Setelah perjalanan yang panjang, kami berdua telah sampai menuju ibu kota Shenron. Saat memasuki gerbang utama kota aku melihat sekeliling dipenuhi oleh para pedagang yang sedang mempromosikan barang – barang yang mereka jual, aku bertanya kepada Frederic.
" Paman Frederic, bila boleh tahu kenapa banyak sekali pedagang yang berada di sini dan juga sepertinya ada banyak penjaga yang berjaga – jaga di sekitar sini "
Aku bertanya kepada frederic, ia yang tadinya sedang melihat suasana diluar juga langsung melihat kearahku dan menjelaskan keadaanya.
" Yah, seperti yang kamu lihat lock. Diluar sana sedang ada persiapan untuk perayaan hari jadi kerajaan kita yang ke 690 tahun, dan akan dilaksanakan setelah musim semi ini. Jadi seperti yang kamu lihat sudah banyak pedagang yang bermaksud untuk menjajakan barang dagangan mereka dari awal agar pada saat waktu perayaan mereka dapat menikmati secara leluasa. "
Jelas Frederic secara mendetail. Aku juga bertanya kepada fredric tentang beberapa hal,
" Apakah, para pejabat dan petinggi militer akan datang juga ? bagaimana bila kedua orang tuaku tidak datang ? "
Aku bertanya hal tersebut, lalu muka frederic tersenyum dan memulai pembicaraan kepadaku.
" Tentu saja lock, apakah kau lupa ? ayahmu adalah kerabat dekat kerajaan dan juga jendral besar kemiliteran kita, bahkan ibu mu merupakan sage di sini. Yang berarti keberadaanmu juga sebuah ' istimewa ' mungkin setara dengan anggota kerajaan "
Mendengar ucapan dari Frederic aku merasa kagum kepada ayahku, yang ku ketahui ayahku hanyalah seorang prajurit dan juga ibuku seorang penyihir, bila di pikir – pikir lagi memang benar bila ayahku kerabat dekat anggota kerajaan karena posisinya sebagai duke. Sayangnya selama 7 tahun terakhir aku tidak mengetahui siapa saja anggota kerajaan, mungkin aku akan bertanya kepada Frederic saja karena sepertinya ia merupakan orang penting di kerajaan ini.
" Maaf Paman, bila tidak keberatan apakah paman ada beberapa info tentang anggota kerajaan ? aku sempat pergi expedisi selama 7 tahun jadi aku tidak mengetahui informasi secara mendetail "
Tanyaku secara singkat kepadanya, dia dengan muka serius menjawab
" Kerajaan kita di pimpin oleh Raja Leonhart von Wortenia, dan ratu Elizabeth Von Wortenia, karena kebijakan mereka berdua sekarang kerajaan kita semakin maju, coba kamu lihat sekelilingmu pasti diantara pedagang tersebut adalah manusia. "
Dengan cepat aku melirik ke arah kaca kereta kuda dan melihat keadaan di luarr, benar saja aku melihat banyak manusia di sana sini dan pedagang manusia
" Kenapa ada manusia ? "
Aku bertanya kembali kepada Frederic
" Sekarang kerajaan kita merupakan pihak netral dan menerima ras lain selain elf maupun alv, ini terjadi karena kita kekurangan tenaga kerja dan juga raja menginginkan kita terbuka terhadap dunia luar agar kita dapat menemukan kebenaran sejati. Meskipun raja berkata kebenaran sejati aku sama sekali tidak mengerti maksudnya, oleh karena itu aku merekrutmu untuk menjadi peneliti di sekolahku agar dapat membantu pekerjaanku. "
Aku terkejut mengetahui bahwa ras elf yang memiliki harga diri yang tinggi dapat menerima manusia secara umum, memang mungkin ada beberapa dari mereka yang menolak, tetapi pasti ada jalan untuk dapat menyatukan mereka.
" Baiklah Paman, aku akan membantu anda mengajar di sekolah Zesta dan menghasilkan murid – murid yang dapat di andalkan dalam kerajaan kita "
Frederic tersenyum kepadaku, dan membalas jawabanku.
" Baiklah, kita sudah sampai di Akademi khusus bangsawan Zesta kerajaan Wortenia " aku melihat diluar dan membuka pintu dari kereta kuda ini, dan Frederic menepuk pundak ku dengan pelan sembari berkata
" Aku akan menantikan mu mengajar murid murid kami, lock ".
