"Ampuni hamba Yang Mulia, karena hamba tidak mengatakan yang sebenarnya. Hamba merasa sangat menyesal memberitahukan permasalahan ini kepada Yang Mulia. Tetapi Yang Mulia jika Hamba jujur kepada Yang Mulia. Apakah Yang Mulia tidak akan menghukum hamba?" Zarina menatap Nizam dengan matanya yang jernih. Nizam memalingkan mukanya menghindari tatapan Zarina yang memelas.
Pantas saja Amar dan Ali mencintai Zarina dan ingin memilikinya karena memang Zarina sangat cantik dan menggetarkan hati yang memandangnya. Sebagai laki - laki normal tidak perlu cinta untuk membangkitkan hasrat kelelakian tetapi sebagai laki - laki bermoral akan selalu ada dinding penghalang yang akan menghalangi mereka dari berbuat nista dan keji.