Saat itu mereka berdua telah berada di parkiran kantor kinan. Adam masih menunggu jawaban dari kinan dengan sangat cemas, karena kinan terus saja diam tanpa memberikan respon yang mampu membuat adam lega.
"Sayang !!!!!! Apa yang sedang kamu pikirkan sekarang????? kita harus segera mencari dukungan dari ibuku dan ibumu sebelum ayah pulang dari singapur, dia akan pulang besok malam, jadi kita harus selesaikan ini segera".
Adam dengan perlahan meminta kinan jangan terlalu lama berpikir, karena semua yang akan mereka lakukan tentang rencana pernikahan itu telah di sepakati dari hari-hari sebelumnya.
"Dam,,,,, kamu tahu aku mencintaimu, bahkan meskipun aku tidak mengatakannya aku yakin kamu tahu apa yang ada dalam hatiku saat ini, namun ada beberapa hal yang terus menganggu pikiranku, membicarakan pernikahan pada situasi sekarang seperti membuatku menjadi semakin tidak karuan. Orang tuamu tidak akan semudah itu memberikan restu kepada kita berdua, dan juga, ibuku mungkin tidak akan ingin jika kita terlihat terlalu terburu-buru dengan semua rencana pernikahan ini atau dia akan mengetahui bahwa hubungan kita tidak di restui oleh ayahmu".
Kinan yang dari tadi diam saja karena ternyata dia melupakan tentang semua rencana pernikahannya dengan adam yang sudah mereka bicarakan beberapa hari lalu.
Karena terlalu sibuk dengan kebencian dan sakit hatinya terhadap ayahnya, kinan melupakan hal besar lain yang ada dalam dirinya.
Rencana pernikahan bukan suatu hal yang sepele yang bisa sampai di lupakan oleh seseorang terkecuali orang itu memang tidak serius ingin menikah atau memiliki masalaah lain yang cukup berat dalam dirinya.
Adam berpikir kenapa kinan bisa sampai lupa, namun karena kata-kata kinan sangat membuatnya heran, dia kembali mempermasalahkan yang sudah disepakati sebelumnya dan bisa-bisanya kinan lupa dengan rencana mereka itu, akhirnya dia meminta kinan untuk turun dari mobilnya.
"Apa kamu tidak akan turun sekarang??? bukankah kamu akan terlambat jika terus disini bersamaku, aku akan mencerna semua yang kamu katakan tadi. Lebih baik sekarang kamu pergi".
Adam segera pergi dengan mobilnya. Kinan yang menyadari bahwa adam marah padanya langsung menyesal dengan kata-katanya di mobil tadi. Situasinya memang tidak pas kinan menolak ajakan adam untuk menikah saat itu karena sebelumnya semua itu telah di sepakati bersama.
"Aku akan gila kalau terus pusing dengan semua masalah ini".
Kinan yang kacau dengan semua pikirannya berjalan cepat memasuki tempat kerjanya.
Singkat cerita sore haripun tiba, kinan yang selesai mengerjakan pekerjaannya segera pulang ke rumahnya.
Dia terus mengecek ponselnya barangkali adam atau bayu menghubunginya. Namun tak ada satupun panggilan atau pesan dari kedua lelaki itu.
"Mereka benar-benar membuatku tidak tahu harus berbuat apa".
Kinan menunggu taksi di pinggir jalan karena ingin cepat tiba di rumah, dia khawatir kakaknya sudah menunggunya lama dirumah.
"Kak, apa kau belum berangkat???? aku sedang di perjalanan pulang sekarang, tunggu aku".
Kinan menelpon genta dan memintanya menunggu.
Tiba di rumah, kinan segera lari masuk dan menghampiri kakaknya.
"Kak aku akan ikut ke Bandung. Tunggu !!!!! aku butuh mempersiapkan beberapa barangku".
Kinan yang tidak menunggu jawaban dari kakaknya langsung masuk ke kamar dan membereskan keperluannya untuk pergi ke bandung.
Genta masih bingung kenapa adiknya mendadak ingin ikut pulang ke bandung.
Dia berpikir apa ada yang telah terjadi pada kinan.
"De, ada apa lagi denganmu, kenapa mendadak kamu mau ikut????".
Genta berteriak dari balik pintu kinan. Namun seperti biasa kinan tidak menjawab pertanyaan kakaknya.
Semua sudah beres, kinan sudah keluar dari kamarnya dan langsung mengajak kakaknya berangkat.
"Ayo!!!!! kalian menunggu apa lagi????
Akhirnya mereka semua berangkat, tanpa banyak yang di perdebatkan lagi oleh kedua kakak beradik itu.
Di perjalanan kinan mencoba menelpon adam, Namun adam menjawab via sms.
Adam sedang dalam rapat penting saat itu dan belum selesai. jadi tidak bisa mengangkat telpon yang masuk ke ponselnya.
Akhirnya kinan dan adam saling berbagi pesan selama perjalanan.
Karena adam sedang kesal pada kinan, jadi hanya kinan yang terus berbicara panjang di obrolan itu. Adam hanya menjawab sekenanya walaupun sebenarnya dia senang karena kinan sudah berinisiatif untuk meminta maaf.
Adam sangat mudah memaafkan kesalahan fatal kinan tadi pagi, itu karena cintanya pada kinan yang tidak bisa ia abaikan.
Tak terasa genta dan kinan telah tiba di rumah.
Kinan yang tidak memberi kabar pada sang ibu bahwa hari itu ia akan pulang cukup membuat ibunya terkejut.
Mereka hanya berbincang sebentar yang kemudian kinan pergi ke kamarnya untuk beristirahat sambil mempersiapkan mentalnya untuk rencana meminta ijin agar bisa menikah dengan adam.
Saat malam semakin larut kinan mendapat kabar dari adam bahwa dia baru akan berangkat dari jakarta menuju Bandung. Pekerjaannya baru selesai selarut itu karena beberapa persiapan yang mulai di lakukan untuk proyek besar perusahaan, itu dampak hasil dari pertemuan penting yang terjadi di singapur oleh para petinggi perusahaan beberapa hari terakhir ini.
Sambil menunggu kabar dari adam yang sampai ke bandung, kinan terus mencoba menghubungi bayu.