"Apakah ada yang penting sekali sampai Yang Mulia harus datang ke kamarku langsung ?" kata Pangeran Abbash sambil berjalan bersisian. Nizam belum menjadi raja walaupun Ia adalah putra mahkota jadi pangeran Abbash merasa masih memiliki tingkatan yang sejajar jadi Ia merasa tidak perlu untuk berjalan di belakang Nizam.
Nizam sendiri tidak perduli Pangeran Abbash hendak berjalan di sisi apa dibelakang atau malah di depan. Ia sendiri bukan orang yang gila hormat, kedudukan dan jabatan. Baginya semua kedudukan orang adalah sama hanya saja takdir dimana orang itu dilahirkan dan oleh siapa dilahirkan itulah yang berbeda.
Setiap bayi tidak bisa memilih untuk dilahirkan oleh siapa dan dimana. Bayi seorang raja ataupun bayi seorang pengemis dijalanan, sama – sama hanya menjalani suatu takdir. Bahkan semakin tinggi kedudukan orangtua si bayi maka semakin besar pula tanggung jawabnya.