Descargar la aplicación
26.85% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 65: Mencurigakan

Capítulo 65: Mencurigakan

"Kinan, ibu pulang".

Terdengar suara ibu memanggil dari ruang tengah. Kinan yang mendengat itu hanya menjawab dengan teriakannya dari kamar.

"Iya bu, aku masih merapihkan barang bawaanku".

Kemudian kinan melanjutkan kegiatannya, telah dipilih satu baju untuk ia pakai menemui adam malam ini. Dan akhirnya semua barang yang akan ia bawa besok pagi ke jakarta sudah rapih.

Kinan langsung menuju kamar mandi dan bersiap karena saat itu sudah menunjukan jam 6 sore.

Bayu di rumahnya sedang merapihkan berkas-berkas yang selama ini dia simpan di bawah ranjangnya.

Tak lama datang satu mobil box putih parkir di depan rumah bayu.

Bayu yang tahu kedatangan mobil itu segera membukakan pintu.

"Silahkan pak, tolong hati-hati dan pastikan semua ini sampai di kantor dalam kondisi yang sama. Saya tidak suka jika semua urutan dokumennya berubah. Pastikan itu!!!!!!"

Bayu mengintruksikan kepada orang yang datang ke rumahnya untuk membawa semua berkas dokumen yang selama ini dia simpan di rumahnya secara diam-diam.

Dan satu kursi pijat yang sangat besar di angkat oleh beberapa orang yang berada dalam mobil box itu.

"Untuk kursi ini kalian langsung simpan di rumah ibu saja. Jangan kalian simpan di kantor ini sangat besar dan sangat mengganggu".

Saat bayu selesai dengan semua intruksinya, dia kembali ke kamarnya untuk merapihkan beberapa baju yang akan ia bawa ke jakarta bersama kinan.

Saat bayu fokus dengan baju-bajunya, dari bawah terdengar suara seseorang memanggil.

"Bayu,,,, sedang apa kamu, turun sini".

Suara kinan jelas memanggil dari lantai bawah.

"Sedang apa dia disini? jam segini? bukankah biasanya dia di rumah untuk makan malam, kenapa dia ada disini dalam situasi seperti ini. Aaaah".

Bayu yang terkejut karena kinan yang tidak biasanya keluar pada jam begini sekarang berada di rumahnya, saat mobil box yang sedang mengangkut barang bawaanya terparkir di depan rumahnya.

"Sungguh tidak tepat".

Bayu sambil menuruni tangga dan merapihkan kacamatanya berlari dengan cepat.

"Ya ada apa kamu teriak-teriak, aku sedang packing di atas".

Bayu berusaha tidak memperdulikkan keadaan sekelilingnya yang sedang sibuk mengangkat beberapa kertas dan buku yang ada di rumah itu. Terlebih lagi ada kursi pijat yang sangat besar di tengah rumahnya yang sedikit sempit itu.

Awalnya kursi pijat itu berada di salah satu kamar di rumah itu yang selalu bayu kunci pintunya, bahkan kinan tidak pernah masuk ke kamar itu jika sedang bermain di rumah bayu karena itu adalah gudang yang kotor dan bau, itu yang bayu katakan pada kinan.

"Apa semua ini? aku melihat benda-benda yang tidak biasanya aku lihat di rumahmu. Dan ini??? apa semua kertas-kertas ini, bahkan ada buku-buku bisnis disini????? bukankah kamu anak sastra, sama sepertiku, apa kamu juga tertarik dengan dunia bisnis? waaaaah bayu, ternyata aku belum mengenalmu dengan sangat baik".

Kinan yang keheranan dan sedikit merasa bahwa temannya ini memiliki sisi lain yang ia belum ketahui selama ini.

Kinan terus berbicara tanpa memberi kesempatan pada bayu untuk bicara.

"Kamu akan kemana, bajumu??? aku belum pernah melihatmu memakai ini sebelumnya, apa ini baru??????".

Bayu melihat penampilan kinan malam itu dari ujung kaki sampai ujung kepala, ada yang berbeda dengan penampilannya. Kinan terlihat sangat cantik dan feminin dengan dress selutut berwarna putih gading, sepatu flat yang simple namum bermotif bunga yang soft dan anting kecil di telinganya yang berkilauan serta rambut yang di urai dengan rapih dan wangi.

"Ah,,,, aku akan menemui seseorang malam ini, tapi tadi saat aku keluar rumah, aku melihat ada mobil box ini terparkir di depan rumahmj dan sedang keluar masuk membawa setumpuk kertas dan buku-buku. Karena aku khawatir terjadi disini, aku datang kemari dan memanggilmu tadi".

