Descargar la aplicación
14.6% Unexpected Client / Chapter 66: Tak Kunjung Sadar

Capítulo 66: Tak Kunjung Sadar

Clara masih tidak beranjak dari sisi ranjang Mr.K di ruang rawat inap Mr.K.

Prof.Hans yang sesekali menjenguk anaknya terlihat sedih mendapati Clara yang begitu terlihat rapuh di hadapan Mr.K yang tearing lemah di ranjangnya.

Mr.K masih setia memejamkan maniknya di ranjang ruang rawat inap VVIP itu, bahkan kini sudah terhitung 2 hari setelah dilakukan tindakan operasi sebelumnya.

Seharusnya menurut perkiraan dokter yang mengoperasi nya Mr.K sudah bangun, namun nyatanya tanda tanda Mr.K akan bangun bahkan belom juga terlihat.

Setiap 2 jam sekali akan selalu ada dokter yang di tugaskan oleh Prof.Hans untuk memantau kondisi anaknya itu.

"Nak kau tak ingin pulang ?" tanya Prof.Hans pada akhirnya pada Clara yang terlihat lebih kurus dari sebelumnya.

Clara menggelengkan kepalanya.

"Aku tak ingin pulang Prof... aku bersalah pada nya ... aku ingin menjadi orang pertama yang dilihat nya saat ia terbangun... aku ingin mengatakan padanya bahwa aku baik baik saja" lirih Clara sendu.

"Oh nak ... jangan menyalahkan dirimu sendiri ... coba kau perhatikan juga dirimu .. kau tampak lebih kurus dari sebelumnya ... aku tak ingin kau sakit ... aku berjanji jika Kevin bangun aku akan memberi tahumu .... pulanglah .... atau mau kuantar ?" ucap Prof.Hans lembut sambil mengusap rambut Clara.

Clara tak menjawab perkataan Prof.Hans, melainkan menatap prof.Hans dengan manik nya yang berkaca kaca.

"Aku ..aku tak ingin kehilangannya ... hiks ... harusnya dari awal dia tak terlibat denganku ... a..-aku menyukai anakmu Prof" cicit Clara dengan suara nya yang terdengar parau, namun masih dapat terdengar jelas oleh Prof.Hans.

Prof.Hans tersentuh dengan penuturan jujur dari Clara, ia tak menyangka bahwa pada akhirnya Clara akan mengatakan hal jujur padanya.

"Maafkan anakku yang masih terus tertidur, tak bangun melihat mu yang terus berada disisinya...mungkin ia hanya mengistirahatkan tubuhnya sejenak, kau kan tahu Kevin bukanlah pemuda yang lemah bukan ?" ucap Prof.Hans seraya membujuk Clara agar lebih tenang.

Clara hanya menganggukan kepalanya.

Ceklek

Terdengar suara pintu yang terbuka oleh seseorang.

Sontak Prof.Hans, maupun Clara menolehkan kepalanya kearah pintu.

"Hai ... maaf aku baru bisa datang menjenguk kakak" ucap pemuda yang baru saja datang.

"Chris" lirih Clara pelan.

"Hai ka ... apakah kakak ku sudah bangun ?" tanya Chris sambil melangkahkan kaki nya mendekati Clara dan Prof.Hans

Clara menggelengkan kepalanya sebagai jawaban pada Chris, adik dari Mr.K.

Chris tampak menghela nafas nya pelan.

"Kakak ku yang malang" lirih Chris sambil menggenggam tangan Mr.K pelan.

Setelah menatap Mr.K sejenak, lalu Chris mengalihkan pandangannya pada Clara dan Prof.Hans.

"Mmm ... mengapa kakak iparku terlihat lebih kurus dari sebelumnya ? apakah kau sering telat makan seperti sebelumnya ?" ucap Chris pada Clara.

Clara tampak bingung menjawab pertanyaan Chris. Ia sadar bahwa 2 hari ini ia tak makan teratur, bahkan ia makan jika sudah di paksa oleh Prof.Hans dengan susah payah.

