Descargar la aplicación
100% Look At Me Now / Chapter 4: Oh Hyeri Telah Kembali

Capítulo 4: Oh Hyeri Telah Kembali

(Oh Hyeri Telah kembali)

Ke esok kan harinya Hyeri walau belum sembuh Total tapi ia sudah bisa beraktivitas ia kembali. Hyerim mengingatkannya agar membaluti tangannyanya yang terluka dengan perban , karena tangan Hyerim saat itu terluka dan juga memadai kedua lututnya. Tetapi Hyeri tak suka hal-hal konyol itu.

"Hyeri Eonni, mereka akan merasa aneh jika kau tidak mengunakan ini" keluh Hyerim.

"Mengapa kau bisa terluka dan terjatuh, apa kau melakukan kesalahan!"

"Aniyo! Tanganku terluka karena siapa?! Akan ku balas yang dia lakukan untukmu" kencan Hyeri dengan gaya kasarnya .

"Ini karena kesalahanku" kata Hyerim sambil menunduk.

"Kau tidak menghancurkan harga dirikukan?" Tanya Hyeri sambil menaikan salah satu alisnya.

"Eo itu.." kita Hyerim dengan gugup. " Tidak ada apa-apa yang terjadi"

"Tapi kau harus memakai ini semua!" . "Ah! Sudahlah. Mereka tidak bisa macam-macam padaku!"

Setibanya di sekolah. Hyeri berjalan angkuh dan tegas, sekarang ini adalah Hyeri yang sesungguhnya. Semua anak-anak melihatnya akan tetapi ia memandang mereka dengan tatapan tak peduli . Ia berjalan memasuki kelas. Yifan tersenyum padanya akan tetapi Hyeri mengabaikan Yifan. Ia duduk dibangkunya seperti biasa ia melihat sekitar kelas dimana semua anak-anak tersenyum padanya.

"Ada apa dengan kalian! Kalian sangat aneh" katanya dengan sadis.

Yixing melihat tangan Hyeri. Disana sudah tak ada bekas luka sama sekali. "Apakah ini Hyeri yang asli" pikirnya . Hyeri langsung melihat Yixing yang terus memerhatikan tangannya. Hyeri melihat tangannya dan tersenyum.

"Oh Hyeri , sebentar bisakah kita makan bersama di kantin?" Ajak Yifan tak menyadari bahwa itu sekarang bukan Hyeri yang kemarin akan tetapi Hyeri yang sesungguhnya.

"Apakah kita kemarin makan bersama?" Kata Hyeri dengan lancang dan sombongnya

Yifan terbelak mendengar ucapan lancang Hyeri yang berbeda dari sebelumnya . "Dan kau berhenti melihatiku seperti itu!" Bentak nya pada Yixing.

"Hyeri-ya jangan terlalu berusaha, kemarin kau sangat lemah dan memohon meminta maaf padaku apakah kau ingin ku hajar!" Ancam Baekhyun.

Mendengar itu emosi Hyeri bangkit ia menyeret meja yang menghalanginya dengan kasar. "Apa yang kau lakukan padaku kemarin!!" Bentak Hyeri dengan tatapan mautnya berjalan kearah Baekhyun. Baekhyun mulai ketakutan, tangan Hyeri sudah terangkat keatas untuk dipakai di luncurkan di wajah Baekhyun akan tetapi Junmyeon segera menghalangi perlakuan Hyeri.

"Lepaskan tanganku atau kau akan terluka!" Ancam Hyeri menahan kekesalannya .

"Hyeri-ya, jangan terlalu memaksakan dirimu! " . Hyeri tertawa geli mendengar itu ia segera memutar tangan yang di pegang Junmyeon dan memutar posisi untuk membanting Junmyeon dan alhasil ia berhasil membanting Junmyeon. Hal itu semakin membuat kelas heboh.

"Kekuatan Oh Hyeri telah kembali" teriak salah satu teman sekelas mereka.

"Hyeri-ya! Kau tak ingat kemarin aku memelukmu" umpan Yifan. Hyeri segera tersenyum evil dan melangkah mendekati Yifan . Baekhyun langsung menghembuskan nafas bersyukur. Ia berjalan dengan langkah tegasnya dan tatapan santai nan angkuhnya.

"Kau bilang apa?" Geram Hyeri dengan angkuhnya.

