Mia duduk menunggu gilirannya diruang tunggu, seperti bulan-bulan sebelumnya.. Hanya dia yang datang sendiri untuk memeriksakan kandungannya sedangkan yang lain didampingi oleh pasangan mereka.
Anda calon ibu muda yang terlihat seumuran dengannya dan duduk dihadapannya, sejak tadi suaminya selalu mengusap lembut perutnya dan berbicara pada janin yang ada didalam perutnya, sesuatu yang tidak pernah dirasakannya lagi beberpa bulan terakhir.
Disebelahnya duduk seorang wanita yang berumur sekitar tiga puluhan, ia juga didampingi suaminya yang terus membelai rambutnya disaat ia bersandar manja dibahunya.
Mia menjadi sedikit minder tapi lebih dari itu, ia merasa sangat sedih saat ini.
Ponselnya masih sepi, tidak ada tanda-tanda Varell menghubunginya kembali.
"Dia mungkin sibuk.." Mia bergumam pelan, ia menarik kantung belanjaannya dan mendekapnya hangat.
"Mia.."
Mia menoleh, sumber suara itu terdengar tidak asing baginya.