah tahu itu pasti pak setya, ayahnya.
"Apa yang kamu sedang lakukan disini?????? apa kamu pikir dengan melakukan ini kamu bisa mengancam ayah??? apa kamu pikir ayah akan takut???? tidak ada yang ayah takutkan dengan semua ulah kekanak-kanakkanmu ini, ayah hanya tidak ingin kamu menghancurkan hidupmu sendiri dengan masuk ke dunia seperti ini".
Betul saja, pak setya benar-benar datang ke ruangan itu sesuai perkiraan kinan.
Tanpa basa-basi, tanpa kata-kata manis, dia langsung memborbardir putrinya itu dengan pertanyaan sinis yang di penuhi dengan kebencian.
Kinan masih diam, dia seperti memberi kesempatan pada ayahnya untuk terus bertanya padanya dan mengatakan apapun yang ia inginkan, karena kinan juga ingin tahu, apa sebenarnya yang ada di pikiran ayahnya itu tentangnya.
"Apa kamu pikir mereka semua yang ada di dalam pesta itu benar-benar menyayangimu??? benar-benar menerimamu???? meskipun kamu bilang dengan bangga bahwa kamu mencintai adam atau bayu sekalipun, cintamu itu hanya akan kandas karena perbedaan status sosial kalian yang tidak akan pernah bisa menyatu.
"Mereka semua melihat sesuatu hanya berdasarkan nilainya, berdasarkan kedudukannya, kekuasaannya, bukan berdasarkan cinta dan kasih sayang seperti yang kamu lakukan sekarang, ingat kinan!!!! ayah sudah pernah memperingatkan mu, bahkan ayah telah membantumu untuk lepas dari adam, dengan menjodohkannya pada wanita lain.
"Tapi kali ini benar-benar telah menjadi kesalahan, kamu menjalin hubungan dengan bayu yang telah kamu tahu sendiri bahwa dia adalah seseorang yang betul-betul berada di kelas yang sangat jauh dari jangkauan mu, kenapa kamu mencoba merusak dirimu sendiri?????".
Kinan memandang mata ayahnya dengan sangat kuat, dia bertahan dengan rasa sakit hati yang terus semakin dalam karena kata-kata sang ayah yang betul-betul sedang merendahkannya.
"Apa sekarang sudah selesai???? apa masih ada yang ingin kamu katakan padaku?????".