"Kau terlihat pasrah saat aku akan mengancam untuk menciummu. Apakah kemarin kau hanya berpura-pura takut! Dasar wanita Ular!" Plak! Satu tamparan masuk dalam pipi Yifan dengan Kuat.

"Berani sekali kau lakukan hal itu Padanya!" Bentak Hyeri dengan puncak dari emosinya. Yifan terbakar emosi karena tamparan itu. Matanya seakan memerah ia mendorong tubuh Hyeri dengan kuat di tembok. Kini ia menahan emosinya karena dia tahu bahwa sekejam-kejamnya Hyeri ia adalah wanita akan tetapi tamparan itu membuat Yifan melupakan bahwa Hyeri adalah wanita. Ia mengambil kerak baju Hyeri kini Yifan lebih kuat dari Hyeri. Ia hendak menampar Hyeri akan tetapi ia pun akhirnya sadar bahwa Hyeri adalah wanita .

Hyeri tidak menyia-yiakan kesempatan itu untuk mendorong tubuh Yifan dan mendendangkan Dnegan tendangan andalannya. Sehingga Yifan terpental jatuh. Yifan berusaha berdiri. "Kemarin itu siapa, Hyeri yang kemarin bukan Hyeri yang sekarang dan..." Yifan melihat kedua lengan Hyeri yang tak ada bekas luka sama sekali dan juga lututnya.

"Dimana Hyeri yang kemarin!!!" Bentak Yifan .

"Aku bertanya apa yang kau lakukan lagi pada Hyeri kemarin!!" Bentak Hyeri mengatakan seakan-akan ia bukan Hyeri yang kemarin.

"Jadi kemarin bukan dirimu, apakah kau punya dua kepribadian " ejek Yifan membuat Hyeri berlari dan lompat menerjang tendangannya. Kini Hyeri tak pusing apa dia memakai rok atau tidak ia syukur memakai celana pendek .

Yifan mendekatinya dan memutar tangan Hyeri. Ia telah membaca gerak -getak Hyeri dan telah menguasai gerakan yang akan di lakukan Hyeri. Ia memegang kedua tangan Hyeri kebelakang sehingga membuatnya menjerit kesakitan dan tak bisa bergerak ia hendak menendang titik vital Yifan akan tetapi Yifan tidak memberikan nya ruang.  Bagaimanapun Hyeri adalah wanita ia juga tidak terlalu kuat dari Yifan yang juga menguasai ilmu bela diri.

Yifan memegang kedua tangan dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya melingkar pada pinggang Hyeri sehingga membuatnya tak nyaman. "Apa yang kau rasakan, apa sekarang kau sadar sekarang bahwa sekarang kau adalah seorang wanita?" Bisik Yifan tepat di belakang telinga Hyeri.

"Lepaskan aku!" Bentak Hyeri berusaha merontah .

"Uwahhh! Jika terlihat begitu , seperti mereka sedang mesraan" seru teman-teman mereka yang menutup pintu rapat Agara tidak ada guru atau murid-murid lainya yang melihat.

Yixing tak suka melihat perlakuan Yifan pada Hyeri ia melepaskan pegangan Yifan pada Hyeri .

"Ada apa!!!" . "Berhenti melakukan hal itu itu padanya!" Bentak Yifan kesal karena Hyeri telah terlepas dari genggamannya.

"Aku tak membutuhkan bantuanmu!" Geram Hyeri tak mau menjatuhkan jati dirinya. Hyeri pergi keluar kelas dengan perasan di lecehkan. Seragamnya juga sudah berantakan dan kancing atasnya sudah copot dua sehingga dadanya yang putih terpampang. Juga baju bagian lengannya robek.

Ini pertama kalinya Hyeri berkaca-kaca dan keluar dalam keadaan menangis. Yixing segera mengambil jasnya dan berlari mengikuti Hyeri.

Hyeri berhenti di sebuah tanggah yang sepi dan menangis di sana. Yixing duduk disampingnya dan membaluti tubuh Hyeri dengan jas seragamnya. "Apa kau puas melihatku dipermalukan seperti itu" ujarnya berkaca-kaca. "Hyeri-ya maafkan perlakuan Yifan padamu"

"Tapi dia melecehkan Hyerim!" Kata itu keluar begitu saja dari mulut Hyeri dan membuatnya terdiam. "Maksudku, padaku" ubahnya

"Aku sudah tahu, kemarin itu bukan Hyeri tapi itu adikmukan"

"Kau tahu darimana?"

