Pipi Shen Yulang masihlah tambun dan perutnya masihlah buncit, tetapi matanya tak lagi berbinar dengan semangat seperti dulu. Sebaliknya, wajahnya sekarang tampak kuyu dan pucat.
"Kau merusak pakaianku, Nak. Kapan kau akan membayarku? Atau kau berencana kabur?" Seorang pemuda yang tampak seperti berandalan mencubit pipi Shen Yulang sambil mengejeknya.
"Kabur dari hutang bukanlah ide yang bagus, Shen Yulang. Kau tak akan aman lagi di sekolah. Bahkan jika kau meninggalkan Akademi Bela Diri Qitian, kau masih tak bisa kabur. Aku telah mencatat alamat rumahmu."
Mata pria itu menyala seperti elang yang melihat mangsanya. "Kau berasal dari Kota Donglu. He he… Tempat itu tak seperti Chang'an. Tak akan ada orang yang terkejut jika tempat itu dihancurkan oleh binatang buas."
"Kau… Kau keterlaluan. Aku bukan seseorang yang bisa ditindas dengan mudah. Aku… Aku juga memiliki orang yang bisa membantuku!"