Kami berdua pergi keluar dari kereta kuda dan menuju kedalam akademi, kami tiba di depan gerbang akademi yang besar ini. Mungkin saja di dalam akademi besar ini ada fasilitas yang memadai seperti yang dikatakan oleh frederic, mungkin disini aku akan dapat mengumpulkan berbagai informasi dari benua eolian ini dan mengetahui informasi tentang negara – negara lain.
Saat kami memasuki gerbang yang sudah di buka oleh petugas penjaga akademi, aku mengikuti langkah dari frederic dan tanpa kusadari kami berdua sudah menuju bangunan yang besar.
" Kita akan masuk ke sini lock, ini adalah Bangunan Khusus pengajar. Disini terdapat ruang asrama untuk para pengajar dan ruang kerja mereka, karena kamu akan menjadi pengajar di akademi ku jadi kamu akan tinggal disini untuk kedepannya. "
Ucap dari Frederic, sungguh tempat yangn bagus karena disini terdapat ruang kerja juga. aku kagum karena frederic menyiapkan tempat untuk pengajar berada, mungkin di tempat ini aku dapat bebas dalam melakukan sesuatu,
Itulah yang aku pikirkan tadinya, setelah berada disini selama 5 hari aku telah menandatangati dokumen dan beberapa tes agar dapat menjadi pengajar. Semua nya sudah selesai kemarin, sekarang aku hanya perlu mandi dan membersihkan diri dan memandikan badan shiro karena dia sudah membantuku menyiapkan semua kebutuhanku selama 5 hari terakhir.
" Shiro, siapkan pemandian. Aku ingin mandi dan kamu juga perlu di bersihkan, sudah beberapa hari aku sangat lelah di kamar ini tidak pernah keluar dan hanya ada tumpukan kertas di depan ku "
Ucapku dengan nada kesal dan muka cemberut, shiro yang mendengar perintahku langsung pergi ke kamar mandi dan mulai mempersiapkan pemandian untuk ku. Setelah menyelesaikan dokumen terakhir aku mengusap usap muka ku yang kasar karena mantra stamina serta mantra tahan lelah yang mengakibatkan mentalku sedikit terganggu.
" Master, pemandian sudah saya siapkan. Bila anda berkenan saya akan merapikan dokumen tersebut agar tidak ada kesalahan didalamnya "
Shiro mendekati meja ku dan mulai merapikan tumpukan dokumen yang berantakan di atas meja ku, karena aku sudah tidak tahan dengan kelelahan ini aku menarik shiro menuju pemandian untuk membersihkan diri.
" Shiro, kembalikan wujudmu aku akan membersihkanmu "
Perintahku kepada shiro dan dia berubah menjadi wujud elementalis fox namun dengan ukuran versi mini jadi badannya yang besar dapat membuatku dengan mudah membersihkannya, aku mengajarkannya cara mengkompres sihir dan dari hasil latihannya nampaknya sudah terbukti yaitu ia dapat menyesuaikan tubuhnya, karena pada umumnya seekor elementalis fox akan berukuran besar bila dia semakin kuat.
Akhirnya aku dapat memanjakan diriku, dengan membersihkan bulu – bulu dari shiro dapat membuat stess ku turun karena sangat halus dan lembut. Membersihkan diri merupakan kewajiban bagi mahluk hidup agar mahluk tersebut terlihat lebih baik entah itu manusia, dwarf, elf, maupun hewan.
Selesai membersihkan diri, aku bersiap – siap untuk menemui frederic di lantai 4 tempat dimana kepala akademi tinggal untuk menyerahkan formulir dan dokumen – dokumen yang sudah aku isi selama 4 hari terakhir. Aku memerintahkan shiro agar tetap dikamar dan membersihkan kamar selagi aku memakai baju bersih dan rapih untuk menghadap ke frederic.
Aku membuka pintu ruanganku,
" Brakk,... " , seseorang wanita menabrak ku, semua dokumen yang ada didalam pelukanku berhamburan kemana – mana akibat kejadian barusan. Aku merapikan baju ku dan segera melihat kedepan namun yang kulihat hanya pinggul wanita tersebut karena penasaran aku menaikkan pandanganku.
