Tiba disana adam langsung masuk ke dalam ruang pesta, dia langsung bertemu dengan orang-orang penting disana, saat akhirnya dia bertemu dengan bayu di tengah-tengah pesta.
Bayu langsung menariknya ke tempat yang lebih sepi dan memberitahu bahwa kinan dan ibunya di undang ke acara pesta yang sedang berlangsung sekarang, semua yang bayu ketahui ia ceritakan pada adam.
Adam benar-benar terkejut mendengar itu, dia tidak habis pikir apa yang sedang di rencanakan oleh ayahnya saat ini sehingga harus mengundang ibu kinan dan kinan ke acara itu, dengan fakta bahwa ia sangat membenci kinan.
Kemudian adam dan bayu sibuk mencari-cari keberadaan kinan di tengah kerumunan orang di pesta itu sampai tiba saat pak gunawan menaiki panggung dan memanggil putranya untuk naik bersamanya.
Adam yang tidak bisa berkutik karena semua mata tertuju padanya mau tidak mau mengikuti panggilan ayahnya dan ia berjalan perlahan menuju atas panggung.
Bayu yang juga teralihkan perhatiannya langsung menyaksikan pidato pak gunawan di atas panggung yang memanggil adam untuk ikut naik bersamanya disana.
Tanpa disadari oleh mereka berdua, kinan dan sang ibu ternyata sedang di bawa masuk ke dalam ruangan itu oleh klara dan beberapa orang ajudan pak gunawan yang menjaga ketat mereka agar tidak keluar.
Kinan terlambat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan pak gunawan pada ibunya, para ajudan terlanjur datang dan membawa mereka masuk ke ruang pesta.
Saat kinan akhirnya bisa melihat adam yang berada di atas panggung bersama ayahnya dengan senyum tipis di bibirnya menyapa semua orang yang hadir di acara pesta itu, Pak gunawan memanggil satu orang wanita yang ia sebut calon menantu idamannya, yang akan segera bertunangan dengan putranya dan kemudian dalam waktu dekat akan langsung mengadakan prosesi pernikahan yang megah di Jakarta.
"Inilah putra saya yang bernama Adam, dia adalah kebanggaan saya, masa depan saya, saya telah memilihkan wanita cantik, cerdas dan bersahaja dari kalangan terhormat, dia adalah menantu idaman saya, tepuk tangan untuk Klarisaaa".
Adam yang tidak percaya dengan apa yang sedang di katakan ayahnya mencoba untuk menahan emosinya, dia terus menatap tajam ayahnya namun sang ayah seperti berpura-pura tidak menyadari kemarahan putranya itu.
Adam yang masih menghargai ayahnya sebagai orang terpandang dan dalam acara yang sangat besar malam itu tidak bisa bertindak apa-apa selain diam dan melihat apa yang selanjutnya di lakukan oleh ayahnya disana.
Dia masih belum menyadari jika kinan sudah berada di pesta itu dan menyaksikan apa yang baru saja dikatakan oleh ayahnya di depan umum.
Segera naik ke panggung wanita cantik, anggun dan sangat elegan dengan senyum manisnya menyapa semua orang yang melihatnya.
Kinan bisa melihat semua adegan itu dengan jelas di depan matanya, begitu juga sang ibu.
Sang ibu yang langsung mengerti apa sebenarnya yang terjadi di sana langsung meraih tangan anaknya, namun kini sebaliknya. Kinan menolak untuk pergi saat dia melihat ayahnya berada disana bersama dengan para tamu terhormat lainnya.
Hati kinan seperti di sambar petir di siang bolong.
Dia baru saja mendengar sang kekasih yang baru saja melamarnya di jodohkan dengan gadis lain yang jauh lebih cantik darinya, terhormat, dan dari kalangan atas pastinya.
Dan disisi lain dia juga melihat sosok ayah yang berdiri tertawa senang bertepuk tangan berama dengan tamu-tamu lainnya disana.
Membuat kinan semakin bertekad berdiri disana mengumpulkan semua tenaganya untuk bertahan menyaksikan dan menerima apa yang sedang tuhan berikan padanya saat itu.
Dia ingin melihat semuanya sampai tuntas hingga tidak ada sisa di hatinya untuk sang ayah ataupun lelaki yang sedang berdiri seperti patung di atas panggung itu yang tidak lain adalah adam.
Bayu akhirnya menemukan kinan dan ibu ranti di tengah kerumunan orang yang sedang riuh menyaksikan pengumuman pertunangan pasangan baru yang akan segera menikah itu.
Bayu melihat ibu ranti berusaha menarik kinan untuk keluar dari ruangan itu dan kinan yang tetap kokoh berdiri menatap adam di atas panggung.
Bayu tahu betul apa yang sedang kinan rasakan saat itu. Ingin rasanya dia berlari mendekat dan memeluk kinan saat itu juga. Namun ia tidak berdaya dengan penampilannya saat itu yang hanya akan menambah sakit dalam hati kinan karena dia akan tahu bahwa selama ini di bohongi olehnya.
Pak gunawan kembali mengatakan sesuatu yang akhirnya membuat bu ranti terlihat oleh bayu melepaskan tangan kinan.
Pak Gunawan menyebutkan nama seseorang yang tidak lain adalah Pak setya dan mengucapkan terimakasih padanya karena telah mengenalkan keluarga Klarisa gadis cantik yang bertunangan dengan adam malam itu.