Ditengah ketegangan pemuda itu tampak santai, dan tak merasa bersalah sedikit pun saat dirinya mengacungkan tangannya tinggi, bahkan arah pandangnya hanya menatap ke arah Catherine seorang.
Catherine tersenyum tipis dengan pemuda yang tentunya lebih muda darinya itu.
"Kau tak setuju bekerja sama denganku ?" tanya Catherine dengan lembut.
"Mmm ... bukan seperti itu, hanya saya tak paham mengapa harus bekerja sama denganmu, bukankah masing masing kami memiliki saham dan sudah mendapatkan hak yang adil diberikan perusahaan ?" tanya pemuda itu dengan tatapan bingung layaknya anak kecil yang baru saja menjalani suatu perusahaan.
Namun jangan disangka bahwa pemuda itu memang seperti itu ....
Bisa dibilang pemuda itu sebenarnya sangat ahli dalam mengatur saham nya itu, dan sangat tak suka terlibat dengan politik perusahaan itu sendiri.
Mendengar ucapan pemuda itu, Catherine akhirnya menganggukan kepalanya seolah paham dengan apa yang dimaksud pemuda itu.