"Kurasa dengan kau tak menjawab ku seperti itu ... aku sudah tau jawabannya... aku yakin pasti kakak ku akan marah jika ia tahu kau menyakiti dirimu sendiri" sindir halus Chris pada Clara.

Clara menggigiti bibirnya pelan mendengar perkataan Chris yang memang benar adanya.

'Aish ... Chris benar .. bagaimana kalau nanti saat Kevin bangun ia bertanya padaku mengenai hal itu ? apakah ia benar akan marah padaku ?' monolog Clara dalam benak.

Prof.Hans yang melihat reaksi Clara, spontan tersenyum tipis dan bersyukur bahwa Chris dapat membuka pikiran Clara yang sempit sebelumnya.

"Baiklah, baiklah ... setelah ini aku akan istirahat yang cukup, makan tepat waktu dan tidak menyalahkan diriku sendiri lagi asalkan kau, dan prof .Hans tidak memberitahukan pada Kevin saat bangun mengenai diriku yang sekarang" ucap Clara mengalah.

Chris dengan cepat mengangkat tangannya membuat simbol 'Ok' dengan tangan kanannya, sedang kan Prof.Hans menganggukan kepalanya untuk menepati janjinya.

Setelah itu Clara langsung berpamitan terlebih dahulu pada Prof. Hans, dan Chris untuk meninggalkan Mr.K sejenak, karena ia ingin mengisi kekosongan perutnya lebih dulu.

Dengan senang hati Prof.Hans, dan juga Chris mempersilahkan Clara keluar dari ruangan ruang rawat inap Mr.K untuk makan terlebih dahulu.

"Aku tak menyangka gadis itu menjadi sangat penurut setelah mendengar perkataan mu yang mengatakan Kevin akan marah jika mengetahui nya" ujar Prof.Hans pada Chris, sedangkan Chris hanya mengendikkan bahunya.

"Ka ... bangunlah ... kau tak mau melihat Ka Clara ? kau tahu ... dia sekarang menjadi sangat penurut padamu ... dan dia juga takut kehilangan mu .... dia selalu menjagamu disini, bahkan hampir saja ia menyakiti dirinya sendiri, demi menunggu kau bangun" ucap Chris menatap kakak nya sendu.

Awalnya tak ada reaksi apapun pada Mr.K.

Hingga....

Jari jari Mr.K sedikit mengalami pergerakan pelan.

"Pa !!!! Kakak" teriak Chris heboh pada Prof.Hans, yang sebelumnya sedang mengusap kepala Mr.K.

"Ada apa Chris ? kau tak ingat ini rumah sakit ?" tanya Prof.Hans pada Chris.

"Jari...-jari kakak bergerak pa ! kurasa kakak akan segera sadar" pekik Chris memberitahu pada papanya.

"Sungguh kau tak salah lihat ?" tanya Prof.Hans meyakinkan ulang.

Dengan cepat Chris menganggukan kepalanya.

Prof.Hans segera mengambil stethoskop yang berada disaku nya dan memeriksa keadaan Mr.K.

"Kau benar Chris ... kakak mu sudah memiliki respon, bola matanya kini merespon dengan baik ... aku akan memberi tahu anak buahku ... kau jaga kakak mu sebentar" ucap Prof.Hans, yang diangguki oleh Chris.

'Terimakasih Kev ... kau telah berjuang melewati masa kritismu' ujar Prof.Hans dalam benak.

dilain tempat ...

"Pantau gadis itu dengan baik ... jangan sampai kalian lengah" ucap Pria paruh baya pada beberapa anak buah nya yang dikhususkan olehnya untuk memantau gadis itu.

————

Hai semuanya ..... 👋🏻👋🏻👋🏻

Sebelumnya seya mau ngucapin maaf setelah lama seya menghilang dan tidak meng- up novel ini, karena jujur seya baru aja ada waktu dan ide untuk nulis novel ini lagi 😊

dan

Terimakasih pada pembaca sekalian yang sudah mau menunggu untuk kelanjutan dari cerita novel yang seya tulis ini 😊

*Kemungkinan next chapter nya akan di up besok.

Leave comment and vote 😊


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C66
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión