Sore mulai menyambut secara perlahan, fajar yang seakan menuruni ketinggian dan menuju dasar dari langit, akhirnya menenggelamkan sinar, kemudian berganti menjadi bulan yang tak kalah menyilaukan mata di saat purnama.
Bayu sudah menjemput ibu ranti di bandara dengan sangat terburu-buru memakai semua atribut Si Bayu Culun dan mengganti mobil mewahnya menjadi scooter yang biasa ia gunakan untuk antar jemput kinan.
Di dalam rumah kinan ia langsung merapihkan beberapa baju yang ia bawa dari bandung dan ada satu baju yang ia langsung gantung dan di simpan di ruang tengah dengan maksud untuk di perlihatkan kepada kinan nanti setelah ia pulang dari pekerjaannya.
"Untuk apa itu bu????? kenapa tidak kau simpan saja di kamar ini, ruangan ini kinan gunakan untuk barang dan baju-baju".
Bayu memberitahukan ibu ranti untuk menyimpan pakaiannya di kamar yang kinan gunakan untuk menyimpan barang-barang.
"Kamu tahu??? ini baju andalan ibu saat ibu masih muda, sebelum berangkat kesini ibu iseng mencobanya terlebih dahulu dan ternyata masih sangat pas di tubuh ibu sekarang, Jika kinan mau, dia bisa menggunakannya untuk acara-acara penting ,jika tidak ibu yang akan menggunakannya di acara nanti malam".
Bayu bingung mendengar ibu ranti membicarakan sebuah acara yang sepertinya akan dia datangi.
"Maaf bu, tapi ibu ada acara apa ke jakarta mendadak seperti ini??? bahkan kinan terdengar tidak menyanhka bahwa ibu datang ke jakarta saat tadi dia memeberitahuku untuk menjemput ibu di terminal, apa ibu juga tidak memberi tahu kinan terlebih dahulu????".
Ibu ranti mendengar pertanyaan bayu dan langsung mengecek situasi sekitar dengan melihat ke arah pintu, seperti khawatir ada yang mendengarnya.
"Ibu di undang oleh calon besan ibu ke acara pesta ulang tahunnya disini. Ibu dan kinan diminta datang mengenakan pakaian yang pantas karena akan banyak orang penting yang hadir disana jadi ibu tidak ingin membuat kinan malu, maka dari itu ibu membawa baju andalan ibu ini. Tapi kamu jangan memberi tahu kinan soal ini dulu, kamu tahu kalau kinan pasti akan menolak jika harus datang ke sebuah acara yang melibatkan banyak orang, jadi ibu akan membawa dia dengan alasan acara makan malam biasa dengan keluarga adam".
Ibu berbicara perlahan mendekati bayu, yang akhirnya bayu benar-benar di buat terkejut dengan informasi yang baru saja dia dengar dari ibu kinan.
Bayu sedikit tidak percaya dengan apa yang dia dengar, bahwa pihak pak gunawan mengundang keluarga kinan untuk datang ke pestanya, sedangkan yang bayu tahu keluarga adam tidak menyetujui hubungan mereka berdua.
Bayu hanya diam mendengar ibu ranti mengatakan semua itu. Dia sangat ingin segera keluar dari rumah dan menelpon adam menanyakan apa benar mereka semua mengundang keluarga kinan, disisi lain tadi di kantor adam seperti tidak ingin hadir di acara pesta ayahnya, bagaimana mungkin dia seperti itu jika tahu keluarga kinan akan datang.
"Bu, aku permisi sekarang, masih ada yang harus aku kerjakan, sebentar lagi kinan pulang dari kantornya, jika dia menanyakanku bilang saja aku pergi setelah mengantar ibu".
Kemudian bayu bergegas pergi dan mengendarai skuternya menuju rumahnya, karena disana pasti ayahnya sudah menunggunya.
Tak lama dia sampai di rumahnya, dimana dari luar rumah itu benar-benar seperti istana yang bertengger di tengah kota Jakarta.
Seorang Satpam membukakan gerbang dan kemudian scooter jadul milik adam memasuki rumah megah itu.
Semua orang yang bekerja disana tahu penampilan bayu jika sedang bergaya seperti itu. Mereka semua sudah terbiasa melihatnya.
