"Dokter hentikan! " cetus nita menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Jari-jari dokter edwin terus menerus bermain di hidung nita yang terbaring di sampingnya, dia tersenyum gemas melihat wanita itu.
'Bisa-bisanya sekarang aku yang selalu ingin berada di dekatnya ' ucapnya di dalam hati yang membuat senyumannya tidak menghilang.
Bahkan beberapa waktu yang lalu dia tidak bisa menahan dirinya untuk melakukan sesuatu yang memunculkan begitu banyak hormon kebahagiaannya.
Dia meraih kedua tangan nita yang menutupi wajahnya agar dia dapat melihatnya sekarang ini.
"Kenapa dokter melihatku terus? " tanya nita malu.
"Karena kamu cantik " jawabnya, "jadi aku ingin terus melihatnya "
Kali ini pun dia berhasil mengusap lembut pipi nita yang terlihat jelas di wajahnya yang kelelahan setelah melakukan kewajibannya.
"Nita " panggilnya.
"Ya "