"Karena dia memang bukan Hyeri yang kukenal" jawab Yixing melihat kebawah.

"Bisakah kau bertanya? " .

"Euhmm" dengus Yixing

"Apa Yifan melakukan selain yang dia katakan pada Hyerim?"

"Aku tak tahu, ia terlihat begitu ketakutan. Ia juga sering menangis " . Kata Yixing ."..aku jadi semakin bersalah pada Hyerim karena harus berusaha menjadi diriku"

Hyeri kembali ke Rumahnya untuk menemui Hyerim, ia sudah menunggu lama untuk itu. Beberapa saat kemudian Hyerim telah tiba di Rumah. Hyeri langsung datang memeluknya. "Maafkan aku yang egois padamu Hyerim-ah" peluk Hyeri pada Hyerim yang baru saja tiba. "Mengapa kau tak mengatakan bahwa mereka membuatmu ketakutan maafkan aku, hyerim-ah bilang padaku siapa saja yang berbuat kasar padamu?"

"Tidak ada. Sudahlah Hyeri eonni biarkan mereka, jangan pernah berurusan dengan mereka" pintah Hyerim.

"Sepertinya mereka menyakitimu , apakah karena itu kau terluka?"

"Aniyo. Ini karena aku,.." kata Hyerim dengan canggungnya .

"Mereka menyakitimu" kata Hyeri langsung pada inti. "Siapa saja mereka?"

"Sudahlah, aku terluka karena aku sendiri tak ada yang menyentuhku sungguh"

"Baiklah kalau begitu besok gantikan aku disekolahku!" Tukas Hyeri sedikit mengagetkan Hyeri.

"Ta-tapi,.." gugup Hyerim

"Kau terlihat ketakutan, berarti ada yang menyentuhmu"

"Ba-baiklah besok aku akan pergi ke sekolahmu dan aku akan membuktikan bahwa tidak ada yang menyentuh atau mengganguku, mereka semua takut padaku" kata Hyerim dengan ragu-ragu.

Hyeri tersenyum tapi tak mempercayai apa yang dikatakan Hyerim padanya. Pada keesokkan harinya, Oh Hyerim menggantikan Hyeri sedangkan Hyeri mengantikan Hyerim di sekolahnya. Hyerim berharap agar Hyeri jangan memperlakukan teman-temannya dengan kasar.

***

Hyerim melangkahkan kakinya dengan gugup, baru dua hari saja ia mengantikan Hyerim ia terus tercegat oleh Pangeran-pangeran dingin itu. Saat berjalan menuju kekelasnya ia bertemu dengab Yixing ia membuntutinya dari belakang, karena sadar ada yang mengikutinya Yixing berbalik untuk melihat siapa yang mengikutinya. "Hyeri" serunya.

Hyerim tersenyum, tanpa memberitahukan Identitasnya Yixing langsung menganggukkan kepalanya. Jalanlah terlebih dahulu .

Yifan yang sedari kemarin mencari-cari Hyeri tak ketemu ia dengan cepat melewati Yixing dan menangkap tangan Hyerim serta menyeretnya pergi ke atap. Yixing hendak mencegat hal itu untuk menolong Hyerim akan tetapi. Yixing tak kuasa untuk menolong Hyerim . "Kumohon jangan sakiti aku, kumohon lepaskan aku. Kumohon" ucap Hyerim berusaha merontah. Yifan semakin emosi kini ia tak akan tertipu lagi atas akting Hyeri selama ini yang pura-pura lemah setelah itu ia mencari-cari gara-gara untuk melawan Yifan.

Sesampainya di atap~

"Yifan-ah. Kumohon jangan sakiti aku, kumohon maafkan aku. Jika aku berbuat salah padamu" mohon Yifan. Yifan menjatuhkan pandangannya untuk melihat lengan Hyerim. Tidak mungkin. Bekas itu ada lagi ia melihat kebawah lutut Hyerim dan ada bekas memar di sana. Tidak mungkin dalam sehari luka itu bisa hilang dan muncul kembali.

"Lihatlah aku sekarang!" Bentak Yifan berapi-api. "Kau!. Kau siapa?!"

Hyerim menatap ketakutan Yifan, tatapan itu tidak dibuat-buat. Yang di ingat oleh Yifan tatapan Hyeri sebenarnya tidak seperti itu. Mana mungkin tatapan tajam Hyeri tak bisa dilupakannya.