"Yasudah jika kamu akan bertemu seseorang kenapa tidak cepat pergi, nanti kamu terlambat, kenapa harus sibuk memperhatikkan keadaan rumah orang lain".

bayu terus mengalihkan pembicaraan kinan soal semua yang sedang terjadi di rumahnya.

"Apa????? orang lain??? heiiii pak, jangan sombong, aku kesini karena heran kenapa ada mobil box disini. Barang-barangmu kan tidak banyak, jika karena kamu akan pindah ke jakarta, tapi sepertinya kamu tidak memerlukan jasa pindahan seperti ini, semua furniture yang ada di rumah ini kan bukan milikmu, tapi milik orang yang menyewakan rumahnya padamu".

Kinan terus bertanya seperti belum puas dengan jawabn bayu.

"Aaah sudahlah nanti kamu terlambat, soal ini bisa kita bicarakan nanti sepulang kamu bertemu dengan seseorang itu, siapa sebenarnya yang akan kamu temui?"...

Bayu akhirnya penasaran dengan siapa kinan akan bertemu malam itu. Dan kinan tidak menatakan rencananya itu tadi sore saat mereka bertemu. Bayu berpikir mungkin ini yang kinan coba sembunyikan tadi sore saat sedang di rumahnya..

"Adam????"....

bayu menyebutkan nama itu di depan kinan, kinan terkejut karena bayu mengetahui dengan siapa dia akan bertemu sampai dia mempersiapkan baju dan riasan yang di luar biasanya untuk pertemuan malam itu.

"Baiklah aku berangkat sekarang, jangan lupa nanti kita bicarakan soal ini".

Kinan yang malu pada bayu akhirnya memutuskan untuk pergi dan tidak lagi fokus pada keanehan yang sedang terjadi di rumah itu.

Dari kediaman Adam....

"Adam, hentikan sifat kekanak-kanakkan mu, ayah ingin kamu segera pergi ke jakarta dan ikuti semua intruksi orang yang sudah ayah tugaskan untuk memberikanmu arahan di perusahaan baru kita".

Adam di minta untuk mendengarkan perkataan ayahnya yang tetap menginginkan adam segera mulai bekerja di kantor baru ayahnya di jakarta.

"ayah, aku akan pergi ke jakarta besok, kamu tidak perlu khawatir soal itu. Aku janji apapun yang terjadi besok aku akan ke jakarta dan datang di kantor ayah, untuk saat ini aku mohon jangan menggangguku. Aku masih memiliki urusan yang harus aku selesaikan disini. Jika ayah ingin aku segera fokus pada pekerjaan, maka biarkan aku pergi sekarang, aku buru-buru".

Adam menjelaskan keinginannya untuk segera diijinkan pergi dari rumah saat itu karena mengingat janji dengan kinan tinggal 15 menit lagi. Dan kinan tidak ingin adam terlambat sampai disana.

Saat adam berjalan menuju pintu, ia kembali menghentikan langkahnya dan berbalik ke belakang melihat ayahnya yang duduk dengan emosi yang tertahan karena melihat ulah anaknya itu.

"Ayah, aku bukan anak kecil lagi dan aku tidak kekanak-kanakkan, aku bukan adam yang dulu kamu suruh pergi ke luar negri dengan semua ketidakberdayaan, aku lelaki yang dewasa dan bertanggungjawab saat ini. Jadi tidak perlu memperlakukanku seperti anak kecil lagi".

Setelah selesai dengan kata-kata terakhirnya adam langsung berjalan menuju parkiran rumahnya dan pergi dengan kecepatan tinggi menggunakan mobil sport milik ayahnya.

"Anak itu sudah benar-benar kelewat batas, dewasa apanya????? dia terus mengejar gadis yang bahkan tidak lagi memikirkannya. Gadis itu selalu lengket dengan seorang lelaki culun yang berkaca mata, kemanapun dia pergi pasti ada oranh itu. Dia memang pantas dengan lelaki semacam itu, bukan dengan putraku yang berkualitas tinggi".

Ayah adam selama ini tetap memperhatikan kinan, gadis yang membuat anaknya tergila-gila. Ayahnya khawatir adam kabur dari australi dan mendatangi gadis itu. Jadi untuk bersiaga ia terkadang mengirim orang untuk mengintai keseharian kinan selama ini.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C65
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión