Ivanka hamil tentu saja dia sangat bahagia. Apa yang di takut kan nya tidak terjadi. Dia hanya perlu menjaga dirinya dengan baik untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Tapi mengingat pekerjaan nya yang luar biasa, rasanya mustahil dia bisa mendapatkan istirahat yang cukup.
"Yank... seperti keadaan ku akan sedikit sulit. Pekerjaan ku setumpuk, dan aku beberapa hari ini sering mual-mual, di tambah lebih cepat lelah. Apa yang harus kulakukan?."
"Bagaimana kalau kamu berhenti bekerja ?".
"Tidak, aku ingin tetap bekerja. Selain bisa membantu menabung untuk persiapan bayi ini kelak, aku juga ingin tetap bisa menyokong kedua orang tua ku."
"Baiklah, nanti coba bicarakan dengan Mr Song. Dan ku dengar kabar sekarang kembaran mu bekerja di departemant mu. Apa dia betul mirip dengan mu?"
"Ha..ha..
Entah lah, tapi menurut ku tidak mirip."
"Aku sudah mengajari dia banyak hal, dan yang pasti dia lebih lumayan dari pada yang sebelum-sebelum nya."
"Baguslah, tapi apa kamu tidak takut kalau dia sudah menguasai semua kamu akan di tendang oleh perusahaan ?."
"Tidak, tapi jika memang harus seperti itu berarti aku harus mengkoreksi diriku. Aku akan tetap dan berusaha lebih baik lagi."
Ryan memeluk Ivanka dengan lembut.
Istrinya memang "berbeda". Ivanka tidak pernah mau pusing dengan urusan orang lain. Dan dia hanya bekerja dengan sebaik mungkin.
Ivanka tidak bisa lagi menyembunyikan kehamilan nya. Walaupun Ivanka tidak bermaksud menyembunyikan tapi awalnya Ivanka hanya ingin dirinya, Ryan dan orang terdekat saja yang mengetahui nya dulu.
Orang di sekitar Ivanka mulai mengetahui karena Ivanka mengidam hebat. Selalu mual dan muntah.
Apapun yang masuk pasti akan keluar lagi. Ivanka selain tidak bisa makan apapun penciuman nya juga sensitif. Dia tidak bisa mencium bau yang terlalu menyengat.
Dan di perparah dengan dia selalu merasa kesal saat melihat Ryan.
Saat di mess, Ivanka selalu marah ke Ryan. Walaupun Ryan tidak bersalah apapun. Melihat Ryan duduk Ivanka akan menyuruh Ryan pergi. Dan saat Ryan pergi, Ivanka akan menelepon nya dan marah karena dia pulang tidak melihat Ryan menunggu nya di rumah.
Apapun yang dilakukan Ryan terlihat salah di mata Ivanka. Ivanka juga pernah terbangun tengah malam dan membangunkan Ryan lalu menyuruh Ryan membeli bubur kacang hijau. Ryan sudah berkeliling jauh tapi saat tiba di mess nya Ivanka sudah kembali tidur dan ketika Ryan mencoba untuk membangunkan Ivanka, Ivanka hanya menjawab : "sudah tidak mau lagi. Aku ngantuk banget, jangan ganggu tidurku!"
Untung nya Ryan mengerti kalau apa yang dilakukan Ivanka hanyalah bawaan wanita yang sedang hamil.
Mamah Ryan juga mamah nya Ivanka sudah memberi tahu Ryan hal-hal seperti itu.
Ryan tidak membenci ataupun marah ke Ivanka. Dia tetap sabar menghadapi Ivanka.
Justru Ryan kasihan melihat kondisi Ivanka.
Dia tidak berselera makan apapun.
Badan Ivanka makin kurus dan pucat.
Beruntung Ivanka bukan wanita manja. Dia tetap bisa bertahan dan tetap bisa bekerja dengan baik.
Setiap dia mual dan muntah, Ivanka akan mencoba kembali minum juga makan. Itu membuat nya lebih kuat dan bayi dalam rahim nya bisa tetap mendapatkan nutrisi.