"Maaf ayah aku terlambat, ayah pasti lelah istirahatlah sebentar, aku masih memiliki sedikit urusan, nanti malam kita bertemu di pesta Pak Gunawan".
Setelah menyapa ayahnya sebentar bayu langsung lari ke kamarnya dan mengganti semua pakaiannya.
Setelah dia merasa sedikit lega, bayu langsung menelpon adam untuk menanyakan kepastian soal undangan untuk keluarga kinan.
Namun seperti sudah menjadi tradisi, setiap ada hal-hal penting dan mendesak untuk di bicarakan, seseorang pasti akan sangat sulit untuk di hubungi.
Dikantor adam sedang sangat marah dengan keadaannya, dia bahkan tidak pernah punya waktu untuk kinan, dan malam ini disaat dia berencana menghabiskan malam dengan kinan karena akhir pekan namun tetap saja sang ayah memadatkan semua jadwalnya.
Ponsel adam dia lempar saat marah pada Klara tadi siang, dia belum mengambilnya dari bawah kursi.
Adam berencana pergi menemui kinan di rumahnya sebelum acara pesta di mulai namun sepertinya itu tidak mungkin. Ayahnya telah membloking adam dengan beberapa orang penjaga yang sudah stand by di mobilnya untuk mengantarkan adam hari itu kemanapun dia pergi dan kemudian melaporkannya kepada ayahnya yaitu pak gunawan.
Saat adam akan keluar untuk pulang dia melupakan ponselnya dan pergi begitu saja.
Setibanya di mobil, sesuai dugaannya sudah ada 2 orang lelaki bertubuh kekar menjaga mobilnya, bersiap ikut kemanapun adam pergi .
"Aku hanya akan pulang dan berganti pakaian, apa kalian akan tetap mengikutiku?????".
Adam menyindir dua orang yang sedang menunggunya disana.
"Kemanapun tuan pergi, Silahkan!!!!!!".
Kemudian salah satu penjaga itu menjawab adam sambil membukakan pintu mobil untuknya.
Tiba di apartemennya, adam langsung membuka jas dan merogoh saku-saku di jas dan celananya. Dia mencari ponselnya.
Adam baru sadar telah meninggalkan ponselnya di kantor.
Kemudian adam segera menuju pesawat telpon yang ada di apartemennya dan melakukan panggilan untuk kinan.
"Hallo sayang, aku melupakan ponselku di kantor, khawatir kamu menghubungiku jadi maaf karena aku lupa membawanya, apa kamu sudah ada di rumah sekarang????".
Adam langsung berbicara ketika mendengar kinan menyebut namanya.
"Oh tidak, aku menelponmu tadi siang, tapi sekretarismu bilang kamu sedang sibuk jadi aku tidak menelponmu lagi. Apa nanti malam kamu jadi datang ke sini??? ada ibu di rumah. Dia baru saja datang, dia bilang ingin makan malam denganmu".
Kinan berkata sambil melihat-lihat baju yang ibu pajang di ruang tengah rumahnya.
"Ada ibumu???? Bagaimana bisa aku tidak tahu jika ibumu datang ke jakarta. Baiklah nanti malam aku jemput kamu dan ibu kesana, kalian bersiap saja".
Adam yang mendengar sang calon mertua datang dan mengajaknya makan malam langsung bersemangat dan melupakan perintah ayahnya untuk datang ke acara pesta ulang tahunnya.
Malam tiba, sekitar pukul 7 malam, bayu yang sudah frustasi karena tidak bisa menghubungi adam akhirnya menyerah dan memberi tahu kinan untuk tidak keluar dari rumah malam ini, namun kinan mengacuhkan peringatan bayu karena itu tidak masuk akal menurutnya.
Bayu mengatakan akan ada badai besar di jakarta, sungguh alasan yang tidak masuk di akal. Bayu seperti kehabisan akal bagaimana caranya mencegah kinan dan ibu datang ke pesta malam itu. Perasaannya tidak enak dan khawatir akan ada suatu hal yang tidak mereka sangka sebelumnya. Pak gunawan tidak bisa di percaya begitu saja bagi bayu.