Itu tidak termasuk hari-hari yang mengerikan saat Xia Ling disekap. Dulu, ia membuat keributan, tetapi semua perlawanan dan permintaannya yang tidak masuk akal adalah caranya untuk menyembunyikan rasa sakit hati dari Pei Ziheng.
Sekarang, pria itu mengerti.
Air mata Xia Ling diam-diam menetes di geladak.
Pei Ziheng dengan lembut menyampirkan jaket di tubuh gadis tersebut. Kain wol yang lembut memiliki aroma yang akrab bagi Xia Ling. "Xiao Ling." Suara Pei Ziheng yang lembut dan serak terdengar dari belakang. "Cuacanya dingin di luar. Kembalilah ke dalam bersamaku. Ayo... mari hidup bahagia bersama-sama."
Ia telah mengucapkan kalimat yang sama, berkali-kali sejak Xia Ling kembali padanya.