"Pak Setya Dharmawan?????" itu pria tua yang semalam,,,, aku mendengar namanya saat mereka berbincang semalam. Apa yang dia lakukan di rumah itu?????".
Kinan sangat di buat terkejut karena kedatangan pria itu, dia masih berpikir bahwa pria itu pemilik dari rumah lama kinan.
Sampai saat tiba seseorang yang lewat berjalan kaki di depan rumah itu dan di sapa oleh pria tua yang kinan lihat sangat mirip dengan ayahnya.
"Apa ada yang tinggal di rumah ini?".
Setelah dia menguping pembicaraan pria itu, Kinan kembali terkejut karena ternyata pria itu bukan pemilik dari rumah lama kinan.
Kinan langsung berpikir dan kembali pada logikanya setelah beberapa saat tenggelam dengan gejolak dalam hatinya yang di penuhi banyak sekali pertanyaan ini dan itu...
"Apa dia benar-benar ayah????? apa dia datang ke sini untuk melihat rumah lama kami??? sama seperti ku, dia datang ke sini karena ingin melihat kondisi rumah ini?????. Selama ini dia di Belanda, apa mungkin ini juga pertama kali baginya datang ke jakarta lagi dan melihat rumah ini??????".
Semua pertanyaan dalam hatinya membuat kepala kinan sedikit pusing karena syok yang ia alami juga, jika benar itu ayahnya, kinan akan benar-benar di buat terkejut karena kebenarannya.
Kinan hampir terjatuh, untunglah bayu sudah ada di sana dan meraih tubuh kinan sebelum tersungkur ke tanah.
"Apa yang terjadi, kamu kenapa?? ayo duduk dulu!!!!!".
Bayu yang dengan sigap memeluk tubuh kinan saat akan terjatuh langsung khawatir dan bertanya kondisi kinan saat kinan ia papah ke motor dan duduk disana.
"Ah aku tidak apa-apa, aku hanya pusing sedikit".
Kinan yang menjawab bayu sekenanya sambil matanya terus menatap pada pria tua yang berdiri di depan rumahnya.
"Ada apa??? heiiii, siapa yang kamu lihat sebenarnya??? ayo kita pulang saja".
Kekhawatiran bayu semakin menjadi ketika kinan tidak mengedipkan matanya melihat seseorang yang berdiri tidak jauh dari sana.
"Tidak bay, tunggu sebentar lagi, aku harus mengkonfirmasi sesuatu terlebih dahulu sebelum kita pulang".
Kinan bangkit dari duduknya setelah meminum air yang bayu bawa.
Kemudian dia melepaskan tangan bayu yang terus memegang tangannya dan berjalan mendekati pria tua itu.
"Selamat sore pak".
Bayu berlari mengikuti kinan karena heran dia hanya diam saja tidak berbicara apa-apa dan menarik lengan kinan mencoba menghentikannya.
"sore,,,,,,,," Pak Setya menjawab sapaan kinan.
" sepertinya kita pernah bertemu".
Dia langsung mengingat sesuatu tentang kinan saat melihat wajahnya.
Kinan terkejut saat pak setya seperti mengingat sesuatu tentangnya.
"Apa ayah mengenaliku sekarang? apa benar dia ayahku???".
Kinan tidak segera menjawab pertanyaan pak setya dan malah sibuk dengan semua pertanyaan dalam hatinya.
"Hai Nak, apa kita pernah bertemu sebelumnya?"..
Kembali pak setya menanyakan pertanyaan sama pada kinan.
"Ah maaf, mungkin kita pernah bertemu pak, saya juga ragu".
Kinan menjawab seperti itu sengaja agar pak setya mengingat sendiri siapa kinan sebenarnya. Apa benar dia ayahnya kinan. Itu yang kinan pikirkan.
Pak setya terus memandangi kinan dan akhirnya dia seperti mengingat sesuatu dan berkata.
"Apa kamu datang ke suatu pesta semalam? sepertinya aku melihatmu disana".
Yaaaaa kinanpun dibuat kecewa dengan pernyataan pria itu.
"Dia tidak mengingatku sebagai putrinya, padahal aku sudah yakin kalau dia benar-benar ayah, aku bisa mendengar jelas dari suara ayah, dari gaya dia berbicara. Ya dia ayahku yang sudah tidak mengingatku".
Kinan hanya diam saja saat pak setya berbicara, kata hatinya terus membuatnya sibuk dan tidak fokus dengan orang yang sedang berbicara dengannya.
"Lupakan !!!! aku tidak pernah bertemu dengan anda".
Kinan kemudian membalikkan badannya dan berjalan dengan pundak lemas, dia kecewa karena pak setya bukan mengingatnya sebagai putri kecilnya dulu, melainkan ingat kejadian memalukan semalam tentang kinan dimana pak setya juga ikut andil menghinanya di pesta itu.
"Hei tunggu, benar, setelah melihatmu dari belakang aku ingat, kamu gadis yang semalam merusak pestanya Pak Dharmawan kan? gadis yang membuat adam tergila-gila bahkan sampai seperti orang gila???? Apa yang sedang kamu lakukan disini??? apa kau mengikutiku?".
Pak setya memanggil kinan dengan suara keras karena akhirnya dia mengingat kinan adalah gadis yang semalam membuat keributan di pesta.
Kinan langsung berbalik dan kembali menghadap pak setya.
Bayu yang sedari tadi diam melihat kinan yang tidak bisa ia hentikan karena ingin mendekat pada pak setya langsung terkejut mendengar pria tua itu berbicara dengan kasar pada kinan.
Bayu langsung maju dan kemudian kinan memegang tangannya bermaksud untuk menghentikan langkah bayu.
"Berhenti!!!!!!, ini urusanku".
Kinan maju melewati bayu di belakangnya. Dan melangkah dengan penuh kemarahan.
"Apa hanya itu yang kau ingat tentangku Pak setya, apa tidak ada lagi hal tentangku yang bisa kau ingat setelah kita bertemu dua kali dan saling menatap mata satu sama ??????"..
Kinan menekan suaranya dan berkata tepat di depan wajah pak setya.
Pak setya mundur satu langkah karena merasa tidak nyaman dengan yang di lakukan oleh kinan.
"Menjauh kau, apa yang kau coba katakan?????? apa yang harus aku ingat dari gadis sepertimu. Berkeliaran dengan lelaki lain sedangkan semalam kamu membuat drama dengan mengatakan kau dan adam saling mencintai dan ingin bersama. Omong kosong".
Pak setya kembali mencemooh kata-kata kinan dengan mengatakan bahwa ia hanya mengingat kinan karena kejadian semalam di pesta