Aku melihat seorang wanita dengan rambut yang di kuncir ponytail dengan kacamata yang membuatnya terlihat semakin dewasa, tanpa sadar aku hanya memandanginya karena terpesona olehnya.
" Permisi tuan, apakah anda tidak apa – apa ? "
Suara lembut yang membuyarkan lamunanku, aku terkejut karena dia memanggilku.
" Saya baik – baik saja, tadi merupakan kesalahan saya karena tidak fokus dan menabrak mu "
Jawabku pelan sembari bangun dan mengambil dokumen yang berbamburan di lantai. Tanpa sadar dia mulai membantuku mengambil dokumen – dokumen ku, karena aku merasa tidak enak aku menyuruhnya untuk dibiarkan saja.
" Ah, nona maaf. Anda tidak perlu sampai membantuku seperti itu, ini murni kesalahanku karena terburu – buru "
Dia sontak melihat wajahku dan terkaget karena tepat di sampingku ada shiro yang berwujud manusia hewan atau beast kin, aku juga panik karena biasanya wanita bangsawan pasti akan membenci beast kin. Aku berdiri dan memegang beberapa dokumen yang terjatuh dan shiro sedang mengumpulkan sisa dokumen yang masih berserakan
" Nona, maaf bila membuat anda bingung. Nama saya adalah Lockhart von Warnfort dan yang disebelah sana adalah shiromaru salah satu pengikutku. Mulai saat ini aku akan menjadi pengajar di akademi ini mohon bimbingannya "
Aku mengalihkan pembicaraan dan memberi salam ala bangsawan, rupanya dia juga tersadar akan hal itu dan juuga memperkenalkan dirinya kepadaku.
" Maaf bila terlambat mengenalkan diri, aku adalah pengajar senior. Namaku Eleine Reaster, bila kamu ada sesuatu yang tidak di ketahui datanglah kepadaku. ruangan ku berada di lantai 3, nomer 11. Sampai bertemu lagi "
Dia pamit kepadaku, mungkin saja dia ada kelas yang harus ia masuki. Semua dokumen sudah kembali ke tanganku dan aku menyuruh shiro untuk kembali ke kamar dan bersih – bersih, sedangkan aku akan menuju ruang frederic untuk menyerahkan formulir dan dokumen ini sehingga aku dapat secara resmi menjadi pengajar di akademi zesta ini.
Dalam perjalanan menuju ke ruang frederic aku menaiki tangga dari lantai 2 ini menuju lantai 4. Selama perjalanan aku memikirkan wanita tadi, wajahnya sangat familliar terhadap ku. Rambut ungu nya membuatku ingat akan kepada seseorang tapi siapa itu, aku lupa dan tidak bisa mengingat itu. Tanpa kusadari aku sudah berada di depan ruang Frederic, di atas sana bertuliskan ruangan kepala sekolah.
Aku mengetuk – ngetuk pintu tersebut agar memberitahunya kedatanganku.
" Masuklah. " suara frederic yang tidak asing bagiku terdengar dari dalam ruangan tersebut, aku membuka pintu dan memasuki ruangan itu. Aku memasuki ruang tersebut dan duduk di bangku depan meja kerjanya yang telah ia sediakan, saat itu juga aku menyerahkan formulir beserta dokumen – dokumen yang ia minta.
Disamping itu. Eleine yang menyadari kehadiran sosok lelaki yang telah ia tunggu selama 7 tahun belakangan ini muncul dihadapannya secara langsung membuat ia sangat terkejut, saat perkenalan tadi ia menyadari wajah dari lock. Namun ia sangat kecewa karena lock tidak mengingat sama sekali tentang eleine, sosok wanita yang sudah menunggunya sangat lama.
Saat perkenalan dengan lock di lorong tersebut eleine sempat gugup dengan kehadiran lock, namun ia mempertegas bahwa ia sekarang adalah pengajar dari akademi zesta. Setelah perkenalan eleine terkejut dengan kehadiran dari sosok beast kin dari ruang lock, saat terkejut ia juga di panggil oleh lock. Ia merasa tidak enak dengan situasi dan tidak ingin kehilangan muka dari lock dia langsung pergi dari tempat tersebut dan menuju keluar untuk ke kelas yang akan ia masuki di gedung utama.
