Amar adalah laki - laki normal dan sangat normal jadi Ia sulit menahan pandangan matanya dari Putri Rheina. Walaupun Ia sudah berusaha untuk menjaga matanya tetapi Ia tetap tidak bisa mengendalikan reaksi tubuhnya. Ia memanjangkan lehernya untuk mencuri pandang ke arah wajah Putri Rheina. Dan Ia langsung bersumpah kalau kecantikan wanita ini hanya bisa diimbangi oleh ketampanan Pangeran Abbash.
Walaupun Amar tampak kurang ajar tetap ini murni karena nalurinya sebagai laki - laki dan bukan perasaan cintanya. Perasaan cintanya sudah habis terbawa Zarina dan mungkin Ia masih perlu waktu untuk menumbuhkannya kepada wanita lain.