Xia Ling terdiam saat mendengar rentetan ceramah manajer barunya. Kak Mai Na benar, seorang artis sangat bergantung pada kekuatan dan kemampuan diri sendiri. Mereka wajib menjaga diri dan menghindari penyakit. Tapi flu yang Xia Ling alami benar-benar tidak disengaja. Jika ada orang yang harus disalahkan, itu adalah Bos Li. Jika dia tidak meneleponnya di tengah malam, Xia Ling tidak akan sakit seperti ini.
Setelah melihat situasinya, Tan Ying mencoba untuk menyela Mai Na. Meskipun butuh banyak usaha, ia akhirnya berhasil membuat Kak Mai Na duduk di sampingnya.
Mai Na terlihat seperti seorang ratu, bahkan ketika ia duduk di sofa dan membicarakan hal-hal yang harus diperhatikan oleh artis baru - tidak memperlakukan pihak media sesuka hati, tidak menjalin hubungan sesuka hati, menghormati rencana perusahaan bagi mereka, selalu memperhatikan citra diri, dan masih banyak lagi. Daftarnya memang cukup panjang. Sebenarnya, Xia Ling tidak perlu diberi pengarahan tentang semua ini. Ia tahu persis bagaimana menangani mereka karena sudah terbiasa.
Apa yang dikhawatirkan Xia Ling adalah hal-hal kecil lainnya.
"Untuk artis baru, biaya awal akan cukup besar." Kak Mai Na memberitahunya. "Semua pakaian yang kau kenakan harus diganti dengan yang baru. Kau harus memperbaiki penampilan."
Saat berbicara, ia melirik pakaian Xia Ling dengan tatapan yang merendahkan.
Xia Ling memaksakan senyumnya. Pakaiannya hari itu adalah baju diskon musiman, tanpa merek atau model, dengan jaket tua yang ditinggalkan Xingling. Jaketnya telah dipakai dan dicuci selama bertahun-tahun sehingga warnanya memudar, tetapi dia tidak punya pilihan. "Ayahnya" dalam kehidupan ini hanya orang biasa.
Kak Mai Na mencelanya tanpa ampun, "Apa gunanya kelas kecantikan dan personal branding-mu
"Aku tidak punya uang," jawabnya singkat.
Kak Mai Na terdiam.
Bukan hal yang aneh melihat orang-orang yang tidak kaya, tetapi tidak banyak yang mengakui dengan percaya diri seperti itu. Kak Mai Na tersenyum masam dan membalas, "Aku tidak mengharapkan pemula sepertimu membeli barang-barang mewah. Biaya makeover akan dipinjamkan sementara oleh perusahaan. Ketika kau mulai mendapatkan pekerjaan, kau dapat melunasinya pelan-pelan... Nona, kau harus bekerja lebih keras lagi. Jangan sampai tidak mampu mengembalikan pinjaman perusahaan. "
"Bagaimana mungkin.." Xia Ling membalas dengan senyuman masam.
Sejujurnya, ia benar-benar tidak pernah menghadapi masalah seperti itu di kehidupannya dulu. Pei Ziheng memperhatikan pakaiannya sepanjang waktu. Xia Ling hanya mengenakan pakaian mewah bermerek atau pakaian yang dibuat khusus. Sehingga, ketika menjadi seorang selebriti, Xia Ling tidak perlu banyak persiapan tambahan. Ia hanya perlu menambah beberapa set gaun untuk acara-acara penting, dan dengan begitu, ia sudah berpenampilan lebih baik dari kebanyakan bintang wanita lainnya yang telah berusaha keras.
Semua biaya ditanggung oleh Pei Ziheng dengan akun pribadinya. Selama Xia Ling menyukai sesuatu, tidak mungkin ia tidak mendapatkannya.
Xia Ling dulu meremehkan hal-hal seperti itu.
Karena Pei Ziheng adalah ayah, guru dan kekasihnya... Mereka begitu dekat sehingga tidak perlu terlalu perhitungan.
Namun setelah mengingatnya, yang ia rasakan hanyalah kepedihan.
Karena merasakan tusukan kecil di hatinya, Xia Ling memaksa diri untuk tidak memikirkan semua itu.
Kak Mai Na berkata, "Kau memiliki tekad. Sekarang kau boleh memilih dua merek, dan perusahaan akan meminjamkan uang. Aku harus mengingatkanmu; walaupun merek-mereknya mewah, kau harus mempertimbangkan apakah itu cocok untukmu. Jangan mengubah dirimu menjadi orang kampung yang asal pilih. "
Xia Ling mengangguk.
Mampu membeli bukan berarti pasti mendapatkan barang bagus. Untuk publik figur seperti artis, setiap pakaian akan diteliti dan dikomentari. Jika mereka merusak citra mereka, bahkan mengenakan perak dan emas pun tidak akan menyelamatkan mereka dari label "kampungan" yang dicap oleh orang lain.
Tetapi Kak Mai Na tidak perlu khawatir.