Setelah menyerahkan semua dokumen serta formulir yang sudah aku isi dengan teliti, frederic membaca formulir dan beberapa dokumen penting. Di saat itu juga rawut wajahnya berubah yang tadinya terlihat sedikit tegang sekarang terlihat cerita
" Bagus lock, dengan ini kamu dapat mengajar di sekolah ini. Kamu akan kuberikan izin khusus untuk ruang penelitian yang akan kuberikan kepadamu, semoga disana kamu dapat melakukan hal yang bermanfaat "
Aku senang, sekarang aku mendapatkan salah satu fasilitas yang berada di akademi zesta yang merupakan akademi terbaik di negara kesatuan wortenia. Karena aku senang aku berbicara kepada frederic tentang apa yang membuatnya khawatir
" Terima kasih paman atas dukungannya. Bila aku boleh tahu, hal apa yang membuatmu khawatir paman ? rawut wajah mu seperti sedang mencemaskan sesuatu "
Aku mencairkan suasana hati frederic yang tadinya sedikit suram, sekarang mimik wajahnya sedikit murung dan mulai berbicara kepadaku
" Lock, kamu mungkin tahu bahwa negara kesatuan wortenia kita sudah merdeka. Tetapi sebenarnya di garis depan negara kita yaitu di daerah terdepan yaitu ballan, raja kita baru saja mengirim 30.000 prajurit untuk mempertahankan tempat itu dari serangan kekaisaran saveria. Raja saveria merupakan raja tiran yaitu William von Saveria. Aku pikir mungkin saja mereka dapat menembus pertahanan dari ballan karena jendral yang memimpin musuh adalah Michel Abraham sang jendral muda jenius yang menduduki posisi jendral besar hanya dalam kurun waktu 6 tahun. Bahkan ia menjadi calon 3 jendral besar agung dari saveria. "
Entah mengapa percakapan yang dimulai olehku yang hanya ingin mencairkan suasana malah menjadi berat seperti ini. Memang dari yang ku ketahui bahwa jendral besar merupakan posisi tertinggi dalam militer, namun bagaimana ia bisa menjadi jendral besar itu merupakan sebuah kesuksesan besar baginya. Jendral besar memiliki kekuatan yang berlimpah dan pengalaman militer yang banyak, pasti si jenius Michel Abraham ini berbahaya dan aku harus berhati – hati dengan pergerakanku untuk saat ini.
Mendengar hal itu dari pembicaraan tadi aku mulai berspekulasi bahwa hal tersebut pasti sudah direncanakan karena perayaan kesatuan wortenia sedikit lagi, jadi wajar saja bila barisan depan lengah terhadap serangan dadakan
" Apakah tempat yang diserang oleh jendral tersebut berhasil ditaklukan ? bagaimana kondisi ballan sekarang ? "
Aku bertanya lebih jelas kepada frederic agar dapat sedikit gambaran tentang peperangan ini.
" Kota ballan aman, tapi benteng berserta kastil rose sudah di tangan musuh. Bila kita ingin memperluas wilayah hanya disana saja tempat yang cocok untuk menyuplai perbekalan karena disana strategis yang terletak di tengah – tengah perbatasan. Sebelah timur merupakan negara lunaria milik kesatuan beastkin sedangkan di sebelah barat adalah kekaisaran Saveria. Didepan kastil juga terlihat jelas disana adalah Beast mountain. Mau bagaimanapun disana adalah tempat paling strategis untuk melihat pergerakan dari 3 tempat tersebut. "
Suasana makin tegang karena percakapan ini semakin mengarah ke peperangan, sesungguhnya aku masih ragu bila ikut perang. Bila aku ikut peperangan harus pihak mana yang akan ku bantu, karena musuh ku berada di pulau seberang utara dari negeri Zhao yaitu Kepulauan iblis.
" Baguslah masih aman, karena putri dari kota ballan merupakan teman dekatku sebelum aku pergi berpetualang "
Tiba – tiba aku berbicara seperti itu karena mengingat wanita yang lebih tua dariku tetapi selalu ada untukku saat aku sedang sedih karena terluka saat latihan bersama Zeke dulu. Ah, ingatan masa laluku dengannya membuatku bisa berfikir dengan tenang.