"Kau siapa aku bilang!!!!" Sentak Yifan seperti mengaung di hadapan Hyerim yang mulai gementar ketakutan. "Kau seperti bukan Oh Hyeri , k-kau siapa!"

"Seseorang Tolong aku! Seseorang Tolong aku" teriak Hyerim dalam hati .

"Tolong jangan membentakku seperti itu, k-kau membuatku ketakutan. Jika aku berbuat salah kumohon maafkan aku" kata Hyerim meneteskan airmata.

"Jiss" cibir Yifan. "Kau ingin menjadi artis? Kau pandai sekali berakting, sampai aku binggung apakah kau Hyeri Atau bukan. Kemarin kau berlaku kasar padaku sekarang kau berlaku layaknya kemarin lusa. Kau membuatku binggung" . "Sudahlah jangan berakting lagi!! Bukankah disini tempat kita untuk melanjutkan perkelahian kemarin? "

Tangan Hyerim meraih kemeja Yifan. "Jika aku mengatakan sesuatu apakah kita akan menghentikan semua ini?"

"Haha kau ingin menyerah?!" Ejek Yifan.

"Bukan seperti itu, masalahnya aku bukanlah Oh Hyeri " mendengar kata itu Wu Yifan tertawa akibat merasa lucu dengan apa yang disampaikan oleh Oh Hyerim. "Sampai segitu takutnya kau padaku Oh Hyeri dan kau mengatakan kau bukan Oh Hyeri , lalu kau siapa jika kau bukan Oh Hyeri!?" Ejek Yifan.

Tangan Yifan diangkatnya tinggi -tinggi Hyerim langsung menutup matanya karena ketakutan. Yifan langsung di buat mati kebingungan . Ia menurunkan tangannya lagi, ia melangkah mendekati Hyerim yang menutup matanya penuh ketakutan. "Kumohon jangan membuatku binggung , kumohon jujur jangan berakting lagi. Tunjukkan dirimu yang sesungguhnya " pintah Yifan sedikit memohon .

Hyerim membuka matanya dengan perlahan -lahan. "Bisakah kalian akur, kumohon jangan bertengkar lagi. Kumohon maafkan Oh Hyeri tentang apa yang dilakukan Hyeri padamu. Dia hanya tak ingin terlihat lemah hingga dia tak sadar bahwa ia adalah seorang wanita. Wu Yifan maafkanlah Oh Hyeri " ungkap Hyeri dengan Tulus.

"Jangan berakting di dalam berakting, sudahlah Oh Hyeri cukup sampai disini!!" Bentak Yifan kuat karena merasa di permainkan. "Kita selesaikan perkelahian kemarin"

Hyerim langsung segera melarikan diri dengan kuat ia menuruni tangga. "Gadis ini, dia membuatku binggung dan mencapai puncak emosiku" cibir Yifan mengejar Hyerim. Hyerim berlari tanpa arah. Ia harus menjauh dari Yifan dan harus mencari Zhang Yixing karena dia satu-satunya orang yang bisa membantunya.

Yifan terus mengejarnya dari belakang. Mereka saling kejar mengejar. "Zhang Yixing kau dimana? Kumohon selamatkan aku!" Jeritnya dalam hati. Saat itu Jong in sedang berjalan dengan Kyungsoo dan ia menabrak Jong in. Mereka saling terpental karena Hyerim berlari sangat cepat. Karena terjatuh Hyerim segera bangun kembali akan tetapi Yifan telah menemukannya . Yifan yang tak jauh berjalan menghampiri Hyerim. Hyerim segera berlindung di belakang Jong in.

"Selamatkan aku kumohon" ujarnya memohon dan berlindung di belakang Jongin . Kyungsoo dan Jongin tentunya tidak dapat berbuat apa-apa malahan mereka mati kebingungan .

"Oh Hyeri , kumohon jangan pura-pura ketakutan dan kemarilah, kita lanjutkan yang kemarin" mendengar ancaman itu Hyerim ketakutan dengan dashyat dan menangis. Bersembunyi di belakang Jong In.