Kalau bicara soal berpakaian, tidak banyak yang bisa menyamai standar Xia Ling. Dulu, para tokoh fashion global sering menjadikan Xia Ling sebagai model mereka. Pengaruh Xia Ling melampaui masyarakat umum dan bahkan efektif untuk mempengaruhi influencer
Selera dan kemampuannya tentang fashion yang tinggi adalah karena ia selalu berada di sisi Pei Ziheng.
Karena berasal dari keluarga bangsawan Pei, selera fashion Pei Ziheng tidak seperti orang biasa. Ia suka memilih pakaian untuk Xia Ling. Selera desainnya sederhana dan nyaman, namun elegan dan artistik. Ia sangat perhatian tentang tekstur, dan hanya memilih bahan berkualitas tinggi. Xia Ling mengenakan pakaian semacam itu sepanjang waktu dan tidak sekalipun merasa bahwa mereka tidak memadai. Sampai terlahir kembali sebagai Ye Xingling dan mulai mengenakan barang diskon musiman, ia benar-benar tidak terbiasa dengan pakaian tak bermerek.
Pikiran Xia Ling melayang kemana-mana, dan Kak Mai Na dengan tidak sabar mendesaknya.
Karena pikirannya terganggu, Xia Ling asal menyebut dua merek yang dulu sering ia pakai.
Kak Mai Na meresponsnya dengan amarah, "Kamu pikir kamu siapa, seorang diva? Xia Ling? Berani sekali kau meminta barang mewah yang termahal, pakaian yang bahkan tidak mampu kita bayar dengan semua uang yang kita miliki. Tahukah kau seberapa jauh perbandingannya dengan budget kita? Seorang pemula yang bahkan belum syuting publikasi pertama, berani-beraninya meminta merek itu! Itu tidak mungkin! Pilihlah yang lain."
Xia Ling terdiam. Apakah itu barang langka? Kenapa ia tidak berpikir dulu dan asal sebut? Dalam kehidupan terakhirnya, itu hanya pakaian biasa, pakaian yang bisa ia tinggalkan di lokasi syuting tanpa sengaja dan tidak kembali mencarinya...
Tetapi, setelah melihat ekspresi Kak Mai Na, Xia Ling yakin merek itu pasti langka.
Ia berpikir sejenak dan bertanya kepada Kak Mai Na, "Berapa anggarannya?" Saat mengucapkan pertanyaan itu, ia berpikir untuk melupakannya saja. Jumlah tersebut tidak akan berarti baginya. Selain merek yang ia pakai di kehidupan sebelumnya, tidak banyak merek lain yang ia kenal. "Kak Mai Na, pilihlah dua merek untukku." Xia Ling akhirnya menyerah.
Kak Mai Na memelototinya. "Kelihatannya memang lebih baik aku yang memilih."
Segalak apapun ia terhadap Xia Ling, Kak Mai Na tetap bangkit dan mengukurnya dengan sangat rinci. Ia menyimpulkan, "Kau berpotongan bersih dan sederhana, namun auramu memancarkan hawa angkuh dan misterius. Pakaian Lucas seharusnya cocok untukmu, dan itu sesuai anggaran. "Setelahnya, ia merogoh tas tangannya yang indah, meraih kartu nama, menuliskan alamat di belakangnya dan memberikannya ke Xia Ling. "Ambil ini dan carilah dia. Katakan saja aku yang menyuruh. "
Xia Ling mengambilnya dan mengucapkan terima kasih.
Kak Mai Na menyipitkan matanya, menggoda Xia Ling. "Dua merek yang kamu sebutkan tadi... Seleramu tidak buruk untuk seseorang seusiamu. Tapi, apakah kamu ingin meniru Xia Ling? Kau menyanyikan lagu Iblis Laut miliknya dan bahkan berpikir untuk memakai merek kesukaannya."
Xia Ling terkejut, dan buru-buru menjelaskan. "Aku tidak sengaja menirunya, tapi aku penggemarnya. Kurasa aku agak terpengaruhi oleh idolaku." Ia tidak suka mendengar apa yang baru saja ia katakan. Apa yang sedang terjadi? Bukan hanya diduga menjiplak dirinya sendiri, tetapi ia juga mencoba menjelaskan kalau ia tidak berusaha menjiplak?
Kak Mai Na mengamatinya dan tersenyum. "Aku juga penggemarnya."
"Hah?" Xia Ling terkejut.
Namun, Kak Mai Na tidak menjelaskan lebih lanjut, sebaliknya, ia kembali berbicara dengan tegas, "Ye Xingling, terpengaruh olehnya dan dengan sengaja menirunya adalah hal yang berbeda. Kau harus ingat; sesempurna apapun Xia Ling, kau bukan dia. Kau harus mempunyai gayamu sendiri. "
Xia Ling terdiam sejenak sebelum berkata, "Aku tahu."
Sama seperti Kak Mai Na, ia adalah seorang manajer dahulu, penggemar Xia Ling kemudian. Baginya, ia adalah Ye Xingling dalam kehidupan ini ... karena ingatannya sebagai Xia Ling sang diva semakin lama semakin menjauh. Sekarang, semua ada di masa lalu.
Setelah bertemu Kak Mai Na, Xia Ling meraih kartu alamat dan pergi untuk mengurus masalah pakaian.
***