"Ada apa ini??? kenapa sudah ada acara cium-cium kening seperti ini??? apa acara ini sudah selesai????".
Sambil duduk dan mengatur posisinya ayah bayu langsung mengeluarkan suaranya yang sangag berwibawa tapi dengan nada yang santai dan sedikit bergurau, itu membuat kinan sedikit menurunkan level tegangnya.
"Selamat malam ayah".
Bayu langsung memberi salam dan segera di ikuti oleh kinan dengan sigap.
"Waaah baru satu hari kamu disini, kamu langsung bisa terbiasa dengan kebiasaan bayu setiap bertemu denganku, baiklah, duduklah semuanya, ayo kita makan dulu".
Kemudian kinan dan semua orang menikmati jamuan makan malam itu, sampai tiba akhirnya acara makan-makan selesai, meja sudah di rapihkan dengan sangat bersih dan pembicaraan hangat antara bayu dan ayahnya pun mulai terdengar.
Kinan tidak mengerti apa-apa tentang yang mereka bicarakan. Kinan hanya terus diam dan sesekali melihat ayah bayu yang terus membicarakan bisnis di meja makan malam itu.
Kemudian tak lama bayu permisi untuk pergi ke toilet dan membuat kinan berada pada posisi terjepit, antara calon ayah dan ibu mertuanya.
"Bagaimana setelah seharian di bawa jalan-jalan oleh bayu disini??? apa kamu akan suka jika harus tinggal dinegara ini????".
Mr.Henry mulai mengajak kinan berbicara dan langsung memberikan pertanyaan yang sulit untuk kinan jawab, melihat situasinya kini yang harus membuat ayah dari bayu itu suka padanya.
kinan berpikir Jika dia menjawab "tidak suka" apa nanti yang ayah bayu pikirkan tentangnya, disaat kinan akan bertunangan dengan bayu anaknya, tetapi tidak menyukai jika harus tinggal bersama di singapur.
Namun jika kinan jawab "iya saya suka" kinan khawatir karena mereka orang kaya raya, akan dengan mudah membawa kinan dan memfasilitasi semua yang kinan inginkan disana dan itu artinya dia harus pergi terlalu jauh dari ibunya di Bandung.
"Aku suka Singapur, aku menyukai udaranya yang bersih dan juga orang-orangnya sangat ramah, dan jika aku tinggal di negara seperti ini itu pasti akan sangat menyenangkan. Tapi aku masih belum bisa meninggalkan ibuku di Indonesia, aku harus menemaninya dan tidak bisa pergi terlalu jauh darinya".
Kinan membuat ibunya sebagai alasan karena memang faktanya, kinan tidak bisa jauh-jauh meninggalkan ibunya yang sudah semakin menua saat ini.
"Lalu bagaimana dengan sahabatmu bayu yang culun dan jelek itu??? apa kabar dia???".
Mr.Henry terus menggoda kinan dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyulitkannya dan membuat diri kinan tidak enak untuk menjawabnya.
"Apa kamu tahu??? selama ini bayu selalu menjaga penampilannya di depan semua wanita, dia selalu tampil maskulin, modern, dan stylishnya bahkan standar dengan artis-artis Hollywood kamu tahu???? Dia memang sesekali melakukan penyamaran untuk urusan bisnis dan demi kepuasannya sendiri, namun saat dia menyamar menjadi bayu yang jelek itu, dia benar-benar total dan berjalan begitu lama. Sampai-sampai dia pernah datang ke dalam satu acara meeting dengan para staffnya di jakarta dengan penampilan bayu yang selalu berangkat ke kampus bersamamu dengan bis dan di usir security karena mereka tidak mengenalinya".
Mr.Henry tertawa menceritakan tentang kegilaan putranya dalam menyamar.
Kinan mendengar semua itu sama sekali tidak bisa tertawa. Dia merasa telah memberikan kesulitan selama ini pada bayu.
"Kamu tidak perlu merasa tidak enak, santai saja, dia melakukan itu bukan hanya karena kamu, tapi memang dia menginginkannya. Berawal dari rasa penasarannya padamu, kemudian dia menikmati perannya sebagai bayu yang bersahabat dengan gadis yang dia cintai selama ini. Dia sangat menyayangi keluargamu, dia selalu membanggakan dirinya karena di cintai banyak orang disana yang tidak lain adalah semua anggota keluargamu.
"Bayu kami memang kurang merasakan kasih sayang ibu yang normal orang dapatkan, dia hanya memiliki Nenek yang kasih sayangnya terlampau tinggi, bayu tidak pernah tahu apa rasanya di marahi oleh seorang ibu jika sedang melakukan kenakalan, dia selalu di maafkan dan di sayang oleh neneknya.
"Hingga akhirnya bertemu dengan Ibu Ranti yang tidak lain adalah ibumu, akhirnya dia tahu dan merasakan apa itu hukuman, apa itu bentakan keras dari seorang ibu, peraturan rumah dan hal-hal kecil lainnya.
"Dia menikmati kehidupannya disana bersamamu, itu kenapa ayah tidak pernah mengganggu pilihannya untuk hidup dengan caranya, meskipun terlihat sangat melelahkan bagi ayah, kamu bisa memanggilku "ayah" sama seperti bayu yang bisa memanggil ibumu dengan sebutan "Ibu".
Senyum manis Mr.Henry menghiasi cerita panjangnya tentang bayu, yang lagi-lagi cerita itu belum ia ketahui sebelumnya.
Kinan tersenyum saat Mr. Henry membiarkannya untuk memanggil dirinya dengan panggilan "Ayah".
Namun air mata kinan kembali menetes, sangat mudah baginya untuk meneteskan air mata ketika semua hal terasa sensitif menyentuh hatinya.
"Ayah".
Kinan menangis dan Mr.Henry segera memegang tangan kinan, dia tahu kisah tentang kinan yang tidak memiliki ayah dari cerita bayu.
Namun dia tidak mengetahui soal Pak setya yang ternyata ayah kandung kinan. Bayu tidak menceritakan soal itu pada ayahnya.
"Kamu tidak perlu menangis, kamu bisa memanggilku ayah sesukamu, terimakasih karena telah membuat bayu mengetahui kehidupan di luar sana yang sangat sulit untuk ayah berikan padanya karena selalu disibukkan oleh pekerjaan dan pekerjaan, semenjak dia mengenalmu dan keluargamu, bayu jadi lebih merawat ayah dan neneknya, dia menjadi jauh lebih baik dalam perhatiannya pada kami. Setiap hari sabtu dia menyempatkan diri bermain golf dengan ayah, dan minggu dia menghabiskan waktu bersama dengan neneknya di rumah.
"Semua waktu itu dulu tidak pernah ada buat kami, dia sama sekali tidak mengerti arti keluarga, dia hanya menyayangi kami sebatas lisannya saja, selebihnya dia hanya makan bersama dan pergi setiap harinya".
Mendengar bayu yang akhirnya berubah menjadi anak yang patuh dan penyayang membuatnya mengerti kenapa bayu sangat menyayangi ibunya.
Di semua kesibukannya menjadi bayu culun dan bayu sang CEO dia selalu menyempatkan diri untuk keluarganya.