"Jong in ah kumohon selamatkan aku" Jong in masih memandangnya dengan binggung. Yifan mempercepat langkahnya dan menangkap lengan Hyerim sehingga membuatnya terkejut seperti ia tersengat listrik. Nafasnya memburuk tiba-tiba seluruh tubuhnya tak bertenaga akhirnya Hyerim pingsan karena hal itu. Yifan segera menangkap tubuhnya yang jatuh tiba-tiba.

"Oh Hyeri! oh Hyeri ! Jangan berpura-pura, hey! Bangunlah!" Kata Yifan mulai khawatir.

Saat ia memeriksa denyut nadinya di bagian lehernya denyut nadinya semakin lemah. Ia segera mengendong tubuh Hyeri dan berlari menuju ruang UKS.

Ia membaringkan Tubuh Hyerim yang sudah lemas dan kaku tak berdaya. Guru penjaga UKS datang dan memeriksa keadaan Hyerim. "Dia terlihat sangat syok"

"Mworago!?" Cetus Yifan tak percaya. Ternyata Hyeri beneran ketakutan. "Apakah dia tidak berpura-pura?"

"Bagaimana berpura-pura sebaiknya kita membawanya kerumah sakit sekarang" Hyerim yang setengah sadar langsung meraih tangan Guru penjangkauan UKS itu.

"Andwaeyo" katanya dengan lemas.

"Oh Hyeri "

"Biarkan aku istirahat sebentar, aku baik-baik saja" ujar Hyeri dengan parau . Ia melakukan itu agar Hyeri tidak berkelahi lagi dengan Teman-temannya agar ia bisa membuktikan bahwa ia tidak di perlakukan kasar oleh musuh-musuh Oh Hyeri.

Yifan langsung duduk disampingnya Hyerim. "Karena ini salahku, aku akan menemaninya sampai ia benar-benar baikkan"

"Baiklah karena ini salahmu jadi kau harus menemaninya!" Ujar sang Guru UKS meninggalkan mereka berdua.

"Maafkan aku Hyeri ya" kata Yifan setelah Guru itu sudah tak berada di dalam sana. Hyerim tersenyum dan melanjutkan istirahatnya.

Yifan terus memandangi wajah pucat Hyerim dengan perasan bersalah tercampur aduk dengan kebingungan. Mengapa tadi ia mengatakan sesuatu itu seperti ia bukan Hyeri. "Ah! Menyebalkan saja. Sudah beberapa hari ini kau membuatku berpikir" gerutuknya dengan kesal.

"Kau mau aku mengatakan sesuatu padamu" kata Hyerim yang terlihat masih menutup matanya.

"Istirahatlah"

"Aku bukanlah Oh Hyeri, aku adalah Oh Hyerim " jujur Hyerim .

"Karena kau syok berat jadi otakmu mulai sedikit mendapat tegangan dan akhirnya kau menjadi tidak waras. Jadi istirahatlah !" Celoteh Yifan .

"Aku serius" Hyerim membuka kedua kelopak matanya .

"Aku Oh Hyerim adik Oh Hyeri . Aku datang karena ingin menggantikan posisi Hyeri untuk sementara waktu aku melakukan ini karena Hyeri tak mau ia melewatkan ujiannya karena kondisinya. Saat itu ia sedang sakit jadi ia memintaku untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Dan kini aku datang sebagai dia. Aku datang juga untuk meminta maaf atas kesalahan  yang ia perbuat , aku tahu dia tidak memintanya tapi apapun itu tolong jangan membenci kakakku ia begitu karena ia tak mau di bully oleh orang sekitarnya karena ia sering sakit- sakitan dan Terlihat  menyedihkan. Jadi kumohon sebagai adiknya jika ia pernah memperlakukanmu dengan kasar tolong maafkan dia"

"Kumohon jangan membuatku binggung" picis Yifan membuang wajah kearah lain.

"Aku akan kembali tidur pergilah jika kau ingin kembali ke kelas. Karena aku akan istirahat" kata Hyerim mulai menutup matanya.

Memang terlalu membingungkan jika di pikirkan menggunakan akal sehat. Tapi perlahan demi perlahan Yifan mulai mengerti. Ternyata yang berada tepat di depannya hanyalah kembaran dari Hyeri. Ia juga mengerti karena kenapa sampai Hyeri berbuat begitu karena ia tak mau dikasihani dan dianggap lemah oleh orang lain . Akan tetapi apakah terlihat kuat Dimata orang lain lebih baik?

The End

Thanks For reading guys...

Vote...


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C4
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión