Kemudian Nizam melihat seseorang bertubuh tinggi, tegap dengan perawakan yang proporsional antara tinggi dan beratnya muncul dari arah dalam. Dia berpakaian setengah casual. Memakai celana jeans dan kemeja biru tua bertangan panjang dan sebagian lengan kemjanya nya digulung sampai siku. Wajahnya sangat tampan dengan mata yang tajam, hidung mancung dan berkulit sama putihnya dengan pangeran Abbash. Sekilas mereka mirip tetapi orang ini berwajah lebih tegas dari Pangeran Abbash dan lebih maskulin.
Tentu saja Nizam sangat mengenal sosok tubuh ini karena mereka sering bertemu di ajang adu ketangkasan atau di antara pertemuan para pangeran putra mahkota. Bahkan di acara – acara resmi lainnya. Nizam tersenyum pada kakak iparnya ini.