" Ah, Puteri dari ballan. Aku kenal dia "
Aku terkejut dengan pernyataan dari Frederic. Karena aku terkejut aku berdiri dan menggertak meja pelan
" Haaa. ? kenal ? bagaimana dia sekarang? Apakah baik – baik saja ? "
Frederic terkejut dengan reaksiku, dia menyuruhku duduk kembali dan memberitahuku bahwa.
" Putri Ballan, yaitu Eleine Reister adalah salah satu pengajar senior kelas sihir tingkat 3 di akademi kita. Dia berada di ruangan 11 lantai 3, disanalah kamu dapat menemukannya. "
Dia memberitahukannya kepadaku,
" Tunggu dulu.. aku sepertinya mengingat sesuatu "
Dia bilang eleine, aku mengingat nama tersebut seperti tidak asing dan baru saja sepertinya ada wanita yang memperkenalkan diri. Dan dia memperkenalkan diri bahwa dia pengajar disini. Iya, dia merupakan eleine aku yakin. Mulai dari tatapan wajahnya yang dingin, rambut berwarna ungu, aku yakin rambut panjangnya itu pasti sudah dikuncing ponytail yang membuat aku tidak mengenalinya adalah karena dia memancarkan aura seorang wanita dewasa.
" hahahaa... hahaha.. hwaa.... "
Aku tertawa secara pelan, namun dada ku terasa sangan sakit. Tangan kiriku menyentuh hatiku yang berada di dadaku dan mencengkramnya.
" Kenapa ini sakit . "
" kheenapa.. "
Suaraku makin tidak jelas karena tanpa aku sadari aku sudah menangis, tangan kananku menutupi kedua mataku. Aku sungguh malu karena menangis di depan frederic yang merupakan kepala akademi disini, sungguh aib bagiku melakukan sesuatu seperti ini. Tapi entah kenapa hatiku sangat sakit, dan juga sudah lama sekali aku tidak menangis, entah mengapa hal itu membuatku sedih hanya dengan membayangkan wanita tersebut.
" mwaa.. hmmff. Maafkan aku paman, aku sudah lama sekali meninggalkannya namun aku malah tidak mengenaliinya saat pertama kali bertemu. Hal ini menodai harga diriku sebagai lelaki "
Aku berhenti mencengkram dadaku dengan tangan kiriku dan tangan kananku membersihkan air mataku yang tersisa dari pipi ku, aku sungguh malu dengan kejadian ini.
" Maafkan aku paman, karena waktu sekarang sudah senja aku harus kembali keruanganku agar untuk esok hari aku dapat melakukan tugas dengan baik "
Aku berpamitan kepada frederic.
" Baiklah sana, jangan menangis di depan wanita. Karena itu merusak harga dirimu lock. Kakakaka, masa muda gitu loh "
Frederic mengijinkanku pergi ditambah aku pun kena sedikit candaannya, karena waktu sudah sore dan ingin gelap. Aku pergi kembali keruanganku yang berada di lantai 2. Aku menuruni tangga, saat melintasi lantai 3 aku berfikir untuk menuju ruangan 11 yaitu ruang milik eline.
Tetapi aku tidak berani melihat wajahnya kembali karena malu tentang kejadian tadi saat tabrakan di lorong, sungguh malunya aku. Kenapa jadi lelaki harus ada perasaan risih akan hal ini, padahal hanya tinggal kesana dan bicara dengannya. Jauh didalam hatiku aku sangat ingin bertemu dengannya lagi, namun aku juga malu bila bertemu dengannya. Mungkin ini yang sering di sebut orang – orang sebagai 'Gengsi', kenapa lelaki harus gengsi ya ampun.
Kepalaku pusing karena memikirkan hal itu hingga aku terdiam di tangga lantai 3 selama 3 menit, aku memutuskan untuk kembali ke ruanganku untuk menenangkan diri. Aku menuruni tangga ke lantai 2, aku menuju ruanganku dan di depan pintu kamarku aku melihat sosok wanita itu. Wanita terebut adalah sosok yang aku tabrak tadi karena tidak fokus, ya ampun itu adalah eleine. Apa yang harus kulakukan badanku sudah tidak bersih lagi, dan juga kenapa wanita itu agresif sekali dan berada di depan ruanganku serta apa yang harus aku lakukan. Ah, dia melihat ke arahku. Dia tersenyum, ya aku harap yang sudah terjadi ya terjadilah. Dan demikian juga aku berjalan menuju ke arahnya